Rukun dan Syarat Gadai Ketentuan Umum Dalam Gadai

56 Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah “Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan borg yang dipegang oleh yang berpiutang, ……” Q.S.. Al-Baqarah: 283 Al-Hadits: َلِإ ٍىِدوُ َي� ْن ِم ا ًما َع َط ىَ َتر ْشا مسو هيلع هلا ىص َ ِب� َنلا َنَأ ا ز�ع هلا ز�ر َة َشِئاَع نع مسمو يراخبلا هاور ٍدي ِد َح ْن ِم اًعْر ِد ُهَنَه َر َو ٍل َج َ أ Aisyah ra, berkata: “Rasulullah Saw. pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan tempo kredit dan beliau menggadaikan kepadanya baju besi . HR. Bukhari Muslim b. Ijma’ Ulama Para ulama sepakat membolehkan akad rahn, hal ini tertuang dalam kitab 1. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu karya Al Zuhaili jilid 5 hal 181, 2. Al-Mughni karya Ibnu qudamah, jilid 4 hal 367, dikatakan mengenai dalil ijma’ ,bahwa umat Islam sepakat bahwa secara garis besar akad rahn gadai diperbolehkan, 3. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Majelis Ulama Indonesia No. 25DSN-MUI III2002 c. Kaidah Fiqih ا َه ِ ْي� ِرْ َت� َىَع ُلْيِلَد َل ُدَي ْنَا َلِإ ُةَح َب�ِإلْا ِت َاَماَعُ ْلا ِز� ُلْصَ ْلَا “Pada dasarnya segala bentuk mumalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkanya”

3. Rukun dan Syarat Gadai

a. Rukun gadai ada empat, yaitu: 1. Barang yang digadaikan marhun 2. Hutangnya marhun bih 3. Ucapan serah terima Ṣigat ijab dan qabul 4. Dua orang yang melakukan akad ar-Rahn ‘aqidaan b. Syarat gadai: Disyaratkan dalam transaksi gadai hal-hal berikut: fikih siswa kls 9__revisi.indd 56 61616 5:31 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 57 Fikih - Kelas IX 1. Syarat yang berhubungan dengan orang yang bertransaksi yaitu Orang yang menggadaikan barangnya adalah orang yang memiliki kompetensi beraktivitas, yaitu baligh, berakal dan rusyd kemampuan mengatur 2. Syarat yang berhubungan dengan Marhun barang gadai ada tiga: a Barang gadai itu berupa barang berharga yang dapat menutupi hutangnya, baik barang atau nilainya ketika tidak mampu melunasinya. b Barang gadai tersebut adalah milik orang yang manggadaikannya atau yang dizinkan baginya untuk menjadikannya sebagai jaminan gadai. c Barang gadai tersebut harus diketahui ukuran, jenis dan sifatnya, karena rahn adalah transaksi atau harta sehingga disyaratkan hal ini. 3. Syarat berhubungan dengan Marhun bihi hutang adalah hutang yang wajib atau yang akhirnya menjadi wajib.

4. Ketentuan Umum Dalam Gadai

Ada beberapa ketentuan umum dalam muamalah gadai setelah terjadinya serah terima barang gadai. Di antaranya:

a. Barang yang Dapat Digadaikan.

Barang yang dapat digadaikan adalah barang yang memiliki nilai ekonomi, agar dapat menjadi jaminan bagi pemilik uang. Dengan demikian, barang yang tidak dapat diperjual-belikan, dikarenakan tidak ada harganya, atau haram untuk diperjual-belikan, adalah tergolong barang yang tidak dapat digadaikan. Yang demikian itu dikarenakan, tujuan utama disyariatkannya pegadaian tidak dapat dicapai dengan barang yang haram atau tidak dapat diperjual-belikan.

b. Barang Gadai Adalah Amanah.

Barang gadai bukanlah sesuatu yang harus ada dalam hutang piutang, dia hanya diadakan dengan kesepakatan kedua belah pihak, misalnya jika pemilik uang khawatir uangnya tidak atau sulit untuk dikembalikan. Jadi, barang gadai itu hanya sebagai penegas dan penjamin bahwa peminjam akan mengembalikan uang yang akan dia pinjam. Karenanya jika dia telah membayar utangnya maka barang tersebut kembali ke tangannya.

c. Barang Gadai Dipegang Pemberi utang.

Barang gadai tersebut berada di tangan pemberi utang selama masa perjanjian gadai tersebut, sebagaimana irman Allah: “Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang.” Q.S.. Al-Baqarah: 283. fikih siswa kls 9__revisi.indd 57 61616 5:31 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 58 Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah

5. Pemanfaatan Barang Gadai