Bidang Hukum Bidang Kemiliteran

Buku Siswa Kelas X 82 3 Katib asy-Syurthah yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum. 4 Katib al-Qadhi yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan tertib hukum melalui badan-badan peradilan dan hakim setempat. Dinasti Umayyah pada masa kepemimpinan Mu’awiyah, mendirikan suatu departemen pencatatan. Setiap peraturan yang dikeluarkah oleh khalifah harus disalin dalam suatu catatan, lalu yang asli harus disegel dan dikirimkan ke alamat yang dituju. Di samping itu, pelayanan pos Diwan al-Barid diperkenalkan juga oleh Mu’awiyah. Kepala Pos memberitahu pemerintah pusat tentang apa yang sedang terjadi di dalam pemerintahan propinsi. Dengan cara ini, Mu’awiyah melaksanakan kekuasaan pemerintah pusat. Dia membentuk dua sekretaris kerajaan yang medianya bahasa Arab, dan sekretaris propinsi yang menggunakan bahasa Yunani dan Persia. Kemudian, Mu’awiyah juga memisahkan antara urusan keuangan dan urusan pemerintahan. Dia mengangkat seorang gubernur di setiap propinsi untuk melaksanakan pemerintahan. Akan tetapi, untuk memungut pajak, di masing-masing propinsi diangkat seorang pejabat khusus dengan gelar Shahib al-Kharraj. Pejabat ini terikat dengan gubernur, dan diangkat oleh khalifah. Dalam masalah keuangan, gubernur harus menggantungkan dirinya pada Shahib al-Kharraj, dan hal ini membatasi kekuasaannya. Demikianlah Mu’awiyah mengembangkan keadaan yang teratur dari kekacauan.

b. Bidang Hukum

Pada bidang pelaksanaan hukum, Dinasti Umayyah membentuk suatu lembaga yang bernama Nizham al-Qadha organisasi kehakiman. Kekuasaan kehakiman di zaman ini dibagi ke dalam tiga badan, yaitu: 1 Al-Qadhi Lembaga yang bertugas memutuskan perkara dengan ijtihadnya, karena pada waktu itu belum ada “mazhab empat” ataupun mazhab-mazhab lainnya. Pada waktu itu Al- Qadhi menggali hukum sendiri dari Al-kitab dan As- Sunnah dengan berijtihad. 2 Al-Hisbah Lembaga yang bertugas menyelesaikan perkara-perkara umum dan soal-soal pidana yang memerlukan tindakan cepat. 3 An-Nazhar il Mazhalim mahkamah tertinggi atau mahkamah banding Adalah Lembaga peradilan dipegang oleh orang Islam, sedangkan semua kalangan non muslim mendapatkan otonomi hukum dibawa kebijakan masing- masing pemimpin agama mereka. Di unduh dari : Bukupaket.com 83 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013

