25
pengelola Desa Wisata Ponggok dan Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten yang membawahi semua Daerah Tujuan Wisata yang ada
di seluruh Kabupaten Klaten.
4. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis merupakan gagasan-gagasan yang dapat disimpulkan menjadi sebuah atribut penelitian, dengan metode
content analysis atribut-atribut yang sering diucapkan secara
terus-menerus oleh narasumber dan common-theme approach atribut-atribut yang diucapkan serupa dengan narasumber lain
yang bersumber dari hasil wawancara dengan narasumber.
5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi wawancara adalah di kantor Badan Usaha Milik Desa, Balai Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Klaten, Kantor
DISBUDPARPORA Kabupaten Klaten. Wawancara dilaksanakan pada Tanggal, 26 - 27 Maret 2015
26
C. Penelitian Tahap II
1. Tujuan penelitian
Pada penelitian tahap dua ini hanya akan bisa dilakukan jika hasil data dari penelitian tahap pertama selesai yang menghasilkan
berbagai atribut penelitian yang akan digunakan dalam kuesioner. Digunakan untuk memecahkan rumusan masalah dari penelitian ini.
2. Jenis Penelitian
Menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel apa saja yang berpengaruh pada
pembentukan citra daerah tujuan wisata. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner akan diisi sendiri oleh responden dan
responden haruslah sesuai dengan kriteria.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di tempat dengan tingkat kunjungan wisatawan yang tinggi yaitu: Pemancingan Waduk Galau,
Umbul Ponggok, Kolam Renang Tirta Raharja, lokasi tersebut dipilih karena jumlah kunjungan yang tinggi sehingga dapat memudahkan
peneliti dalam menentukan responden. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 April
– 10 Mei 2015.
27
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah ruang lingkup atau besaran karakteristik dari
seluruh objek yang diteliti Nurastuti, 2007:127. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang tinggal di Kabupaten Klaten
dan wisatawan yang tinggal di luar Kabupaten Klaten non Klaten.
b. Sampel Sampel adalah besaran karakteristik tertentu dari sebagian
populasi yang memiliki karakteristik sama dengan populasi Nurastuti, 2007:127. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 100 wisatawan. Rumus
Keterangan: n
= jumlah sampel Za2
= nilai uji dengan tingkat signifikan 5 Za2 = 1,96 e
= tingkat kesalahan yang ditolerir 10
n p.q Za2e2
28
p = proporsi populasi yang diinginkan mempunyai
karakteristik tertentu q
= 1-p = proporsi yang diinginkan mempunyai mempunyai karakteristik tertentu
p.q = jika p dan q tidak diketahui maka dapat diganti
dengan 0,25
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non random sampling. Non random sampling yaitu pemilihan
sampel dari suatu populasi tidak harus memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk menjadi anggota sampel
Algifari 2013:10. Pemilihan sampel dengan cara ini menggunakan pengetahuan dan opini dari peneliti terhadap obyek yang diteliti.
Teknik yang digunakan dalam penelitian tahap II adalah convenience sampling
pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan kemudahan untuk memperoleh sampel Algifari 2013:10. Kriteria
utama yang harus dimiliki oleh calon responden adalah responden yang pernah berwisata dan sedang berwisata ke Desa Ponggok.
29
E. Variabel Penelitian
Variabel diartikan sebagi segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian Suryabrata, 2002 dalam Marhaendra, 2014.
1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab bagi variabel lainnya. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Citra DTW X.
2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan
oleh variabel lainnya. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat berkunjung kembali Y.
F. Definisi Operasional
Minat Berkunjung Kembali
Menurut Umar, 2003 dalam Purbawisesa, 2014, minat berkunjung kembali merupakan perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang. Proses keputusan berkunjung kembali
terbentuk sesudah tahapan purna kunjungan. Dalam siklus pembelian
30
menunjukan ada dua hal yang mempengaruhi seseorang wisatawan melakukan kunjungan kembali, yaitu evaluasi pasca kunjungan dan
keputusan melakukan kunjungan kembali. Wisatawan secara sadar dan tidak sadar dalam tahap purna
kunjungan, akan mengevaluasi transaksi yang telah dilakukan. Tingkat kepuasan atau ketidak puasan wisatawan yang akan mempengaruhi
perilakunya. Jika wisatawan merasa puas karena mutu pelayanan yang baik, ia akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan
kunjungan kembali. Serta wisatawan yang merasa puas juga akan cenderung menyatakan hal
– hal baik tentang organisasi pemberi layanan tersebut. Dalam kontek penelitian ini seorang pengunjung
objek wisata akan merasa puas jika apa yang menjadi harapan mereka dapat terrealisasi, dari hal itu seorang pengunjung akan merasa puas
dan pada akhirnya akan mempunyai niatan untuk mengunjungi kembali objek wisata tersebut.
G. Sumber Data
Data Primer Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti untuk menjawab masalah penelitianya secara khusus Istijanto,
31
2006. Pada umumnya data primer ini sebelumnya belum tersedia, sehingga penulis harus melakukan pengumpulan sendir data ini
berdasarkan kebutuhannya. Berdasarkan sifatnya data primer dikategorikan menjadi dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kualitatif Data primer kualitatif ini pada umumnya berupa variasi-variasi
persepsi bisa dari para responden atau pelanggan. Sehingga sifat data kualitatif ini sangat beragam dengan berbagi skala yang diberlakukan
untuk menentukan bobot dari suatu persepsi pilihan responden. Misalkan alternatif jawaban persepsi sangat baik, baik, ragu, tidak
baik, sangat tidak baik. Dengan demikian dapat dihitung berapa jumlah responden yang mempunyai persepsi sangat baik, baik, ragu,
tidak baik dan sangat tidak baik, dapat dilihat pada jumlah salah satu persepsi mana yang paling banyak respondennya Danang Sunyoto,
2011:22. Pada penelitian ini data kualitatifnya adalah hasil dari wawancara yaitu pada penelitian tahap pertama.
32
2. Data kuantitatif Data ini berupa angket atau bilangan yang absolut dapat
dikumpulkan dan dibaca relatif lebih mudah. Dengan melihat pada jumlah masing-masing angka peneliti dapat membuat persepsi.
