Pengertian Gadai Hukum Gadai

55 Fikih - Kelas IX 1. Pinjaman diberikan kepada nasabah yang sangat memerlukan 2. Nasabah wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima sesuai batas waktu yang telah dipakati 3. Biaya adminitrasi dapat dibebankan kepada nasabah 4. LKS dapat meminta jaminanagunan apabila dipandang perlu 5. Nasabah dapat memberikan tambahan sumbangan dengan sukarela selama tidak diperjanjikan dalam akad 6. Apabila sampai batas waktu nasabah tidak dapat mengembalikan hutangnya dan LKS telah memastikan ketitak mampuanya, maka LKS dapat :pertama memperpanjan jangka waktu pengembalianya, kedua menghapus sebagian atau seluruh kewajiban nasabah. b. Sumber dana Qarḍ al-Hasan: 1. bagian modal LKS 2. keuntungan LKS yang disisihkan 3. lembaga lain atau individu yang mempercayakan penyaluran infaqnya kepada LKS

C. GADAI

1. Pengertian Gadai

Gadai dalam bahasa Arab disebut al-Rahn artinya penyerahan barang yang dilakukan oleh orang yang berhutang sebagai jamiman atas hutang yang telah diterimanya. Hal ini dimaksudkan agar pemberi hutang memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya, apabila peminjam tidak mampu membayar hutangnya. Sebagai contoh, A memiliki hutang kepada B sebesar Rp. 1.000.000,- .Dengan jaminan perhiasan dengan nilai taksir jual Rp. 2.000.000,- . Sampai batas waktu yang telah ditentukan, si A tidak dapat melunasi hutangnya, kemudian dilakukandilelang secara syariah,dan perhiasan tersebut terjual Rp. 1.750.000 makasi B hanya mengambil sejumlah hutang dan kewajiban lainya, sisanya dikembalikan kepada si A.

2. Hukum Gadai

Hukum asal gadai adalah mubah atau diperbolehkan, hal ini berdasarkan dalil al-Qur’an dan Al- Hadis, serta Ijma ulama, yaitu: a. Al-Qur’an: ....... ٌة َضوُب ْق َم ٌناَهِر َف اًبِت َك او ُد ِبَت� ْ َل َو ٍرَف َس ٰ َىَع ْ ُتمْنُك ْنِإَو fikih siswa kls 9__revisi.indd 55 61616 5:31 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 56 Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah “Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan borg yang dipegang oleh yang berpiutang, ……” Q.S.. Al-Baqarah: 283 Al-Hadits: َلِإ ٍىِدوُ َي� ْن ِم ا ًما َع َط ىَ َتر ْشا مسو هيلع هلا ىص َ ِب� َنلا َنَأ ا ز�ع هلا ز�ر َة َشِئاَع نع مسمو يراخبلا هاور ٍدي ِد َح ْن ِم اًعْر ِد ُهَنَه َر َو ٍل َج َ أ Aisyah ra, berkata: “Rasulullah Saw. pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan tempo kredit dan beliau menggadaikan kepadanya baju besi . HR. Bukhari Muslim b. Ijma’ Ulama Para ulama sepakat membolehkan akad rahn, hal ini tertuang dalam kitab 1. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu karya Al Zuhaili jilid 5 hal 181, 2. Al-Mughni karya Ibnu qudamah, jilid 4 hal 367, dikatakan mengenai dalil ijma’ ,bahwa umat Islam sepakat bahwa secara garis besar akad rahn gadai diperbolehkan, 3. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Majelis Ulama Indonesia No. 25DSN-MUI III2002 c. Kaidah Fiqih ا َه ِ ْي� ِرْ َت� َىَع ُلْيِلَد َل ُدَي ْنَا َلِإ ُةَح َب�ِإلْا ِت َاَماَعُ ْلا ِز� ُلْصَ ْلَا “Pada dasarnya segala bentuk mumalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkanya”

3. Rukun dan Syarat Gadai