Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan
101
Selain cerita-cerita tersebut, masih banyak tradisi lisan yang ada di Sunda, misalnya cerita si Kabayan. Tokoh si Kabayan adalah orang
Sunda yang malas, lugu, dan cerdik. Untuk kepentingannya dia bisa membuat seseorang melakukan apa yang seharusnya dia kerjakan.
Jika dianalisis, tokoh ini bisa menunjukkan karakter orang Sunda, yang tidak mau pergi jauh dari lingkungan tempat hidupnya. Hal ini
tergambar dari peribahasa Sunda yang berbunyi: Bongkok ngaronyok, bengkung ngariung
.
3. Asal Mula Huruf Jawa Jawa Tengah
Cerita ini berkisah tentang kanibalisme manusia pemakan manusia dan ajaran tentang ketaatan kepada seorang pemimpin,
serta pelajaran tentang kehati-hatian dalam membuat keputusan bagi seorang pemimpin. Kanibalisme atau manusia yang memakan
manusia diperlihatkan dalam karakter raja Kerajaan Medang yang akhirnya dibunuh oleh Aji Saka, seorang satria dari Hindustan. Aji
Saka memiliki dua orang abdi, yakni Sembada dan Dora. Begitu sampai di tanah Jawa, khususnya di wilayah pegunungan Kendeng,
ia menancapkan keris pusakanya dan memerintahkan Sembada un- tuk menjaganya. Ia berpesan agar tak mengijinkan siapapun kecuali
dirinya untuk menyentuh keris pusaka tersebut. Akan tetapi setelah Aji Saka berhasil membunuh raja medang si pemakan manusia dan
ia dinobatkan sebagai raja Medang. Kemudian Ia memerintahkan Dora untuk mengambil keris pusakanya. Mengingat amanah perintah
tuannya, sembada bersikukuh bahwa hanya Aji saka seorang yang boleh mengambil sendiri pusakanya. Sementara itu Dora juga tak
mau disebut gagal dalam menjalankan tugas. Kedua abdi Aji Saka tersebut akhirnya mengadu kekuatan hingga keduanya mati karena
sama-sama kuatnya. Hal tersebut diabadikan dalam aksara Jawa tersebut dikenal dengan Carakan.
Susunan huruf Jawa tersebut sebagai berikut.
Gambar 3.12 Aksara Jawa
Gambar di samping merupakan aksara Jawa yang paling dasar. Beberapa suku
bangsa lain yang memiliki bahasa tulis di antaranya Sunda, Bali, Bugis-Makassar,
dan Melayu.
Sumber
: www.wikipedia.org, 2006
4. Kisah Skolong dari Nusa Tenggara
Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang di- jodohkan dengan putri yang berubah bentuk menjadi ubi yang
berbulu cue. Melalui proses perjalanan panjang, akhirnya Skolong, nama pemuda itu mengetahui bahwa cue ternyata adalah jelmaan
putri cantik anak bibinya, yang dahulu dijodohkan dengannya. Cerita ini berakhir happy-ending, karena Skolong dan cue akhirnya menikah
dan membangun rumah tangga yang bahagia.
Demikianlah cerita yang oleh penduduk di aliran Sungai Kahayan dianggap legenda yang benar-benar pernah terjadi.
Untuk kebenaran legenda itu, mereka dapat menunjukkan jalan
Di unduh dari : Bukupaket.com
102
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
yang dibuat oleh pemuda jelmaan dan binatang Angkes itu. Jalan itu bernama Langkuas, yang tertetak di antara Baras Semayang dan
Sepang Simm.
5. Hantu Jadi-Jadian dari Kalimantan Tengah