Misalkan dari data primer kualitatif, kemudian dari bobot skor setiap jawaban responden dapat dilakukan analisis data. Atau datanya
berupa laporan keuangan suatu perusahaan Danang Sunyoto, 2011:22. Pada penelitian ini data kualitataif adalah hasil dari
kuesioner yaitu hasil pada penelitian tahap ke dua.
A. Data sekunder Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang
ada pada perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku
yang ada hubungannya dengan objek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari biro pusat statistik
Danang Sunyoto, 2011:22. Berdasarkan sumbernya, data sekunder dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Data sekunder internal Data sekunder internal adalah data sekunder yang didapat dari
internal objek penelitian atau data yang dikumpulkan dari dalam suatu perusahaan yang dijadikan objek penelitian
33
Danang Sunyoto, 2011:22. Pada penelitian ini data sekunder internal adalah segala data yang diperoleh dari hasil observasi
yaitu sejarah Desa Wisata Ponggok. 2. Data sekunder eksternal
Data sekunder eksternal adalah data sekunder yang diperoleh dari pihak lain, artinya bahwa data penelitian telah
dikumpulkan oleh pihak diluar perusahaan lembaga Danang Sunyoto, 2011:22. Pada penelitian ini data sekunder
eksternal adalah data yang diperoleh peneliti mengenai objek penelitian dari sumber luar objek penelitian atau dari luar
pengelola objek penelitian, seperti foto-foto objek yang diperoleh penulis di blog atau web.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis, adalah: 1. Kuesioner:
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengedarkan beberapa daftar pertanyaan atau pernyataan secara
sistematis yang disusun secara tertulis kepada para responden selaku pengunjung di Desa Wisata Ponggok.
34
Dalam kuesioner yang diajukan kepada para responden sebagai objek penelitian umumnya mempunyai dua bagian terpenting meliputi
identifikasi responden dan butir-butir pernyataan setiap variabel yang diteliti. Materi identifikasi responden berisi identitas tertentu yang dirasa
perlu untuk diketahui sehubungan dengan penelitian yang dilakukan. Skala kuesioner menggunakan skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur sukap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian Sugiono, 2011:93 contoh skala likert :
Keterangan: SS
: Sangat setuju : skor 5
S : Setuju
: skor 4 R
: Ragu : skor 3
TS : Tidak Setuju
: skor 2 STS
: Sangat Tidak Setuju : skor 1
35
2. Wawancara: Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara bebas baik terstruktur
maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas mengenai objek penelitian.
Pada penelitian ini hasil dari wawancara akan ditemukan atribut- atribut yang nantinya akan digunakan sebagi bahan untuk pembuatan
kuesioner. 3. Dokumentasi
Dokumentasai adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyalin data yang ada di kantor pengelola atau pemerintah
daerah setempat. Serta dari beberapa tulisan di web atau Blog dari para wisatawan yang sudah mengalami pengalaman yang berkesan di Desa
Wisata Ponggok.
36
I. Teknik Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen penelitian diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan atau tidak,
karena alat ukur tersebut akan sangat membantu penelitian dalam mengambil kesimpulan yang benar dari data yang diperoleh. Untuk itu,
instrumen penelitian harus diuji validitasnya dan reliabilitasnya. 1. Uji Validitas:
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu objek yang ingin diukur, dalam hal ini adalah kuisioner. Rumusan yang
digunakan untuk mencari nilai korelasi dalam penelitian ini adalah dengan memakai rumus korelasi. Anwar Sanusi, 2011:77
Keterangan: r
= Koefisien korelasi setiap pertanyaan X
=Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden Y
= Nilai dari semua item pertanyaan ∑X = Jumlah skor butir
∑XY = Jumlah hasil kali antara X dan Y N
= Banyaknya sampel uji coba
37
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :
A. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95, maka instrumen tersebut dikatakan valid.
B. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95, maka
instrument tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas: Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur seberapa jauh konsistensi
alat ukur tersebut dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal yang sama, dalam hal ini adalah keakuratan hasil suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel suatu kuisioner, dinyatakan reliabelhandal jika jawaban dari responden terhadap suatu pertanyaan
adalah konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan rumus
38
Keterangan :
r
11
: Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas r
11
0,6. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan bantuan software
SPSS 16.0. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cronbach alpha, suatu instrument penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach
alpha lebih besar atau sama dengan 0,6.
3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistika Deskriptif Analisis Statistika Deskriptif bertujuan untuk memberikan
deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel
39
yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak untuk pengujian hipotesis dalam Marhaendra, 2014
2. Uji hipotesis beda dua rata-rata independent sample test Uji beda dua rata-rata independent sample test digunakan untuk
menjawab rumusan masalah kedua. Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi citra Daerah Tujuan Wisata Desa
Ponggok menurut wisatawan Klaten dan non Klaten. Langkah-langkah pengujian:
a. Perumusan hipotesis H
: μ
1
= μ
2
H
A
: μ
1
≠ μ
2
b. Memilih tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 5 atau 0.05
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi dasar dan asumsi klasik dilakukan sebelum analisis
regresi linier berganda. Uji – uji asumsi ini meliputi:
a. Uji Normalitas
40
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati
normal atau normal sama sekali. Pedoman yang diinginkan untuk mengetahui normalitas data adalah apabila nilai signifikansi dari uji
Kolmogrov Smirnov Asymp.sig 0,05 maka sebaran data mengikuti distribusi normal, sedangkan apabila signifikansi
Asymp.sig 0,05 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Distribusi normal juga akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Deteksi normalitas dapat juga dilakukan dengan melihat penyebaran data
titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan lain dari uji normalitas adalah:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
41
b. Uji Heteroskesdastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap. Maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan
dengan menggunakan uji Spearmans „rho yaitu dengan mengorelasikan nilai residual dengan hasil regresi dengan masing-
masing variabel
independen. Untuk
kriteria pengujian
heteroskedastisitas yaitu apabila nilai signifikansi korelasi variabel dipenden dengan residual 0.05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas, tetapi jika signifikansi kurang dari 0.05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Cara lain untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
ZPRED dengan residualnya SPRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi
– Y susungguhnya. Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas melalui
grafik plot adalah sebagai berikut:
42
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasinya antar sesama variabel independen sama dengan nol. Pedoman yang
digunakan untuk
mengetahui tidak
terjadinya masalah
multikolinearitas yaitu apabila nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,1.
