Yazid bin Abdul Malik bin Marwan bin Al-Hakam 101 - 105 H 720-724 Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan 105 - 125 H 724-743 M

Buku Siswa Kelas X 80

e. Umar bin Abdul Aziz 98 – 101 H 717 – 720 M

Umar bin Abdul Aziz adalah putra mahkota dari gubernur Mesir Abdul Aziz. Beliau masih memiliki garis keturunan dengan khalifah Umar bin Khattab. Ketika mendengar bahwa dirinya telah dinobatkan sebagai khalifah oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik dan disetujui oleh seluruh masyarakat, maka ia tidak bisa menolak. Sambil berucap inna lillahi wa innalillahi raji’un. Lalu ia menyampaikan amanah tersebut. ” Hadirin sekalian, aku telah dibebani tugas dan tanggung jawab yang sangat berat tanpa terlebih dulu meminta pendapatku. Jabatan ini bukan pula atas permintaanku. Karena itu aku membebaskan kalian dari bai’at yang kalian telah lakukan. Pilihlah orang yang paling kalian sukai untuk menjadi kholifah. Setelah menjadi khalifah, Umar bin Abdul aziz merubah semua sikap dan gaya hidupnya. Sebelum ia menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz suka kemewahan dan musik. Tetapi setelah ia menjadi khalifah, semua itu ia tinggalkan. Bahkan harta yang dimilikinya dipergunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Sementara ia sendiri hidup dalam kesederhanaan dan kesehajaan. Umar bin Abdul Aziz berkuasa lebih kurang 3 tahun, meskipun demikian banyak jasa yang ditinggalkannya. Jasa-jasa itu dapat dilihat dari berbagai gerakan dan usaha yang telah dilakukannya. Kebijakan menghilangkan diskriminasi ras antara orang Muslim Arab dan non-Arab. Toleransi beragama, meringankan beban pajak dan sebagainya, merupakan kebijakan yang sangat populer dan disenangi masyarakat. Dan yang terpenting adalah awal dari pembukuan kitab hadis. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Umar, antara lain: 1 Memajukan ekonomi, di mana beliau mengurangi pajak dan membebaskan jizyah bagi penduduk yang sudah masuk Islam. 2 Menertibkan bidang hukum, membentuk peraturan pertahanan, menertibkan peraturan pertimbangan dan takaran, memberantas pemalsuan, menghapus bea cukai dan membasmi kerja paksa. 3 Memajukan pertanian dengan membangun dan mengatur saluran-saluran air secara tertib dan banyak menggali sumur-sumur untuk kepentingan pertanian.

f. Yazid bin Abdul Malik bin Marwan bin Al-Hakam 101 - 105 H 720-724

Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz, kekuasaan Bani Umayyah berada di bawah khalifah Yazid bin Abdul Malik 720-724 M. Penguasa yang satu ini terlalu gandrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketenteraman dan kedamaian, pada zamannya berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid bin Abd al-Malik. Di unduh dari : Bukupaket.com 81 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013

g. Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan 105 - 125 H 724-743 M

Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Khalifah berikutnya, Hisyam bin Abdul Malik 724-743 M. Bahkan di zaman Hisyam ini muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan Mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan berikutnya kekuatan baru ini, mampu menggulingkan Dinasti Umawiyah dan menggantikannya dengan dinasti baru, Bani Abbas. Sebenarnya Hisyam bin Abdul Malik adalah seorang khalifah yang kuat dan terampil. Akan tetapi, karena gerakan oposisi terlalu kuat, khalifah tidak berdaya mematahkannya. Sepeninggal Hisyam bin Abdul Malik, khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini makin memperkuat golongan oposisi. Akhirnya, pada tahun 750 M, Daulat Umayyah digulingkan Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim Al-Khurasani. Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Al Hakam, khalifah terakhir Bani Umayyah, melarikan diri ke Mesir, ditangkap dan wafat di sana. Di antara usaha-usaha Hisyam dalam meningkatkan pembangunan negara ialah: 1 Membangun pabrik senjata. 2 Mendirikan perusahaan kain sutera yang halus. 3 Menggali beberapa terusan untuk pengairan, terutama yang menuju sepanjang jalan ke Mekah. 4 Membangun tempat-tempat pacuan kuda.

3. Kemajuan Masa Dinasti Umayyah a. Bidang Pemerintahan