c. Bidang Kemiliteran

Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, perkembangan militer bangsa Arab telah mencapai kemajuan yang signiikan. Dalam peperangan dengan tentara Bizantium, bangsa Arab sekaligus mempelajari kelebihan metode militer Romawi dan menggunakannya sebagai model mereka. Sebagai organisator militer, Mu’awiyah adalah yang paling unggul di antara rekan- rekan sezamannya. Ia mencetak bahan mentah yang terdiri atas pasukan Suriah menjadi satu kekuatan militer Islam yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. Ia menghapus sistem militer yang didasarkan atas organisasi kesukuan. Mu’awiyah melaksanakan perubahan besar dan menonjol di dalam pemerintahannya dengan mengandalkan angkatan daratnya yang kuat dan eisien. Dia dapat mengandalkan pasukan orang-orang Suriah yang taat dan setia, yang tetap berdiri di sampingnya walau dalam keadaan yang berbahaya sekalipun. Dengan bantuan pasukan ini, Mu’awiyah berupaya mendirikan pemerintahan yang stabil. Pos-pos pemeriksaan di berbagai benteng orang Islam, didirikan pada posisi- posisi yang strategis, di persimpangan jalur militer atau di jalan masuk lembah yang sempit. Pos militer dan daerah sekitarnya itu disebut ’awashim. Namun, dalam pengertian yang lebih sempit, ’awashim merupakan jalur perbatasan bagian dalam, terletak di sebelah selatan, sepanjang pertahanan yang dijaga satu unit pasukan. Tentara Umayyah secara umum dirancang mengikuti struktur organisasi tentara Bizantium. Kesatuannya dibagi ke dalam lima kelompok, yaitu tengah, dua sayap, depan dan belakang. Formasi semacam ini terus digunakan hingga masa khalifah terakhir, Marwan bin Muhammad 744-M-750-M, yang memperkenalkan satu unit pasukan baru yang disebut dengan Kurdus Legiun. Secara umum, ekspansi yang dilakukan pemerintahan Dinasti Umayyah berhasil melakukan penaklukan yang meliputi tiga wilayah ; 1 Melawan pasukan Romawi di Asia Kecil. Penaklukan ini sampai dengan pengepungan Konstantinopel dan beberapa kepulauan di Laut Tengah. 2 Wilayah Afrika Utara. Penaklukan ini sampai ke Samudera Atlantik dan menyeberang ke Gunung Thariq hingga ke Spanyol. 3 Wilayah Timur. Penaklukan ini sampai ke sebelah Timur Irak. Kemudian meluas ke wilayah Turkistan di Utara, serta ke wilayah Sindh di bagian Selatan. Ekspansi ini dalam rangka memperluas wilayah kekuasaan yang merupakan lanjutan dari ekspansi yang dilakukan para pemimpin Islam sebelumnya. Mu’awiyah berhasil menaklukkan Tunis, Khurasan sampai ke sungai Oxus serta Afganistan sampai ke Kabul, dan angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ini selanjutnya dilakukan oleh Khalifah Di unduh dari : Bukupaket.com Buku Siswa Kelas X 84 Abd al-Malik. Ia berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Fergana dan Samarkand. Pasukannya juga sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan. Di samping itu, Walid bin Abd al-Malik adalah khalifah yang berhasil menundukkan Maroko dan Aljazair. Dari kota ini, ekspansi diteruskan ke Eropa yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad, hingga mampu mengalahkan Tentara Spanyol. Pada zaman Umar bin Abd al-’Aziz serangan dilakukan ke Perancis yang dipimpin oleh Abd ar-Rahman bin Abdullah al-Gaiqi. Di Perancis, umat Islam berhasil menundukkan Bordeau dan Poitiers. Selanjutnya serangan diteruskan untuk menundukkan kota Tours. Namun al-Gaiqi mati terbunuh, akhirnya tentara Islam mundur dan kembali ke Spanyol. Di Afrika, pasukan dinasti Umayyah berhasil menaklukkan Benzarat pada tahun 41 H 661 M. Qamuniyah dekat Qayrawan, Susat juga ditaklukkan pada tahun yang sama. Uqbah bin Nai berhasil menaklukkan Mogadishu, Sirt dan Tharablis, dan Wadan. Kota Qaryawan dibangun pada tahun 50 H 670 M. Sementara itu, Kur yang merupakan sebuah wilayah di Sudan berhasil pula ditaklukkan. Akhirnya penaklukkan ini sampai ke wilayah Maghrib Tengah Al- Jazair. Uqbah bin Nai adalah komandan yang paling terkenal di kawasan ini. Penaklukkan meluas ke kawasan Timur negeri Asia Tengah dan Sindh. Negeri- negeri Asia Tengah meliputi kawasan yang berada di antara sungai Sayhun dan Jayhun. Di antara kerajaan yang paling penting adalah Thakharistan dengan ibukotanya Balkh, Shafaniyan dengan ibukota Syawman, Shagdad dengan ibukota Samarkand dan Bukhari, Farghanah dengan ibukota Jahandah, Khawarizm dengan ibukota Jurjaniyah, Asyrusanah dengan ibukota Banjakat, Syasy dengan ibukota Bankats. Pasukan Dinasti Umayyah menyerang Asia Tengah pada tahun 41 H 661 M. sebagian wilayah Thakharistan pada tahun 44 H 665 M. Mereka sampai ke wilayah Quhistan. Pada tahun 44 H 664 M, pasukan dinasti Umayyah menyerang wilayah Sindh dan India. Penduduk di tempat itu senantiasa melaksanakan pemberontakan sehingga membuat kawasan ini selamanya tidak stabil, kecuali pada masa pemerintahan Walid bin Abd al-Malik.

d. Bidang Ekonomi