4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan
juga untuk menguji hipotesis serta untuk mengetahui pengaruh
43
variabel bebas, yaitu dalam persamaan regresi berganda variabel yang terlibat sebagai variabel bebas adalah Sumber Mata Air X1,
Ikan Nila dan Udang Galah X2, Snorkeling Air Tawar X3, sedangkan variabel terikatnya adalah Minat Berkunjung Kembali
Y. Dalan mencari persamaan regresi linear berganda, digunakan rumus:
Keterangan : Y
= minat berkunjung kembali a
= konstanta b
1
;b
2;
b
3
= koefisien regresi X
1
= sumber mata air X
2
= ikan nila dan udang galah X
3
= snorkeling air tawar e
= error
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
+e
44
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Desa Wisata Ponggok
Desa ponggok awalnya merupakan desa yang unik karena ada sebuah mata air yang sangat jernih yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat desa
ponggok khususnya dan masyarakat desa laian yang pada umumnya. Cerita punya cerita oleh para leluhur dulu mata air atau yang sering kita sebut umbul,
bahwa umbul tersebut diperkirakan akan menjadi sebuah telaga yang sangat besar dan bisa menggenangi pemukiman penduduk sekitarnya, karena
mempercayai ada sebuah firasat munculnya sepasang ikan yang menyerupai gereh pethek
. Guna mengantisipasi agar umbul air tidak membesar, Nenek Moyang menanggap ledhek yang diiringi oleh gamelan komplit dengan
niyogonya yang kemudian waranggono beserta gamelannya hilang dan secara
tiba-tiba datang seekor burung pungguk yang sangat besar hinggap diplogrok
pojok pohon gayam, dengan bahasa isyarat burung pungguk tersebut bisa menunjukan salah satu alat gamelan yang menyerupai gong
masih utuh terpelihara dengan baik. Karena jasa burung yang berada di plogrok masyarakat sekitar tertuju diplogrok untuk keberadaan burung
pungguk yang terkesan aib itu. Masyarakat Desa Ponggok untuk mengingat peristiwa tersebut
kemudian oleh para sesepuh desa ini dinamakan kampung Ponggok, sampai
45
sekarang pun mata air yang disebut Umbul Ponggok digunakan untuk mandi bahkan dipercayai oleh masyarakat luas merupakan sumber mata air yang suci
dan bisa membawa berkah khususnya diwaktu menjelang puasa. Ada sebuah tradisi padusan Umbul Ponggok yang sampai sekarang diera moderen tradisi
padusan Umbul Ponggok masih ada dan selalu dikunjungi banyak orang. Bahkan pada masa penjajahan belanda desa ini dijadikan sebuah kota
kawedanan karena lokasi yang sangat strategis dan berpotensi maka dibangun sebuah pabrik gula yang dikelilingi bangunan loji yang besar dan sangat
megah menghadap timur bersebelahan dengan umbul yang ditandai prasasti bunga tanjung, yang sampai saat ini juga masih utuh untuk hiasan yang
letaknya berada di depan SDN Ponggok. Pemerintah Desa Ponggok terbentuk setelah adanya ukuran tanah yang
meliputi dukuh Ponggok, Jeblokan, Kiringan dan Umbulsari yang dijabat oleh seorang Kepala Desa I bernama Amat Sumangun dan dilanjutkan Kepala
Desa II bernama R. Karto Hudoyo. Sehabis G30 S PKI Kepala Desa III dijabat Bp. Jinu Sastro Mulyono sampai tahun 1988 dilanjutkan Kepala Desa
IV Bp. H. Sunarta dari tahun 1990 sd 2007 yang masa berakhirnya 12 Januari 2007, diadakan pemilihan kepala desa kembali yang akhirnya pejabat Kepala
Desa V sekarang Bp. Junaedhi Mulyono, SH beliau akan menjabat sampai tahun 2019. Kegiatan pemerintahan desa Ponggok waktu itu dilakukan
dikediaman perangkat desanya masing-masing karena belum mempunyai sarana prasarana kantor pemerintah desa termasuk meja, kursi almari dan
46
peralatan kantor lainnya. Pemerintah desa ponggok diawali dengan tidak adanya kas desa yang ada hanya mempunyai satu hektar tanah saja yang
produktif seluas 6300 yang menghasilkan rata-rata Rp. 250.000 sd Rp.
1.000.000 setiap tahunnya jadi wajar jika Desa Ponggok dikategorikan Desa termiskin se-Kecamatan Polanharjo, namun dibalik itu Desa Ponggok cukup
berpotensi yang mana dapat menghidupi daerah-daerah lain karena melimpahnya air.
Mata air Ponggok arah selatan mengalir ke Kecamatan Karanganom ke timur sampai Kecamatan Ceper yang dipergunakan untuk irigasi sawah dan
air minum. Awal tahun 1990 H. Sunarta yang pada waktu itu menjabat sebagai kepala desa dengan swadaya masyarakat dapat membangun balai desa
lengkap dengan peralatan kantornya. Dengan banyaknya pembangunan fasilitas umum Desa Ponggok mendapatkan juara II pos kamling tingkat eks-
Karisidenan dan juara III kepala desa berprestasi sehingga pada tahun 1999 Bp. Sunarta terpilih kembali menjabat sebagai kepala desa ponggok untuk
kedua kalinya. Sebagi kepala desa dengan masa jabatan 8 tahun waktu itu ponggok bekerjasama dengan PT. TIV AQUA dengan cara melepaskan
tanah kas untuk pelindung mata air karena pabrik membutuhkan bahan baku air yang cukup mineralnya, sedangkan posisi lahan yang di bor oleh PT. TIV
berdekatan dengan Umbul Sigedang maka merk AQUA membubuhkan nama
47
Sigedang. Dari pelepasan tanah desa ponggok dibeli oleh PT. TIV AQUA Desa Ponggok mendapatkan pegganti lahan seluas 7.8150 Ha.
