Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah

4 Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus pemilik tabungan. 5 Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik tabungan atau yang diberi kuasa. 6 KSPUSP memberikan bunga tabungan kepada penyimpan sebagai imbalan. 7 Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang lainnya. 8 Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan menambahkannya kedalam saldo tabungan. 9 Penanggung jawab perhitungan adalah bagian pembukuan. 10 Simpanan Berjangka Koperasi Simpanan Berjangka Koperasi adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu tersebut berakhir.

C. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah

Republik Indonesia Nomor : 14PERM.KUKMXII2009. Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi merupakan lembaga koperasi yang melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang perlu dikelola secara professional dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan Koperasi Simpan Pinjam KSP dan Unit Simpan Pinjam USP sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat sekitarnya Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 14PERM.KUKMXII2009. 1. Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam adalah kondisi atau keadaan koperasi dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat,tidak sehat atau sangat tidak sehat. 2. Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam bertujuan untuk memberikan pedoman kepada pejabat nilai, gerakan koperasi dan masyarakat agar KSP dan USP koperasi dapat melakukan kegiatan simpan pinjam, berdasarkan prinsip koperasi secara professional, sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat disekitarnya. 3. Sasaran Pedoman Penilaian Kesehatn Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam a. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang sehat dan mantap sesuai dengan jatidiri koperasi. b. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang efektif, efisien, dan professional. c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain, dan anggotanya. Dalam melakukan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi, maka terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot nilai yang sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut. Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan dalam angka 0 sampai dengan 100. Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkan sebagai berikut: Tabel 2.1 Bobot Penilaian Terhadap Aspek dan Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi No Aspek yang Dinilai Komponen Bobot Penilaian 1. Permodalan a.Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset X 100 b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko X 100 c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri X 100 6 6 3 15 Tabel 2.1 Bobot Penilaian Terhadap Aspek dan Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi Lanjutan 2. Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan X 100 b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang diberikan X 100 c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah X 100 Catatan: Cadangan risiko adalah cadangan tujuan risiko + penyisihan penghapusan pinjaman. d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan X 100 10 5 5 5 25 Tabel 2.1 Bobot Penilaian Terhadap Aspek dan Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi Lanjutan 3. Manajemen a. Manajemen Umum b. Kelembagaan c. Manajemen Permodalan d. Manajemen Aktiva e. Manajemen Likuidasi 3 3 3 3 3 15 4. Efisiensi a. Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto X 100 Catatan: Beban operasi anggota adalah beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota + beban perkoperasian. b. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor X 100 c. Rasio Efisiensi Pelayanan X 100 4 4 10 5. Likuiditas a. Rasio Kas X 100 b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima X 100 Catatan: Dana yang diterima adalah total passiva selain hutang biaya dan SHU belum dibagi. 10 5 15 Tabel 2.1 Bobot Penilaian Terhadap Aspek dan Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi Lanjutan Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No.14PerM.KUKMXII2009. 6. Kemandirian dan Pertumbuhan a. Rentabilitas asset X 100 b. Rentabilitas Modal Sendiri X 100 c. Kemandirian Operasional Pelayanan X 100 Catatan: Beban usaha adalah beban usaha bagi anggota 3 3 4 10 7. Jatidiri Koperasi a. Rasio partisipasi bruto X 100 b. Rasio promosi ekonomi anggota PEA X 100 PEA= MEPPP + SHU Bagian Anggota 7 3 10 Jumlah 100 Skor yang diperoleh berdasarkan hasil penghitungan terhadap aspek-aspek tersebut dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam KSP dan Unist Simpan Pinjam USP yang dibagi dalam 5 golongan yaitu: Tabel 2.2 Penggolongan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi PREDIKAT SKOR a. SEHAT b. CUKUP SEHAT c. KURANG SEHAT d. TIDAK SEHAT e. SANGAT TIDAK SEHAT 80 x 100 60 x 80 40 x 60 20 x 40 20 Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No.14PerM.KUKMXII2009.

BAB III METODE PENELITIAN