Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 91
Renungan:
Kehadiran seorang Buddha di dunia ini sangatlah berharga. Kita harus mensyukuri bahwa saat ini kita terlahir sebagai
manusia dan mengenal ajaran Buddha. Oleh sebab itu, kita hendaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Kita
harus giat memperlajari Dharma dan mempraktikkannya agar hidup kita menjadi lebih bahagia lagi.
Bodhisattva mampu mencapai Pencerahan dengan penuh perjuangan. Sebenarnya menjadi Buddha bukanlah hanya bisa
dicapai oleh Petapa Gotama. Semua makhluk mempunyai kesempatan untuk menjadi Buddha, termasuk kita semua.
Dengan merenungkan ini, kita hendaknya lebih bersemangat dalam melakukan kebajikan agar dapat merealisasi Kebuddhaan
seperti Buddha Gotama.
Dharma telah dibabarkan dengan sempurna. Buddha mengajarkan bahwa hidup kita diliputi penderitaan. Buddha juga
mengajarkan sebab dari penderitaan dan jalan untuk mengakhiri penderitaan tersebut. Oleh karena itu, jalanilah ajaran Buddha
dengan baik. Dengan demikian, kita dapat mengurangi dan mengakhiri penderitaan.
Bahwa segala sesuatu yang terbentuk pasti akan hancur. Sebelum wafat, Buddha berkata, “Vayadhamma sankhara,
appamadena sampadetha,” yang berarti segala sesuatu yang terbentuk pasti akan hancur, berjuanglah dengan penuh
kesadaran. Inilah pesan terakhir Buddha kepada kita semua. Semua yang terbentuk akan hancur. Oleh sebab itu, kita tidak
boleh terlalu melekat pada segala hal. Yang terpenting dalam hidup ini adalah berjuang untuk selalu berpikir, berucap, dan
berbuat secara bajik dan bijak.
C. Puja di Tempat Dharmayatra
Anjuran untuk melaksanakan dhammayatra
terdapat dalam Mahaparinibbana Sutta. Dalam Mahaparinibbana Sutta, Buddha menyatakan
kepada Ananda sebagai berikut:
92 Kelas VIII
“Ananda, ada empat tempat bagi orang berbakti untuk berziarah, untuk menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat. Di manakah keempat
tempat itu? Ananda, tempat Tathagata dilahirkan adalah tempat bagi seorang
berbakti seharusnya berziarah, menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat. Tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna yang tiada
taranya adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya beziarah, menyatakan sujudnya dengan perasaan khidmat. Tempat Tathagata
memutarkan Roda Dharma untuk pertama kali adalah tempat bagi seorang berbakti seharusnya berziarah menyatakan sujudnya dengan perasaan
hormat. Tempat Tathagata meninggal Parinibbana, adalah tempat bagi seorang berbakti berziarah menyatakan sujudnya dengan perasaan hormat.
Mereka berziarah ke tempat-tempat itu, apakah mereka itu para bhikkhu, bhikkhuni, upasaka-upasika merenungkan: “Di sinilah Tathagata
dilahirkan. Di sinilah tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna. Di sinilah Tathagata memutarkan Roda Dharma yang pertama. Di sinilah
Tathagata meninggal Parinibbana”.
Maha Parinibbana Sutta
Itulah empat tempat dharmayatra
bagi umat Buddha yang diberitahukan oleh Buddha kepada Bhikkhu Ananda. Hal itu disampaikan Buddha menjelang beliau
Parinibbana atau
meniggal dunia. Empat tempat dharmayatra itu adalah Lumbini, Buddhagaya, Benares, dan Kusinara.
D. Tujuan dan Manfaat Dharmayatra
1. Tujuan Melaksanakan Dharmayatra
Melaksanakan dharmayatra bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai Dharma melalui peninggalan sejarah. Ber-dharmayatra akan bermanfaat untuk meningkatkan keyakinan
saddha pada Buddha dan ajaran-Nya.
2. Manfaat Melaksanakan Dharmayatra
Dalam Mahaparinibbana Sutta
, Buddha menyatakan bahwa: ”Siapa pun juga dalam
perjalanan ziarah tersebut meninggal dunia dengan hati penuh keyakinan, orang tersebut setelah badan jasmaninya hancur setelah mati, akan bertumimbal lahir di alam-alam sorga
yang bahagia.”
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 93
Kerjakanlah latihan soal berikut ini dengan jelas dan tepat 1. Jelaskan pengertian dharmayatra
2. Tuliskan empat tempat suci yang perlu dikunjungi 3. Jelaskan waktu dimulainya melaksanakan dharmayatra
4. Bagaimana anjuran Buddha kepada Ananda tentang dharmayatra? 5. Uraikan tujuan pelaksanaan dharmayatra
Latihanku
Rangkuman
Dhammayatra secara umum diartikan dengan berziarah ke tempat-tempat suci. Tempat-tempat suci itu adalah Lumbini, Buddhagaya, Benares, dan Kusinara.
Ber-dharmayatra bertujuan untuk memupuk keyakinan dan bermanfaat untuk memupuk karma baik dan dapat terlahir di Surga.
Mulai sekarang, aku bertekad akan ber-dharmayatra ke empat tempat suci di India, yaitu Lumbini, Buddhagaya, Benares, dan Kusinara.
Di sana aku akan merenungkan dengan penuh keyakinan sebagai berikut:
“Di sinilah Tathagata dilahirkan. Di sinilah tempat Tathagata mencapai Penerangan Sempurna. Di sinilah Tathagata memutarkan Roda Dharma yang pertama. Di sinilah
Tathagata meninggal Parinibbana”. Agar tekadku tercapai, aku harus menabung dari sekarang.
Tekadku
94 Kelas VIII
Ayo, Merangkum
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 95
BAB 7
Sejarah Penyiaran Agama Buddha pada Zaman Mataram Kuno dan Sriwijaya
A. Zaman Kerajaan Mataram Kuno