Desa Ponggok mempunyai Badan Usaha Milik Desa yang membawahi atau bisa juga disebut sebagai pengelola semua aset dari Desa Ponggok
tersebut meliputi : Pengelola air bersih, Perkreditan, Pariwisata Desa Ponggok, Perikanan, Kios Kuliner dll
Sekilas tentang BUMdes Desa Ponggok BUMdes Desa Ponggok merupakan badan usaha yang dikelola
langsung oleh masyarakat Desa Ponggok. Berdiri
: 19 Desember 2009 Dasar Hukum
: UU NO 32 TH 2004 Pemerintah Daerah PP NO 72 TH 2005 Desa
PERDA NO 2 TH 2009 BUMDes Nama BUMDes
: Tirta Mandiri Tujuan
: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa ponggok, meningkatkan pendapatan asli Desa,
mengurangi pengagguran
di Desa
Ponggok.
48
Gambar IV Struktur Organisasi
49
Nama Desa Wisata Ponggok semakin terkenal dan ramai pada awal tahun 2013 ketika tercetusnya ide Snorkeling air tawar di salah satu Daya
Tarik Wisata di Desa Ponggok yaitu di Umbul Ponggok, pada waktu itu ada pengunjung yang memakai kamera bawah air dan hasilnya diunggahnya di
situs media sosial. Dari hasil foto yang menampilkan suasana bawah air yang indah dengan pemandangan batu batuan yang menyerupai keadaan bawah
laut tersebut banyak orang-orang dari luar kota penasaran dan datang untuk mengunjungi Daya Tarik Wisata Umbul Ponggok ini. Seiring berjalannya
waktu semakin banyak pula jumlah wisatawan yang datang ke Daya Tarik Wisata Umbul Ponggok ini, kemudian dari peluang itu masyarakat sekitar
mulai memanfaatkan keadaan tersebut dengan membuka penyewaan alat Snorkeling
seperti kaca mata renang, kaki katak, baju renang dan kamera bawah air.
Dari keuntungan yang menggiurkan tersebut menjadi sebuah gesekan konflik antar sesama penyedia jasa, saling berrebut lahan kios, area parkir dll.
Dari gesekan tersebut maka Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes turuntangan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara menyatukan
pengelola jasa sewa alat tersebut menjadi satu komando dengan sistim bagi hasil.
50
Gambar IV. 2 Aktifitas Snorkeling dan difing di Umbul Ponggok
51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hasil pengumpulan data dan pengolahan data serta pembahasannya. Pada penelitian ini penulis melakukan dua kali pengambilan data
yaitu pada tahap pertama dengan metode wawancara dan pada tahap kedua dengan metode kuesioner. Pada penelitian tahap pertama akan dibahas mengenai hasil dari
wawancara oleh para narasumber yaitu Kepala Desa Ponggok, Kepala Badan Usaha Milik Desa BUMdes Desa Ponggok dan Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten. Hasil
penelitian pada tahap kedua adalah pengolahan data analisis data dan pengujian hipotesis.
A. Penelitian Tahap I
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode wawancara dengan narasumber yang dirasa mampu memberikan pandangan secara umum
mengenai Citra Daerah Tujuan Wisata Desa Ponggok yang nantinya hasil wawancara akan digunakan untuk membuat atribut-atribut dalam kuesioner.
Adapun narasumber yang diwawancara adalah sebagai berikut:
52
1. Bapak Junaedhi Mulyono Kepala Desa Ponggok . Wawancara dilaksanakan pada tanggal 27 April 2015 bertempat di Kantor Kepala
Desa Ponggok. 2. Bapak Untung Hari Margono Kepala Badan Usaha Milik Desa BUMdes
Ponggok . Wawancara dilaksanakan pada tanggal 27 April 2015 bertempat di Kantor BUMdes.
3. Ibu Syamsiah Staf Kantor Kepala Desa Ponggok . Wawancara dilaksanakan pada tanggal 27 April 2015 bertempat di Kantor Kepala
Desa Ponggok. 4. Ibu Rina Staf Dinas Pariwisata Kab. Klaten . Wawancara dilaksanakan
pada tanggal 28 April 2015 bertempat di Kantor Dinas Pariwisata Kab. Klaten.
Tabel. V.1 Hasil Wawancara
Bapak Junaedhi Mulyono Kepala Desa Ponggok Pertanyaan
Jawaban Menurut anda Desa Ponggok itu seperti
apa ? Secara geografis ponggok terletak di
dataran rendah perbatasan antara solo dan Klaten Kota. Potensi yang ada di
Desa Ponggok adalah Air yang akan dikembangkan sebagai wisata air atau
wisata alam.
Menurut anda apa saja yang menjadi daya tarik Desa Wisata Ponggok ?
Ponggok memiliki banyak tempat wisata: Wisata water park, Wisata
snorkeling air tawar dan Wisata
pemancingan Ikan dan Udang.
53
Bapak Junaedhi Mulyono Kepala Desa Ponggok Pertanyaan
Jawaban Apa
rencana pengelola
untuk mengembangkan Desa Ponggok ?
Membangun secara bertahap semua umbul yang ada di Desa Ponggok.
Baru – baru ini Desa Ponggok menjadi
terkenal di mata wisatawan dengan wisata snorkelingnya, padahal Desa
Ponggok masih mempunyai beberapa tujuan wisata seperti Pemancingan
Waduk
Galau, Kolam
Renang Tirtaraharja, Umbul Sigedang, Umbul
Besuki. Mengapa
hanya wisata
snorkeling yang hanya terkenal di mata
wisatawan ? Pemerintah desa ponggok memang
baru-baru ini masih berfokus pada pembangun Umbul Ponggok. Wisata
Snorkeling
ditemukan pertama kali pada tahun 2013 awal dan sampai
sekarang menjadi sangat terkenal di mata wisatawan dari Klaten maupun
luar klaten.
Peranan pemerintah daerah sangat mendukung kualitas dari pariwisata ini,
menurut pandangan anda sejauh mana pemerintah
daerah mendukug
pengembangan pariwisata terkhusus pada Desa Ponggok ini ?
