Uji Outlier Multivariate Uji Reliabilitas

41

4.2.2. Uji Outlier Multivariate

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariat Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut : Tabel 4.3. Hasil Uji Outlier Multivariate Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.874 82.975 51.500 12.001 102 Std. Predicted Value -2.135 2.623 0.000 1.000 102 Standard Error of Predicted Value 6.413 19.333 10.591 3.583 102 Adjusted Predicted Value 22.169 108.510 51.726 13.589 102 Residual -66.264 63.860 0.000 27.046 102 Std. Residual -2.274 2.191 0.000 0.928 102 Stud. Residual -2.701 2.301 -0.003 1.000 102 Deleted Residual -93.510 70.395 -0.226 31.569 102 Stud. Deleted Residual -2.806 2.361 -0.004 1.009 102 Mahalanobis Distance [MD] 3.901 4 3 .4 6 7 13.863 10.630 102 Cooks Distance 0.000 0.200 0.012 0.023 102 42 Centered Leverage Value 0.039 0.430 0.137 0.105 102 Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan bahwa terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 43,467 ≥ 39,252. Sebanyak 5 case outlier ini harus dieliminasi sehingga N pada analisis selanjutnya 102-5=97

4.2.3. Uji Reliabilitas

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala variabel atau observasi indikator. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran – ukuran dan mengeliminasi butir – butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0.767 X12 0.825 Brand Awareness X13 0.829 0.734 X21 0.619 X22 0.627 Brand Association X23 0.748 0.352 X31 0.891 Quaality Perception X32 0.837 0.656 Y1 0.407 Y2 0.532 Y3 0.525 Y4 0.528 Y5 0.436 Y6 0.557 Y7 0.475 Purchase Intention Y8 0.338 0.449 Sumber : Lampiran 43 Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.2.4. Uji Validitas