Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 13
Nama penilai : Tidak diisi
Nama peserta didik yang dinilai : ...............
Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan: 4 = selalu
3 = sering 2 = jarang
1 = tidak pernah
No Aspek Pengamatan
Skor 4
3 2
1
1 Baik kepada semua teman
2 Disukai teman-teman
3 Membantu teman yang kesulitan
4 Menyayangi teman
5 Mengembalikan barang yang dipinjam
6 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
JUMLAH
A. Yang Ariya Sariputta
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti menemukan orang bijaksana maupun orang tidak bijaksana. Orang yang memiliki kebijaksanaan dapat menyelesaikan masalah dengan
tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bagaimana orang-orang bijaksana dalam kehidupan Buddha? Mari kita simak kisah siswa utama Buddha, yaitu Sariputta.
Y.A. Sariputta terkenal dalam kebijaksanaan. Ia berasal dari keluarga brahmana kuno di India. Ia menjadi salah satu dari dua siswa utama Buddha. Kebijaksanaannya nomor dua
setelah Buddha.
Penilaian Antarteman
Moggallana dan Sariputta adalah dua siswa utama Buddha. Mereka merupakan sahabat sejati sejak kecil hingga akhir hayatnya. Bagaimana dengan persahabatanmu sendiri? Untuk
mengetahui sejauh mana persahabatan kamu dan temanmu, isilah daftar penilaian antarteman berikut ini dengan meminta beberapa teman untuk menilai dirimu dan sebaliknya, kamu
menilai temanmu
14 Kelas VIII
Pada suatu pagi, Sariputta melihat Y.A. Assaji, salah seorang bhikkhu
siswa utama Buddha sedang menerima dana makanan di Rajagaha. Ia sangat
terkesan melihat penampilan Y.A. Assaji yang damai dan agung.
Ia berpikir bahwa pastilah bhikkhu itu telah mencapai Arahat. Setelah
Y.A. Assaji selesai makan, Saripputa mendekati dan memberi salam dan
bertanya siapakah guru beliau dan ajaran apakah yang diajarkan oleh gurunya
itu. Y.A. Assaji memberitahukan bahwa gurunya adalah Buddha Gotama. Beliau
tidak dapat menerangkan ajaran tersebut secara rinci karena belum lama menjadi bhikkhu, tetapi dapat menjelaskan artinya secara singkat. Kemudian, Y.A. Assaji mengucapkan syair
berikut:
“Semua benda timbul karena suatu sebab, ‘Sebab’ itu telah diberitahukan oleh Tathagata;
Dan juga lenyapnya Demikianlah yang diajarkan oleh Petapa Agung“
Mendengar syair tersebut, Sariputta mencapai kesucian Sotapanna sehingga mendapat gelar kesucian Y.A. Yang Ariya. Y.A. Sariputta terlahir di Desa Nalaka dekat Rajagaha.
Karena ia anak tertua dari keluarga utama di desa itu, nama pribadinya menjadi Upatissa. Ayahnya adalah seorang Brahmana bernama Vanganta dan ibunya bernama Rupasari. Oleh
karena itulah, ia dikenal pula sebagai Sariputta putra dari Sari.
Ia mempunyai tiga adik laki-laki dan tiga adik perempuan. Semuanya akhirnya menjadi anggota Sangha. Sejak kecil, Sariputta sudah memperlihatkan kepandaian yang istimewa.
Pada hari kelahirannya, terlahir pula seorang anak laki-laki bernama Moggallana. Sariputta dan Moggallana berteman sejak masa kanak-kanak hingga keduanya mencapai Parinibbana.
Mereka berguru kepada seorang guru terkenal bernama Sañjaya, tetapi tidak sesuai yang diharapkan. Akhirnya, mereka berdua berjanji bahwa siapa di antara mereka yang kelak
lebih dulu memperoleh Ajaran Sempurna, dia akan memberitahukan hal itu kepada lainnya. Sariputta lebih dahulu menemukan guru spiritual, yaitu Assaji. Segera setelah Sariputta
Sumber: http:dhamma-of-buddha.com
Gambar 2.3 Sariputta dan Moggallana menemui Assaji
Ayo, Mengamati
Amati Gambar 2.3 Diskusikan dengan
temanmu, peristiwa apakah yang terjadi
seperti pada gambar itu?
Sumber: www.asianart.com
Gambar 2.2 Y.A. Sariputta
Ayo, Mengamati
Amati Gambar 2.2 Mengapa ia menjadi
salah satu siswa utama Buddha yang
sangat berpengaruh? Bagaimana perannya
dalam kehidupan Buddha? Keteladanan
apa yang harus dicontoh darinya?
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 15
bertemu dengan Y.A. Assaji, ia menemui Moggallana dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya. Ia mengulangi syair yang diucapkan oleh Y.A. Assaji. Seketika itu pula,
Moggallana memperoleh kesucian Sotapanna. Mereka berdua ditahbiskan Buddha menjadi bhikkhu dengan kata-kata “Ehi Bhikkhu”. Artinya, datanglah bhikkhu.
Lima belas hari setelah ditahbiskan, Sariputta pun menjadi seorang Arahat. Sariputra sangat ahli dalam mengajarkan tentang sebab-akibat, Empat Kebenaran Mulia, dan Jalan
Mulia Berunsur Delapan. Beliau amat pandai menguraikan dengan rinci intisari ajaran Buddha kepada orang lain. Buddha berujar:
“Bila kamu meninggalkan kehidupan keduniawian dan menjadi bhikkhu, kamu harus seperti Sariputta dan Moggallana. Berusahalah untuk mendekati dan meminta mereka untuk
mengajarimu.” Y.A. Sariputta menjaga dan mempertahankan kemurnian ajaran Buddha. Oleh karena itu,
Y.A. Sariputta disebut sebagai Panglima Dharma Dhammasenapati, sedangkan Buddha adalah Raja Dharma Dhammaraja.
Enam bulan sebelum Buddha wafat, Y.A. Sariputta memohon izin kepada Buddha untuk mencapai Parinibbana wafat. Y.A. Sariputta pulang ke Desa Nalaka yang merupakan
tempat kelahirannya. Para dewa dan brahma mengunjunginya sehingga membuat ibunya takjub karena brahma yang dipujanya ternyata menghormati putranya.
Pada saat itulah, Y.A. Sariputta membalas budi kepada ibunya dengan cara mengajarkan Dharma sehingga membuatnya yakin kepada Triratna. Kepada seorang bhikkhu yang ikut
bersamanya beliau berkata: “Saya telah bersama-sama denganmu selama lebih dari empat puluh tahun. Kalau saya
mempunyai kesalahan, maafkanlah saya.” Itulah kata-katanya yang terakhir. Malam itu Y.A. Sariputta merebahkan dirinya di
tempat tidur dan dengan tenang mencapai Parinibbana wafat. Relik beliau dibawa ke Savatthi dan Buddha memerintahkan membuat cetiya untuk menyimpan reliknya.
Nilai Paraf
Guru Orang Tua
Pertanyaan Jawaban
Temukan keteladanan Y.A. Sariputta yang dapat kamu
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas Kelompok
16 Kelas VIII
Ayo, Merangkum
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 17
B. Yang Ariya Moggallana