Selama ini pengembangan wisata di Desa Ponggok diusahakan oleh
pemerintah Desa Ponggok sendiri.
Sejauh mana peranan masyarakat dalam membantu
pengembangan Desa
Ponggok ? Masyarakat berpartisipasi dalam
kegiatan perekonomian di dalam wisata misalkan: membuka kios penyewaan
alat-alat berenang dan hasilnya akan dibagi dengan BUMdes untuk
pengembangan wisata
54
Tabel. V.2 Hasil Wawancara
Bapak Untung Hari Margono Kepala Badan Usaha Milik Desa Pertanyaan
Jawaban Menurut anda Desa Ponggok itu seperti
apa ? Desa dengan anugrah air yang melimpah,
air yang dianugrahkan kepada Desa ini dapat dimanfaatkan sebagai wisata
snorkeling
air tawar, pemancingan ikan. Dapat menambah pemasukan kas Desa.
Air di Desa ini juga berfungsi sebagi pengairan sawa yang terbukti bisa
mengairi sawah sampai 2 kecamatan
Menurut anda apa saja yang menjadi daya tarik Desa Wisata Ponggok ?
Air yang dimiliki Desa Ponggok adalah air yang berkualitas dan jumlahnya
sangat melimpah. Umbul Ponggok mempunyai wisata Snorkeling yang
memberikan pemandangan yang indah
Apa rencana
pengelola untuk
mengembangkan Desa Ponggok ? Potensi-potensi yang dimiliki Desa
Ponggok tentunya akan diolah semua menjadi tempat wisata, pada saat ini
pengelola masih berfokus pada Umbul Ponggok
Baru – baru ini Desa Ponggok menjadi
terkenal di mata wisatawan dengan wisata snorkelingnya, padahal Desa
Ponggok masih mempunyai beberapa tujuan
wisata seperti
Pemancingan Waduk
Galau, Kolam
Renang Tirtaraharja, Umbul Sigedang, Umbul
Besuki. Mengapa
hanya wisata
snorkeling yang hanya terkenal di mata
wisatawan ? Fokus Pemerintah Desa memang saat ini
pada Umbul Ponggok dan jika Umbul ponggok sudah terbangun secara
maksimal baru Umbul-umbul yang lain yang akan menjadi fokus selanjutnya.
Jadi intinya proses pembangun pada desa ini akan bertahap.
55
Bapak Untung Hari Margono Kepala Badan Usaha Milik Desa Pertanyaan
Jawaban
Daerah tujuan wisata di Kabupaten Klaten sangan banyak dan beragam,
menurut anda apa yang menjadi pembeda antara Daerah Tujuan Wisata Desa
Ponggok dengan Daerah Tujuan Wisata yang lain yang ada di seluruh Kabupaten
Klaten ? Air yang dimiliki Desa Ponggok sangat
berkualitas dan sangat melimpah dan itu tidak dimiliki desa yang lain. Desa ini
memiliki 40 titik sumber mata air di Umbul Ponggok belum yang umbul
lainnya.
Peranan pemerintah
daerah sangat
mendukung kualitas dari pariwisata ini, menurut pandangan anda sejauh mana
pemerintah daerah
mendukug pengembangan pariwisata terkhusus pada
Desa Ponggok ini ? Dari awal pada tahun 2009 Desa ini
sudah mulai membangun Umbul –umbul
yang ada di Desa ini dan itu usaha dari pemerintah Desa sendiri.
Sejauh mana peranan masyarakat dalam membantu pengembangan Desa Ponggok
? Masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan
perekonomian di dalam wisata misalkan: membuka kios penyewaan alat-alat
berenang dan hasilnya akan dibagi dengan BUMdes untuk pengembangan
wisata.
56
Tabel. V. 3 Hasil Wawancara
Ibu Syamsiah Staf Kantor Kepala Desa Ponggok Pertanyaan
Jawaban Menurut anda Desa Ponggok itu seperti
apa ? Desa dengan Sumber mata airnya yang
melimpah, Desa penghasil Ikan Nila dan Udang Galah.
Menurut anda apa saja yang menjadi daya tarik Desa Wisata Ponggok ?
Snorkeling air tawarnya yang indah
dengan kejernihan airnya.
Apa rencana
pengelola untuk
mengembangkan Desa Ponggok ? Semua potensi yang dimiliki Desa
Ponggok akan dimaksimalkan sebagai tempat wisata memeng pada saat ini
pengelola atau BUMdes masih berfokus pada Umbul Ponggok.
Baru – baru ini Desa Ponggok menjadi
terkenal di mata wisatawan dengan wisata snorkelingnya, padahal Desa
Ponggok masih mempunyai beberapa tujuan
wisata seperti
Pemancingan Waduk
Galau, Kolam
Renang Tirtaraharja, Umbul Sigedang, Umbul
Besuki. Mengapa
hanya wisata
snorkeling yang hanya terkenal di mata
wisatawan ? Memang untuk saat ini pengelola masih
berfokus untuk mengembangkan Umbul Ponggok terlebih dahulu. Karena
memeng harus secara bertahap untuk mengembangkan Desa ini
Daerah tujuan wisata di Kabupaten Klaten sangan banyak dan beragam,
menurut anda apa yang menjadi pembeda antara Daerah Tujuan Wisata Desa
Ponggok dengan Daerah Tujuan Wisata Sumber mata air di Desa Ponggok tidak
dimiliki oleh Desa lain
57
Ibu Syamsiah Staf Kantor Kepala Desa Ponggok Pertanyaan
Jawaban yang lain yang ada di seluruh Kabupaten
Klaten ?
Peranan pemerintah
daerah sangat
mendukung kualitas dari pariwisata ini, menurut pandangan anda sejauh mana
pemerintah daerah
mendukug pengembangan pariwisata terkhusus pada
Desa Ponggok ini ? Pembanguna akses jalan raya ke Desa
Ponggok.
Sejauh mana peranan masyarakat dalam membantu pengembangan Desa Ponggok
? Masyarakat membantu dalam penyediaan
lahan parkir keamanan dan ikut berpartisipasi dalam pencarian
keuntungan misal: menyewakan alat-alat snorkeling
, ban, kaca mata selam dll.
Tabel.V.4 Hasil Wawancara
Ibu Rina Staf Dinas Pariwisata Kab. Klaten Pertanyaan
Jawaban Menurut anda Desa Ponggok itu seperti
apa ? Desa wisata yang mandiri, Desa yang
mampu mengembangkan potensinya “sumber mata air” menjadi desa wisata
perikanan dan juga bisa dimanfaatkan sebagai irigasi persawahan.
Menurut anda apa saja yang menjadi Snorkeling air tawar yang dimiliki Desa
58
Ibu Rina Staf Dinas Pariwisata Kab. Klaten Pertanyaan
Jawaban daya tarik Desa Wisata Ponggok ?
Ponggok
Apa rencana Dinas Pariwisata Klaten untuk mengembangkan Desa Ponggok ?
Dari dinas hanya akan membantu dalam hal pemasarannya saja memperkenalkan
dengan cara : lewat Duta Wisata Klaten, Mbak dan Mas Klaten yang siap
mempromosikan Wisata ini keluar.
Baru – baru ini Desa Ponggok menjadi
terkenal di mata wisatawan dengan wisata snorkelingnya, padahal Desa
Ponggok masih mempunyai beberapa tujuan
wisata seperti
Pemancingan Waduk
Galau, Kolam
Renang Tirtaraharja, Umbul Sigedang, Umbul
Besuki. Mengapa
hanya wisata
Snorkeling yang hanya terkenal di mata
wisatawan ? Wisata Snorkeling di Desa ponggok itu
tidak dimiliki oleh Desa Wisata lain yang ada di seluruh Kabupaten Klaten.
Daerah tujuan wisata di Kabupaten Klaten sangan banyak dan beragam,
menurut anda apa yang menjadi pembeda antara Daerah Tujuan Wisata Desa
Ponggok dengan Daerah Tujuan Wisata yang lain yang ada di seluruh Kabupaten
Klaten ? Sumber mata air yang melimpah inilah
yang menjadi pembedanya
Peranan pemerintah
daerah sangat
mendukung kualitas dari pariwisata ini, menurut pandangan anda sejauh mana
Membantu dalam hal mempromosikan
59
Ibu Rina Staf Dinas Pariwisata Kab. Klaten Pertanyaan
Jawaban pemerintah
daerah mendukug
pengembangan pariwisata terkhusus pada Desa Ponggok ini ?
Sejauh mana peranan masyarakat dalam membantu pengembangan Desa Ponggok
?
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan menggunakan content analys
. Hasil dari rangkuman inti wawancara adalah sebagai berikut : 1. Citra Daerah Tujuan Wisata Desa Ponggok
a. Sumber mata air b. Ikan nila dan udang galah
c. Snorkeling air tawar Umbul Ponggok
60
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden
1 15 - 20 Tahun
27 2
21 - 25 Tahun 68
3 26 - 30 Tahun
1 4
30 5
Tanpa keterangan 4
Total 100
NO Jumlah
B. Penelitian Tahap II
Penelitian pada tahap kedua dilakukan dengan metode kuesioner dengan komposisi 50 responden klaten dan 50 responden non Klaten
Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
NO Jenis
Jumlah Responden Jumlah
Kelamin dalam Angka
Presentase 1
Laki - laki 68
68.0 2
Perempuan 32
32.0
Total 100
100
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
NO Pekerjaan
Jumlah 1
Pelajar Mahasiswa 84
2 Karyawan Swasta
7 3
Wiraswasta 3
4 Pegawai Negeri
5 Tanpa keterangan
6
Total 100
61
1. Pengujian Instrumen Sebelum melakukan pengolahan data penulis melakukan pengujian
instrumen terlebih dahulu, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Dengan menggunakan alat ukur instrumen yang valid dan reliabel dalam
proses pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada
keseluruhan sampel . dalam melakuakn pengujian instrumen penulis menggunakan alat bantu software spss20.
a. Uji Validitas Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik korelasi product moment pearson. Dikatakan valid apabila hasil uji r hitung r tabel.
62
Tabel V.8 Rangkuman Uji Validitas Sumber Mata Air, Ikan Nila dan
Udang Galah, Snorkeling Air Tawar dan Minat Berkunjung Kembali
Variabel Butir
r hitung r tabel
keterangan
Sumber Mata Air 1
0.650 0.1965
VALID 2
0.649 0.1965
VALID 3
0.808 0.1965
VALID 4
0.620 0.1965
VALID 5
0.655 0.1965
VALID
Ikan Nila Udang Galah 1
0.797 0.1965
VALID 2
0.781 0.1965
VALID 3
0.632 0.1965
VALID 4
0.771 0.1965
VALID 5
0.771 0.1965
VALID 6
0.810 0.1965
VALID
Snorkeling Air Tawar
UP 1
0.596 0.1965
VALID 2
0.696 0.1965
VALID 3
0.731 0.1965
VALID 4
0.791 0.1965
VALID 5
0.494 0.1965
VALID 6
0.639 0.1965
VALID 7
0.705 0.1965
VALID 8
0.543 0.1965
VALID Minat
Berkunjung Kembali
1 0.817
0.1965 VALID
2 0.855
0.1965 VALID
3 0.602
0.1965 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, Juni 2015 Berdasarkan Tabel V.8 dapat diketahui bahwa seluruh butir
pertanyaan tentang Sumber Mata Air, Ikan dan Udang, Snorkeling Air Tawar
. Semua item pernyataan mempunyai nilai r hitung ≥ r tabel sehingga seluruh butir pertanyaan dikatakan valid.
