44
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Desa Wisata Ponggok
Desa ponggok awalnya merupakan desa yang unik karena ada sebuah mata air yang sangat jernih yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat desa
ponggok khususnya dan masyarakat desa laian yang pada umumnya. Cerita punya cerita oleh para leluhur dulu mata air atau yang sering kita sebut umbul,
bahwa umbul tersebut diperkirakan akan menjadi sebuah telaga yang sangat besar dan bisa menggenangi pemukiman penduduk sekitarnya, karena
mempercayai ada sebuah firasat munculnya sepasang ikan yang menyerupai gereh pethek
. Guna mengantisipasi agar umbul air tidak membesar, Nenek Moyang menanggap ledhek yang diiringi oleh gamelan komplit dengan
niyogonya yang kemudian waranggono beserta gamelannya hilang dan secara
tiba-tiba datang seekor burung pungguk yang sangat besar hinggap diplogrok
pojok pohon gayam, dengan bahasa isyarat burung pungguk tersebut bisa menunjukan salah satu alat gamelan yang menyerupai gong
masih utuh terpelihara dengan baik. Karena jasa burung yang berada di plogrok masyarakat sekitar tertuju diplogrok untuk keberadaan burung
pungguk yang terkesan aib itu. Masyarakat Desa Ponggok untuk mengingat peristiwa tersebut
kemudian oleh para sesepuh desa ini dinamakan kampung Ponggok, sampai
45
sekarang pun mata air yang disebut Umbul Ponggok digunakan untuk mandi bahkan dipercayai oleh masyarakat luas merupakan sumber mata air yang suci
dan bisa membawa berkah khususnya diwaktu menjelang puasa. Ada sebuah tradisi padusan Umbul Ponggok yang sampai sekarang diera moderen tradisi
padusan Umbul Ponggok masih ada dan selalu dikunjungi banyak orang. Bahkan pada masa penjajahan belanda desa ini dijadikan sebuah kota
kawedanan karena lokasi yang sangat strategis dan berpotensi maka dibangun sebuah pabrik gula yang dikelilingi bangunan loji yang besar dan sangat
megah menghadap timur bersebelahan dengan umbul yang ditandai prasasti bunga tanjung, yang sampai saat ini juga masih utuh untuk hiasan yang
letaknya berada di depan SDN Ponggok. Pemerintah Desa Ponggok terbentuk setelah adanya ukuran tanah yang
meliputi dukuh Ponggok, Jeblokan, Kiringan dan Umbulsari yang dijabat oleh seorang Kepala Desa I bernama Amat Sumangun dan dilanjutkan Kepala
Desa II bernama R. Karto Hudoyo. Sehabis G30 S PKI Kepala Desa III dijabat Bp. Jinu Sastro Mulyono sampai tahun 1988 dilanjutkan Kepala Desa
IV Bp. H. Sunarta dari tahun 1990 sd 2007 yang masa berakhirnya 12 Januari 2007, diadakan pemilihan kepala desa kembali yang akhirnya pejabat Kepala
Desa V sekarang Bp. Junaedhi Mulyono, SH beliau akan menjabat sampai tahun 2019. Kegiatan pemerintahan desa Ponggok waktu itu dilakukan
dikediaman perangkat desanya masing-masing karena belum mempunyai sarana prasarana kantor pemerintah desa termasuk meja, kursi almari dan
46
peralatan kantor lainnya. Pemerintah desa ponggok diawali dengan tidak adanya kas desa yang ada hanya mempunyai satu hektar tanah saja yang
produktif seluas 6300 yang menghasilkan rata-rata Rp. 250.000 sd Rp.
1.000.000 setiap tahunnya jadi wajar jika Desa Ponggok dikategorikan Desa termiskin se-Kecamatan Polanharjo, namun dibalik itu Desa Ponggok cukup
berpotensi yang mana dapat menghidupi daerah-daerah lain karena melimpahnya air.
Mata air Ponggok arah selatan mengalir ke Kecamatan Karanganom ke timur sampai Kecamatan Ceper yang dipergunakan untuk irigasi sawah dan
air minum. Awal tahun 1990 H. Sunarta yang pada waktu itu menjabat sebagai kepala desa dengan swadaya masyarakat dapat membangun balai desa
lengkap dengan peralatan kantornya. Dengan banyaknya pembangunan fasilitas umum Desa Ponggok mendapatkan juara II pos kamling tingkat eks-
Karisidenan dan juara III kepala desa berprestasi sehingga pada tahun 1999 Bp. Sunarta terpilih kembali menjabat sebagai kepala desa ponggok untuk
kedua kalinya. Sebagi kepala desa dengan masa jabatan 8 tahun waktu itu ponggok bekerjasama dengan PT. TIV AQUA dengan cara melepaskan
tanah kas untuk pelindung mata air karena pabrik membutuhkan bahan baku air yang cukup mineralnya, sedangkan posisi lahan yang di bor oleh PT. TIV
berdekatan dengan Umbul Sigedang maka merk AQUA membubuhkan nama
47
Sigedang. Dari pelepasan tanah desa ponggok dibeli oleh PT. TIV AQUA Desa Ponggok mendapatkan pegganti lahan seluas 7.8150 Ha.
Desa Ponggok mempunyai Badan Usaha Milik Desa yang membawahi atau bisa juga disebut sebagai pengelola semua aset dari Desa Ponggok
tersebut meliputi : Pengelola air bersih, Perkreditan, Pariwisata Desa Ponggok, Perikanan, Kios Kuliner dll
Sekilas tentang BUMdes Desa Ponggok BUMdes Desa Ponggok merupakan badan usaha yang dikelola
langsung oleh masyarakat Desa Ponggok. Berdiri
: 19 Desember 2009 Dasar Hukum
: UU NO 32 TH 2004 Pemerintah Daerah PP NO 72 TH 2005 Desa
PERDA NO 2 TH 2009 BUMDes Nama BUMDes
: Tirta Mandiri Tujuan
: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa ponggok, meningkatkan pendapatan asli Desa,
mengurangi pengagguran
di Desa
Ponggok.
48
Gambar IV Struktur Organisasi
49
Nama Desa Wisata Ponggok semakin terkenal dan ramai pada awal tahun 2013 ketika tercetusnya ide Snorkeling air tawar di salah satu Daya
Tarik Wisata di Desa Ponggok yaitu di Umbul Ponggok, pada waktu itu ada pengunjung yang memakai kamera bawah air dan hasilnya diunggahnya di
situs media sosial. Dari hasil foto yang menampilkan suasana bawah air yang indah dengan pemandangan batu batuan yang menyerupai keadaan bawah
laut tersebut banyak orang-orang dari luar kota penasaran dan datang untuk mengunjungi Daya Tarik Wisata Umbul Ponggok ini. Seiring berjalannya
waktu semakin banyak pula jumlah wisatawan yang datang ke Daya Tarik Wisata Umbul Ponggok ini, kemudian dari peluang itu masyarakat sekitar
mulai memanfaatkan keadaan tersebut dengan membuka penyewaan alat Snorkeling
seperti kaca mata renang, kaki katak, baju renang dan kamera bawah air.
Dari keuntungan yang menggiurkan tersebut menjadi sebuah gesekan konflik antar sesama penyedia jasa, saling berrebut lahan kios, area parkir dll.
Dari gesekan tersebut maka Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes turuntangan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara menyatukan
pengelola jasa sewa alat tersebut menjadi satu komando dengan sistim bagi hasil.
50
Gambar IV. 2 Aktifitas Snorkeling dan difing di Umbul Ponggok
51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN