Pembuatan Ekstrak Etanol Pengujian Kemampuan Antioksidan dengan Spektrofotometer Visibel

3.5.7 Pemeriksaan SteroidaTriterpenoida

Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan beberapa tetes pereaksi Liebermann-Burchard. Timbulnya warna biru atau biru hijau menunjukan adanya steroida, sedangkan warna merah, merah muda atau ungu menunjukkan adanya triterpenoida Harborne, 1987.

3.6 Pembuatan Ekstrak Etanol

Pembuatan ekstrak etanol pucuk daun labu kuning, herba peleng dan herba sabi dilakukan dengan cara perkolasi. Prosedur pembuatan ekstrak sebanyak 100 g serbuk simplisia dibasahi dengan etanol 96 dan dibiarkan selama 3 jam. Kemudian dimasukkan ke dalam alat perkolator, lalu dituang cairan penyari etanol sampai semua simplisia terendam dan terdapat selapis cairan penyari diatasnya, mulut tabung perkolator ditutup dengan alumunium foil dan dibiarkan selama 24 jam, kemudian kran dibuka dan dibiarkan tetesan ekstrak mengalir dengan kecepatan perkolat diatur 1 ml menit, perkolat ditampung. Perkolasi dihentikan pada saat beberapa tetes perkolat tidak bereaksi ketika ditambahkan serbuk Mg dan asam klorida pekat, kemudian dipekatkan dengan alat penguap vakum putar setelah itu di freeze dryer hingga diperoleh ekstrak kental. Bagan ekstraksi dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 63 Ditjen POM, 1979. Universitas Sumatera Utara

3.7 Pengujian Kemampuan Antioksidan dengan Spektrofotometer Visibel

3.7.1 Prinsip Metode Penangkapan Radikal Bebas DPPH

Kemampuan sampel uji dalam meredam DPPH 1,1-Diphenyl-2-Picryl- hidrazyl sebagai radikal bebas dalam larutan metanol sehingga terjadi peredaman warna ungu DPPH dengan nilai IC 50 konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas sebesar 50 digunakan sebagai parameter untuk menentukan aktivitas antioksidan sampel uji tersebut.

3.7.2 Pembuatan Larutan Blanko

Larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm dipipet sebanyak 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan volumenya dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 40 ppm.

3.7.3 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum

Larutan DPPH konsentrasi 40 ppm dihomogenkan dan diukur serapannya pada panjang gelombang 400-800 nm. Gambar spektrofotometer dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 62.

3.7.4 Pembuatan Larutan Induk

Sebanyak 25 mg ekstrak herba labu kuning, herba peleng dan herba sabi ditimbang kemudian dilarutkan dalam labu tentukur 25 ml dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 1000 ppm.

3.7.5 Pembuatan Larutan Uji

Larutan induk dipipet sebanyak 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 2,5 ml kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm, kemudian dalam masing-masing Universitas Sumatera Utara labu tentukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 40 ppm lalu volume dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda, didiamkan di tempat gelap, lalu diukur serapannya pada menit ke-60.

3.7.6 Penentuan Persen Peredaman

Kemampuan antioksidan diukur sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH akibat adanya penambahan larutan uji. Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman. Keterangan : A Kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A Sampel = Absorbansi sampel

3.7.7 Penentuan Nilai IC

50 Nilai IC 50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi sampel uji gml yang memberikan peredaman DPPH sebesar 50 mampu meredam proses oksidasi DPPH sebesar 50. Nilai 0 berarti tidak mempunyai aktivitas antioksidan, sedangkan nilai 100 berarti peredaman total dan pengujian perlu dilanjutkan dengan pengenceran larutan uji untuk melihat batas konsentrasi aktivitasnya. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak gml sebagai absis sumbu X dan nilai peredaman antioksidan sebagai ordinatnya sumbu Y. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 16-18, halaman 77-83 dan perhitungan IC 50 dapat dilihat pada Lampiran 19-21, halaman 84-86. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50 kuran g dari 50 gml, kuat untuk IC 50 bernilai 50- 100 gml, Universitas Sumatera Utara sedang jika IC 50 bernilai 100- 150 gml, dan lemah jika IC 50 bernilai 151-200 gml Mardawati, 2008. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol serta Fraksi n-Heksana Etilasetat dan Air Herba Kurmak Mbelin (Enydra fluctuans Lour.)

1 75 100

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Pucuk Daun Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch.) Dan Herba Peleng (Spinacia oleracea L.) Serta Herba Sabi (Brassica rapa L.)

3 78 102

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae L.) Pada Pemberian Pupuk Anorganik Dan Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray)

3 105 96

Film Layak Makan Protein Whey Dengan Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.)Sebagai Antibakteri

0 65 85

Aktivitas Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus Niruri L.) Terhadap Bakteri Dan Khamir Patogen

3 40 77

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.)

5 73 109

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Sawi Pakchoy (Brassica rapa. L) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Kascing

12 125 58

Identifikasi Dan Uji Kapasitas Antioksidan Herba Seledri (Apium Graveolens L.) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

6 47 87

2.1.1.1 Labu kuning - Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstak Etanol Pucuk daun Labu Kunig (Cucurbita moschata Duch.) dan Herba Peleng (Spinacia oleracea L.) serta Herba Sabi (Brassica rapa L.)

0 0 18

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL PUCUK DAUN LABU KUNING (Cucurbita moschata Duch.) DAN HERBA PELENG (Spinacia oleracea L.) SERTA HERBA SABI (Brassica rapa L.)

0 0 17