Mengantar Jenazah Buku Paket Fiqih MI MTS MA Kurikulum 2013 Buku Fiqih Kelas 9

77 Fikih - Kelas IX

e. Membaca niat

Jenazah laki-laki: َلاَعَت ِ ٰهِل ِةَياَفِكلْا َضْرَف ٍتاَ ْيرِبْكَت َعَب ْرَا ِتّيَلْا ا َذَه َىَع ّىَصُا Jenazah Perempuan: َلاَعَت ِ ٰهِل ِةَياَفِكلْا َضْرَف ٍتاَ ْير ِب ْكَت َعَب ْرَا ِةَتّيَلْا ِه ِذَه َىَع ّى َصُا Jenazah Ghaib: َلاَعَت ِ ٰهِل ِةَياَفِكلْا َضْرَف ٍتاَ ْير ِب ْكَت َعَب ْرَا ْنَاُف ِبِئاَغلْا ِتّيَلْا َىَع ّىَصُا f. Pada takbir pertama membaca al-Fatihah g. Pada takbir kedua, membaca solawat atas Nabi solawat Ibrahimiah atau sekurang-kurangnya membaca solawat: د َمَ ُم َز� ِدّي َس َىَع ّى َص َم ُهٰللَا “ Ya Allah berilah shalawat atas Nabi Muhammad SAW..” h. Pada takbir ketiga membaca doa: ُهْنَع ُفْعاَو ِهِفاَعَو ُهْ َمْراَو ُ َهْرِفْغا َمُهٰللَا “Ya Allah Ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahteralah dan maafkanlah ia” i. Pada takbir keempat membaca doa sebagai berikut: ُ َهَو اَنَلْرِفْغاَو ُه َدْعَب اَنِتْفَت َلَو ُه َر ْجَا اَنْمِرْ َت�َل َمُهٰللَا “Ya Allah janganlah engkau halangi kami memperoleh pahalanya dan janganlah engkau memberi itnah kepada kami sepeniggalnya dan ampunilah kami dan dia.” j. Membaca salam ٢× هُت َكَ َب� َو ِ ٰهلاُةَ ْمَرَو ْ ُمْيَلَع ُمَا َسلَا Artinya :“Semoga keselamatan dan kerahmatan tercurhkan kepada kalian semua”

4. Mengantar Jenazah

Setelah disalatkan jenazah dibawa ke pemakaman, posisi kepala jenazah di depan. Mengantar jenazah tidak selalu harus di belakangnya, bahkan disunatkan di depan jenazah mengawal. Ketika mengantar jenazah hendaklah tidak ramai,berdesak-desakan, dan berlomba menjangkau keranda jenazah, perilaku demikian termasuk bid’ah makruhah perilaku yang dimakruhkan. fikih siswa kls 9__revisi.indd 77 61616 5:31 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 78 Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah Bersikaplah diam, tenang serta mengingat tentang kematian dan kehidupan sesudah kematian. Akan lebih baik bertasbih dan berzikir sebagaimana yang sudah menjadi kebiasaan di masyarakat. Dengan berzikir kepada Allah Swt seraya membaca kalimat laa ilaha illall ā h, tentunya lebih baik dari pada berbicara atau bersenda gurau. Hal ini dikatakan oleh Syekh Muhammad Bin Allan al Siddiqi dalam kitabnya al-Futuhat al-Rabb ā niyyah yang artinya : “Telah menjadi tradisi daerah kami Zubait untuk mengeraskan zikir di hadapan jenazah ketika mengantar ke makam. Hal itu dilakukan di hadapan para ulama, ahli fikih dan orang- orang saleh. Kami telah menyaksikan sendiri, ketika mengantarkan jenazah kebanyakan orang yang sibuk dengan masalah bisnisnya, selalu membicarakan masalah keduniaan, dan tidak jarang hal itu menjerumuskan mereka ke dalam gibah atau perkataan lain yang diharamkan. Menurut hemat kami, mengisi pendengar mereka dengan zikir, yang menyebabkan mereka tidak berbicara atau menyedikitkan pembicaraannya, adalah lebih utama daripada membiarkan mereka bebas membicarakan masalah keduniaan. Ini sesuai dengan kaidah syar’iyyah “Memilih yang lebih kecil mafsadahnya.” Tidak ada bedanya apakah yang dibaca itu adalah zikir, tahlil, ataupun lainnya al-Futuhat al-Rabb ā niyyah ‘ala al-Aẓkar al nawawiyyah, jus IV, hal 183 ي ِث�ــ ْ َي� َوــُهَو ,َ َمــ َسَو ِهــْيَلَع ُه َىــ َص ه ِلْوــ ُسَر ْنــِم ُعَمــ ْسَن ْنــُكَن ْ َل : َلاــَق َرــَ ُع ِز ْب�ا ِنــَع اــ ًع ِجا َر َو ًي� ِدــْب ُم ُه َلِإ َ َهِإ َل : ُلْوــَق َلِإ ,ِةَزاــَنَبْلا َفــْل َخ ”dari Ibnu Umar ra. Ia berkata, “ Kami tidak pernah mendengar dari Rosullah Saw. ketika beliau mengantar jenazah kecuali beliau membaca laa ilaha illallāh, baik waktu berangkat atau pulangnya ” Al Mizan al I’tidal i Naqd al-Rijal, juz II, hal 572 Membawa jenazah ke kubur hendaknya dilakukan dengan segera dan ketika membawa atau memikul jenazah agar dipikul pada empat penjuru keranda oleh empat orang di antara jama’ah dan boleh bergantian, dengan orang yang lain. Sebagaimana sabda Nabi Saw.: ِةَنــ ُسلا َنــ ِم ُهــَنِاَف اــ َهّ ُك ْي� ّســلا ِبــِناَوَب ِب� ْلــِم ْحَيْلاَف ًة َزاــَن َج َعــَبَتا ِنــَم لاــق ٍدوُعــ ْسَم ِز ْب�ا ِنــَع هــجام ز ب�ا هاور “Dari Ibnu Mas’ud r.a. ia berkata : Siapa saja mengantarkan jenazah maka hendaklah memikul pada keempat penjuru keranda, karena sesungguhnya yang seperti itu merupakan sunah dari Nabi Saw..” HR. Ibnu Majah. Setelah dekat kubur sebaiknya membaca doa guna menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat. fikih siswa kls 9__revisi.indd 78 61616 5:31 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 79 Fikih - Kelas IX

5. Menguburkan Jenazah