63
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila mempunyai alpha
≥ 0 6. hasil uji reliabilitas disajikan pada Tabel V.9
Tabel V.9 Rangkuman Hasil Uji Reliabelitas
Variabel Alpha
Keterangan
Sumber Mata Air 0.702
RELIABEL Ikan Nila Udang Galah
0.854 RELIABEL
Snorkeling Air Tawar
0.794 RELIABEL
Mina Berkunjung
Kembali 0.642
RELIABEL
Sumber : Data primer yang diolah, Juni 2015 Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukan bahwa semua dimensi
mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukuran variabel dari kuesioner adalah
reliabel sebagai alat ukuar 2. Deskriptif Variabel Penelitian
Untuk mengetahui rumusan masalah ini, dilakukan penjumlahan atas jawaban responden mulai dari pilihan sangat setuju, setuju, tidak
setuju , sangat tidak setuju dari setiap pernyataan dalam kuesioner. Namun sebelumnya ditentukan dahulu panjang interval untuk
64
menentukan rata-rata jawaban responden. Untuk menentukan panjang interval diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
Panjang Interval = Dimana nilai
= Nilai tertingi – Nilai terendah
Banyak kelas interval = 5
Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval atau kelas interval pengukuran persepsi adalah sebagai berikut :
Panjang Interval = = 0,8
Tabel V.10 Kategorisasi Skor Variabel Sumber Mata Air
Sumber : Data primer yang diolah, Juni 2015 Interval
Kategori Frekuensi
Persentase
1,00 -1,79 SANGAT
TIDAK BAIK 1,80 - 2,59
TIDAK BAIK 2,60 - 3,39
CUKUP 6
6,0 3,40 - 4,19
BAIK 30
30,0 4,20 - 5,00
SANGAT BAIK
64 64,0
TOTAL 100
100,0 RATA-RATA = 4.00
65
Tabel V.11 Kategorisasi Skor Variabel Ikan dan Udang
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
1,00 -1,79 SANGAT
TIDAK BAIK 1,80 - 2,59
TIDAK BAIK 2,60 - 3,39
CUKUP 3,40 - 4,19
BAIK 66
66,0 4,20 - 5,00
SANGAT BAIK
34 34,0
TOTAL 100
100,0 RATA-RATA = 4.00
Sumber : Data primer yang diolah, Juni 2015 Tabel V.12
Kategorisasi Skor Variabel Snorkeling Interval
Kategori Frekuensi
Persentase
1,00 -1,79 SANGAT
TIDAK BAIK 1,80 - 2,59
TIDAK BAIK 1
1,0 2,60 - 3,39
CUKUP 2
2,0 3,40 - 4,19
BAIK 63
,0 4,20 - 5,00
SANGAT BAIK
34 34,0
TOTAL 100
100,0 RATA-RATA = 4.00
Sumber : Data primer yang diolah, Juni 201
66
Tabel V.13 Kategori Skor Variabel Minat Berkunjung Kembali
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
1,00 -1,79 SANGAT
TIDAK BAIK 1,80 - 2,59
TIDAK BAIK 1
1,0 2,60 - 3,39
CUKUP 14
14,0 3,40 - 4,19
BAIK 45
45,0 4,20 - 5,00
SANGAT BAIK
40 40,0
TOTAL 100
100,0 RATA-RATA = 4.00
Sumber : Data primer yang diolah, Juni 2015 a. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasi
67
Tabel V. 14 Hasil Analisis Deskriptif Sumber Mata Air
Mean SD
Sumber Mata Air
Sumber air di Desa Wisata Ponggok sangat jernih 4,31
0.77 Sumber air di Desa Wisata Ponggok bersih dari
sampah 3,94
0.802 Desa Wisata Ponggok istimewa dalam hal jumlah
sumber air yang ada di wilayahnya 3,81
0.761 Sumber air di Desa Wisata Ponggok dapat
dimanfaatkan untuk aktivitas wisata 4,19
0.581
Sumber air Desa Wisata Ponggok dapat dimanfaatkan untuk irigasi
4,20 0,620
Sumber: Data Primer yang diolah, Juni 2015
Tabel V. 15 Hasil Analisis Deskriptif Ikan Nila dan Udang Galah
Mean SD
Ikan Nila Udang Galah
Desa Wisata Ponggok adalah salah satu desa penghasil ikan nila dan udang Gala di Kab Klaten
4,00 0,739
Sebagian besar masyarakat Desa Wisata Ponggok berternak ikan nila dan udang gala
3,79 0,756
Desa Wisata Ponggok banyak ditemui kolam budidaya yang dibuat oleh masyarakat
4,29 0,608
Desa Wisata Ponggok menyediakan layanan pemancingan ikan nila dan udang gala
4,19 0,692
Desa Wisata Ponggok menyediakan warung makan berbasis ikan nila dan udang gala
3,99 0,595
Desa Wisata Ponggok menyediakan souvenir atau makanan berbasis ikan nila udang galah
4,01 0,745
Sumber: Data Primer yang diolah, Juni 2015
68
Tabel V. 16 Hasil Analisis Deskriptif Snorkeling Air Tawar
Mean SD
Snorkeling Air Tawar
Air di Umbul Ponggok bersih dari sampah 4,19
0,849 Air di Umbul Ponggok jernih
4,06 0,750
Pengelola Umbul Ponggok menyediakan ruang ganti yang nyaman
4,02 0,765
Pengelola Umbul Ponggok menyediakan Objek-objek tambahan yang menarik di dalam kolam
4,03 0,658
Pengelola Umbul Ponggok menyediakan persewaan alat-alat Snorkeling yang memadahi
3,59 0,830
Pengelola Umbul Ponggok menyediakan lahan parkir yang aman dan nyaman
4,11 0,751
Pengelola Umbul Ponggok menyediakan tempat penitipan barang bagi pengunjung
4,30 0,611
Harga tiket masuk Umbul Ponggok wajar 4,29
0,729
Sumber: Data Primer yang diolah, Juni 2015
Tabel V. 17 Hasil Analisis Deskriptif Minat Berkunjung Kembali
Mean SD
Minat Berkunjung Kembali
Saya akan berkunjung kembali ke Desa Wisata Ponggok di waktu yang akan datang
3,82 0,626
Saya akan merekomendasikan kepada teman, kerabat dan keluarga untuk berkunjung ke Desa Wisata
Ponggok 3,87
0,734 Saya akan mengajak teman, kerabat dan keluarga
untuk berkunjung ke Desa Wisata Ponggok 4,49
0.577
Sumber: Data Primer yang diolah, Juni 2015
69
a. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Tabel V.18 Hasil Uji Normalitas Citra Daerah Tujuan Wisata
Desa Ponggok Terhadap Minat Berkunjung kembali
Unstandardiz ed Residual
N 100
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .42999609
Most Extreme Differences Absolute .183
Positive .147
Negative -.183
Kolmogorov-Smirnov Z 2.091
Asymp. Sig. 2-tailed .125
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.18, hasil pengujian One Sample Kolmogorov - Smirnov Test menghasilkan
asymptotic significance ≥ 0.05 0.125 ≥ 0.05. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah
memenuhi asumsi kenormalan.
2. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah regresi terjadi ketidak samaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang
70
baik adalah non heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
antara Y yang diprediksi dengan residual. a Jika ada pola tertentu seperti titik
– titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka
terjadi heteroskedastisitas. b Jika ada pola yang jelas serta titik
– titik menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20 For windows
didapatkan kurva pengujian heteroskedasitas seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Grafik V.1 Hasil uji heteroskedastisitas
D arti seluruh garfik scatteplots terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
71
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi pada
Wisatawan Klaten maupun Wisatawan non Klaten sehinggal model regresi layak digunkan untuk memprediksi minat
kunjung kembali terhadap masukan variabel independen Citra DTW Desa Ponggok
. 3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas. Model regresi yang baik adalah non multikolinear. Analisis ini ditentukan oleh besarnya nilai VIF Varians
Inflation Factor dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi
yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance tidak
kurang dari 0.1. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20 For windows
didapatkan nilai VIF Varians Inflation Factor dan Tolerance
untuk masing-masing variabel bebas pada tabel berikut ini:
72
Tabel. V.19 Coefficients
a
Berdasarkan tabel V.19 dapat diketahui bahwa besarnya nilai VIF Varians Inflation Factor dari masing-masing
variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan tolerance
tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variable independen tidak terdapat adanya
multikolinearitas.
4. Uji Linearitas Regresi
Untuk mengetahui
tingkat signifikasi
pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Sumber Mara Air .694
1.441 Ikan Udang
.817 1.225
Snorkeling Air Tawar
.636 1.572
a. Dependent Variable: Minat Berkunjung Kembali
73
Tabel V. 20
Hasil Uji Linearitas
D a. Menentukan rumusan hipotesis :
Ho: b1= b2 = b3 = 0, berarti tidak terdapat pengaruh dari
variabel independen X terhadap variabel dependen Y.
Ha: tidak semua b = 0, berarti terdapat pengaruh variabel independen X terhadap variabel
dependen Y. b. Menentukan
level of significance α: Taraf signifikansi menggunakan 0,05
c. Menentukan nilai F hitung dan F tabel F hitung 20.638 lihat pada tabel V.16 F tabel dapat dapat di
cari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 df1 = k-1 atau 4 – 1 = 3, dan df2 = n-k atau 100 – 4 = 96. Didapat F tabel
adalah 3.9402
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
11.805 3
3.935 20.638
.000
a
Residual 18.305
96 .191
Total 30.110
99 a. Predictors: Constant, Snorkeling Air Tawar, Ikan Udang, Sumber Mara Air
b. Dependent Variable: Minat Berkunjung Kembali
74
d. Kriterian Pengambilan Keputusan Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel.
Ho ditolak, jika F hitung F tabel. e. Kesimpulan
Dilihat dari tabel V.16 di atas diperoleh nilai sig. = 0,000 dengan nilai F hitung = 20.638, dengan nilai df 96 maka Ftabel
= 3.9402. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F hitung 20.638 F tabel 3.9402 jadi hipotesis nol ditolak. Artinya
Sumber Mata Air, Ikan Nila dan Udang Galah, dan Snorkeling Air Tawar secara bersama-sama berpengaruh terhadap Minat
datang kembali wisatawan. 4.
Uji Hipotesis beda Dua Rata-Rata dengan sampel independen untuk permasalahan nomor dua yaitu apakah ada perbedaan
persepsi antara Wisatawan Klaten dan non Klaten
Uji beda digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-
test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar eror dari perbedaan antara dua nilai rata-rata
dengan standard error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau secara rumus dapat di tulis sebagai berikut:
75
standard error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal.
Jadi tujuannya nilai t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai
niali rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan.
76
Tabel V. 21 Hasil Uji Beda Independent Sample Test
Group Statistics
KELOMPOK_R ESPONDEN
N Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
WISATAWAN 1 50
78.96 8.813
1.246 2
50 75.66
6.403 .906
Independent Samples Test
Levenes Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2-tailed Mean Difference Std.
Error Differ
ence 95 Confidence
Interval of the Difference
Low er
Upper WISATAWAN
Equal variances
assumed .152
.697 2.142
98 .035
3.300 1.541 .243
6.357 Equal
variances not
assumed 2.142
89.460 .035 3.300
1.541 .239 6.361
77
Langkah-langkah pengujian hipotesis 1. Perumusan hipotesis
a. H : tidak ada perbedaan persepsi terhadap Citra Daerah Tujuan
Wisata Desa Ponggok antara Wisatawan Klaten dan Wisatawan non Klaten
b. H
A
: ada perbedaan persepsi terhadap Citra Daerah Tujuan Wisata Desa Ponggok antara Wisatawan Klaten dan Wisatawan non Klaten
2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
3. Menentukan t hitung dan t tabel a. t hitung adalah 2,142
b. t tabel df n-k atau 100-2= 98 c. Ket: n=100
K=2 Dengan tingkat signifikansi 0,05 maka hasil t tabel sebesar 1,984
4. Pengambilan keputusan t
hitung ≤ t tabel atau – t hitung ≥ -t tabel jadi Ho diterima t hitung t tabel atau
– t hitung -t tabel jadi Ho ditolak 5. Dari data di atas dapat diketahui bahwa t hitung 2,142 t tabel 1,984 jadi
H ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepesi
terhadap Citra Daerah Tujuan Wisata Desa Ponggok antara Wisatawan
78
Klaten dan non Klaten, dimana persepsi Wisatawan Klaten lebih positif dibandingkan persepsi Wisatawan non Klaten jika dilihat dari nilai rata-
rata kedua kelompok yakni masing-masing 78,96 dan 75,66. Lebih lanjut, besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada
kolom mean Idifference sebesar 3.300.
5. Analisis Regresi Berganda