15
4. Citra
a. Philip Henslowe dalam Puspita, 2008 Citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan
pengertian terhadap fakta. b. Rhenald Kasali dalam Puspita, 2008
Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi.
c. Frank Jefkins dalam Puspita, 2008 Citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya mengenai berbagai kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan.
Jadi citra adalah pandangan atau kesan seseorang yang menggambarkan sebuah keadaan yang fakta dari sebuah objek
tertentu.
5. Persepsi
Schiffman dan Kanuk dalam Susanti, 2014 mengatakan persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih
mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Proses ini dapat dijelaskan sebagai
“bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita”. Philip Kotler 1993:219 dalam Susanti, 2014 Persepsi adalah
proses bagaimana
seseorang menyelesaiakn,
mengatur, dan
16
menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti
Jadi persepsi bisa diartikan sebagai pandangan seseorang terhadap sebuah obyek, dari situlah orang biasanya akan menyimpulkan baik
dan buruk dari sebuah obyek tersebut.
6. Minat Berkunjung Kembali
Gramer dan Brown dalam Purbawisesa 2014
Loyalitas konsumen, yaitu derajat sejauh mana seorang konsumen menunjukkan perilaku pembelian berulang dari suatu penyedia jasa,
memiliki suatu desposisi atau kecenderungan sikap positif terhadap penyedia jasa, dan hanya mempertimbangkan untuk menggunakan
penyedia jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa ini. Menurut Umar 2003 dalam Purbawisesa, 2014
Minat berkunjung kembali merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan
pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Dalam industri jasa, pembelian ulang telah menjadi perhatian
praktisi pemasaran. Bashoff dan Gray, 2004 dalam Purbawisesa, 2014, membagi konsumen menjadi dua, yaitu:
17
1. Tipe karakter konsumen dalam hal loyalitas, yaitu mereka yang secara intrinsik loyal pada merek atau perusahaan.
2. Tipe konsumen yang berpotensial untuk beralih ketika pada saat terjadi transaksi pembelian yang memberikan penawaran lebih
kompetitif. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa minat berkunjung kembali adalah perilaku wisatawan yang merespon wisata tertentu dengan cara datang kembali karena
beberapa faktor
yang mempengaruhi
wisatawan dalam
menentukan pilihannya tersebut. Indikator Loyalitas Konsumen Griffin 2005 dalam Purbawisesa,
2013 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur
2. Membeli antar lini produk atau jasa 3. Mereferensikan kepada orang lain
4. Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing Jadi jika dilihat pada indikator tersebut maka dalam konteks
pariwisata seorang wisatawan dikatakan loyal jika melakuakan kunjungan secara berulang, mengunjungi setiap daya tarik wisata di
18
sebuah daerah tujuan wisata, memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk mengunjungi daerah tersebut.
B. Penelitian Sebelumnya
“Citra Destinasi Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta : Dalam Persepsi Wisatawan Nusantara dan Penduduk Lokal” YB. Gusti Adi
Purbawisesa 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja
citra destinasi wisata DIY dan apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai citra destinasi wisata DIY tersebut menurut persepsi dari
wisatawan nusantara dan persepsi dari penduduk lokal. Pada penelitian ini terdapat dua tahap penelitain. Pada penelitian tahap
pertama menggunakan metode content analysis dan common theme approach
yang digunakan untuk menganalisis hasil dari wawancara. Pada tahap kedua menggunakan analisis data yaitu uji beda dan regresi linier
sederhana. Hasil atau temuan pada penelitian ini adalah bahwa tidak ada
perbedaan persepsi mengenai citra destinasi DIY antara wisatawan nusantara dengan penduduk lokal DIY, dan persepsi citra destinasi DIY
menurut wisatawan ternyata berpengaruh terhadap minat wisatawan untuk berkunjung kembali ke DIY.
19
”Citra Destinasi Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta Menurut Wisatawan
dari Jakarta
dan Non
Jakarata dan
Status Kunjungannya” Rosi Susanti 2014. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui citra destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta dan perbedaan persepsi penelitian tentang citra destinasi DIY menurut asal wisatawan
dan status kunjungan, serta untuk mengetahui apa saja atribut-atribut destinasi yang menarik wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata.
Penelitian ini dilakukan menggunakan dua tahap, yaitu tahap pertama dengan metode wawancara terstruktur kepada tiga narasumber yang
memiliki kompetensi di bidang pariwisata untuk mengetahui apa saja atribut-atribut destinasi yang dimiliki DIY. Pada penelitian tahap pertama
teknik analisis data menggunakan metode content analysis dan common theme approach,
hasil dari penelitian ini digunakan untuk penelitian tahap kedua. Pada penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode purposive
sampling dengan jumlah 160 responden yang sedang melakukan
kunjungan wisata ke DIY. Teknik analisis data yang digunakan pada tahap kedua yaitu dengan uji beda.
Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan persepsi penilaian menurut wisatawan dari jakarta dan non jakarta serta kunjungan
wisatawan pada kunjungan pertama maupun lanjutnya.
20
C. Desain Penelitian
Untuk memudahkan pemahaman akan penelitian ini makan akan dikemukakan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut
Gambar. II.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Citra Objek Wisata
X Minat
Berkunjung Kembali
Y
21
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementar terhadap suatu masalah penelitian yang kebenaranya masih lemah
sehingga masih harus diuji kebenaranya. Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran Iqbal Hasan,
2004: 31. H1:
Ada perbedaan persepsi penilaian terhadap citra Desa Ponggok menurut wisatawan yang berasal dari Klaten dan non Klaten.
H2: Citra Daerah Tujuan Wisata Desa Ponggok berpengaruh
terhadap minat wisatawan berkunjung kembali.
22
BAB III METODE PENELITAIN
A. Pendahuluan
Penelitian ini akan dilakukan di Daerah Tujuan Wisata Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Klaten. Populasi akan dibagi menjadi
tiga bagian yaitu yang pertama responden atau narasumber dari pemerintahan atau pengelola Desa Ponggok, yang kedua adalah
wisatawan yang bukan berasal dari Klaten atau non Klaten yang sedang mengunjungi Desa Ponggok dengan tujuan berwisata, yang
ketiga adalah wisatawan yang berasal dan tinggal di Klaten yang pernah berwisata dan sedang berwisata di Desa Ponggok.
Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap penelitian. Pada penelitian tahap pertama akan menggunakan penelitian
eksploratif menggunakan
metode survei
dengan melakukan
wawancara dengan beberapa responden yang berasal dari pihak pengelola Desa Wisata Ponggok. Dari hasil penelitian tahap pertama
akan dimasukan dalam atribut-atribut yang akan digunakan pada penelitian tahap kedua sebagi pengembangan data kuesioner untuk
penelitian tahap dua.
23
Penelitian tahap kedua menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui
kuesioner yang diukur menggunakan skala likert, populasi yang ditentukan peneliti yaitu para wisatawan non Klaten yang sedang
berwisata atau yang pernah berwisata di Desa Ponggok dan wisatawan yang berasal dan tinggal di Klaten yang pernah dan sedang berwisata
di Desa Ponggok. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak non
– random sampling dengan metode convenience sampling, yaitu berdasarkan kemudahan peneliti kemudian ditentukan jumlahnya
sebanyak 50 orang responden wisatawan Klaten dan 50 orang responden wisatawan non Klaten.
Penelitian tahap satu dilakukan untuk menjelaskan rumusan masalah dari penelitian ini dan untuk menentukan atribut
– atribut instrumen penelitian untuk digunakan pada penelitian tahap dua.
Penelitian tahap dua dilakuakn untuk memecahkan persoalan yang terdapat pada rumusan masalah satu dan dua pada penelitian ini.
24
B. Penelitian Tahap I
1. Tujuan Penelitian
Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mendapatkan atribut- atribut yang relevan dengan citra Desa Ponggok yang akan
digunakan pada penelitian tahap dua. Dan untuk mengetahui persoalan pada rumusan masalah pertama dalam penelitian ini.
Yaitu mengetahui apa saja citra Desa Ponggok.
2. Jenis Penelitian
Penelitian eksploratif kualitatif pada penelitian tahap pertama ini dilakukan karena informasi tentang masalah yang akan diteliti
sangat terbatas karena penelitian – penelitian sebelumnya belum
banyak dilakukan. Penelitian eksploratif bertujuan untuk menyusun
hipotesis. Data
primer dikumpulkan
dengan menggunakan cara survei dengan melakukan metode wawancara
dengan beberapa responden.
3. Responden
Narasumber yang dipilih adalah pihak pengelola atau pemerintah setempat yang mengelola Desa Wisata Ponggok. Pada
kasus ini adalah BUMDES Badan Usaha Milik Desa sebagai
25
pengelola Desa Wisata Ponggok dan Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten yang membawahi semua Daerah Tujuan Wisata yang ada
di seluruh Kabupaten Klaten.
4. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis merupakan gagasan-gagasan yang dapat disimpulkan menjadi sebuah atribut penelitian, dengan metode
content analysis atribut-atribut yang sering diucapkan secara
terus-menerus oleh narasumber dan common-theme approach atribut-atribut yang diucapkan serupa dengan narasumber lain
yang bersumber dari hasil wawancara dengan narasumber.
5. Lokasi dan Waktu Penelitian