Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional
45
a. Alam Sekitar
Pengetahuan tentang alam sekitar, mencakup pengetahuan tentang musim, gejala alam, dan astronomi. Pengetahuan tersebut
mereka peroleh dari pengalaman ketika melakukan aktivitas sehari- hari, misalnya berburu, bertani, atau berlayar. Biasanya, penge tahuan
tentang alam ini juga berkaitan dengan sistem religi atau kepecayaan suku bangsa tersebut. Misalnya dalam penciptaan alam semesta,
gejala-gejala alam, atau gerhana. Pengetahuan tersebut biasanya terkandung dalam dongeng, mitos, ataupun cerita rakyat.
b. Tumbuhan
Pengetahuan tentang tumbuhan merupakan pengetahuan dasar bagi manusia, terutama bagi yang mata pencariannya bercocok tanam.
Hampir semua suku bangsa, masyarakatnya memiliki pengetahuan tentang tumbuhan di sekelilingnya. Misalnya tumbuhan yang bisa
dimakan oleh manusia, binatang ternak, tumbuhan obat, dan untuk membuat racun senjata.
c. Binatang
Pengetahuan tentang binatang merupakan modal utama bagi masyarakat yang mata pencariannya berburu atau mencari ikan.
Diperlukan pula oleh mereka yang hidup dari pertanian. Bagi petani, pengetahuan tentang binatang diperlukan agar mereka tahu
bagaimana karakteristik binatang tersebut sehingga mereka dapat menjaga tanamannya dari gangguan binatang tersebut. Selain itu,
susu dan daging binatang merupakan unsur utama dalam makanan setiap suku bangsa.
d. Tubuh Manusia
Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam masyarakat tradisional diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, biasanya
dimiliki oleh dukun atau tabib. Oleh karena itu, Koentjaraningrat menyebutnya dengan ilmu dukun karena di pedesaan orang
yang bisa mengobati itu adalah dukun. Mereka biasanya memiliki pengetahuan yang luas mengenai ciri-ciri tubuh manusia, letak, dan
susunan uratnya.
e. Sifat dan Tingkah Laku Manusia
Pengetahuan ini dalam masyarakat tradisional adalah bagaimana bertingkah laku, sopan-santun pergaulan, adat istiadat, sistem
norma, hukum adat, pengetahuan tentang silsilah keluarga, dan sejarahnya.
f. Ruang dan Waktu
Pengetahuan ruang dan waktu dalam masyarakat tradisional digunakan untuk menghitung, mengukur, menimbang, dan
menentukan penanggalan.
6. Sistem Religi
Religi biasanya disamakan dengan agama. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia
, agama adalah aturantata cara hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Agama
mencakup tata tertib upacara sebagai tata cara untuk langsung berhubungan dengan Tuhan. Agama juga disebut sebagai pedoman
hidup umat manusia, pedoman bagaimana dia harus berpikir, ber- tingkah laku, dan bertindak sehingga tercipta suatu hubungan serasi
antara manusia dan hubungan erat dengan Tuhan.
Diskusikan bersama teman kelompok Anda. Apakah langkah yang perlu
dilakukan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda
mempelajari dan menghayati budaya lokal, khususnya ilmu pengetahuan?
Diskusi
Di unduh dari : Bukupaket.com
46
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Dalam kaitannya dengan kebudayaan, sistem religi memiliki tiga unsur, yaitu sebagai berikut.
a. Sistem Keyakinan
Sistem keyakian secara khusus mengandung banyak sub-unsur. Para ahli antropologi menaruh perhatian kepada para dewa
jahat atau baik, sifat-sifat dan tanda-tanda dewa, konsepsi tentang makhluk halus roh leluhur, roh jahat, dan hantu,
konsepsi tentang dewa tertinggi dan penciptaan alam semesta kosmogoni, kosmologi, konsepsi tentang hidup dan mati, serta
konsepsi tentang dunia roh dan akhirat.
b. Sistem Upacara Keagamaan Dalam sistem upacara keagamaan, para ahli antropologi mene-
kankan pada empat aspek. Pertama, tempat upacara keagamaan dilakukan seperti makam, candi, pura, kuil, gereja, dan masjid.
Kedua , saat-saat upacara keagamaan hari-hari keramat, dan hari-
hari suci. Ketiga, benda-benda yang digunakan dalam upacara seperti patung dewa-dewa dan alat bunyi-bunyian lonceng,
genderang. Keempat, para pelaku upacara keagamaan pendeta, biksu, syaman, dan dukun.
c. Suatu Umat yang Menganut Religi Secara khusus unsur ini meliputi masalah-masalah pengikut
suatu agama, hubungan antarpemeluk agama, hubungan dengan pemimpin agama dan organisasi para penganut, kewajiban, serta
hak-hak penganutnya. Selain masalah religi, dalam kebudayaan suatu suku bangsa juga
perlu diperhatikan masalah ilmu gaib. Pada masyarakat tradisional, ilmu gaib erat kaitannya dengan masalah religi.
7. Kesenian