berlebihan, dan pertentangan individu. Tema divine ketuhanan menyangkut renungan yang bersifat religius hubungan manusia dengan Sang Khalik.
Berdasarkan pandangan Mihardja dan Waluyo mengenai tema dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan pokok atau persoalan yang menduduki
tempat utama dalam karya sastra. Ada lima jenis tema, yaitu tema yang bersifat fisik, tema organik, tema sosial, tema egoik, dan tema divine.
4. Fungsi Mitos
Fungsi adalah kegunaan suatu hal bagi hidup suatu masyarakat
Depdiknas, 2008: 401. Bascom Danandjaja, 1997: 19 mengatakan ada empat
fungsi mitos. Fungsi pertama, sebagai proyeksi projective system yaitu sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif. Fungsi kedua sebagai alat pengesahan
pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan. Fungsi ketiga sebagai alat pendidikan anak pedagogical device. Fungsi keempat sebagai alat pemaksa dan
pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota koletifnya. Menurut pandangan Mircea Eliade via Susanto, 1987: 92, fungsi mitos
yang utama ialah menetapkan contoh model bagi semua tindakan manusia, baik dalam upacara-upacara maupun dalam kegiatan sehari-hari yang bermakna,
misalnya makan, seksualitas, pekerjaan, pendidikan, dsb. Selain itu, mitos juga berperan sebagai sarana penyembuhan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi adalah manfaat atau kegunaan sesuatu. Mitos berfungsi sebagai sistem pencermin angan-angan suatu
kolektif, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebudayaan, sebagai alat pendidik anak, sebagai alat pemaksa dan pengawas agar noma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya, sebagai contoh
model bagi semua tindakan manusia, baik dalam upacara-upacara maupun dalam kegiatan sehari-hari yang bermakna, dan sebagai sarana penyembuhan.
Selanjutnya, fungsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegunaan mitos Rombiya yang berbentuk prosa cerita bagi kehidupan masyarakat suku Dayak
Uud Danum.
5. Upacara Nopahtung
Upacara adalah rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu menurut adat atau agama Depdiknas, 2008: 1533. Nopahtung berasal
dari kata pahtung dalam bahasa Indonesia yang berarti patung. Nopahtung adalah tradisi menyembuhkan orang sakit dengan menggunakan kayu, abu, batu, rotan
sebagai patung untuk menggantikan roh orang yang sakit di dunia roh. Patung ini berguna sebagai alat untuk menebus dan menggantikan roh orang yang sakit.
Media itulah yang kemudian disebut sebagai pahtung. Dari pengertian di atas, upacara Nopahtung dapat disimpulkan sebagai
rangkaian tindakan yang dilakukan oleh suku Dayak Uud Danum untuk menyembuhkan orang sakit. Media yang digunakan sebagai pengganti roh orang
yang sakit di dunia roh berupa kayu, abu, batu dan rotan. Dalam proses upacara Nopahtung ini terdapat mitos Rombiya. Mitos Rombiya adalah mitos yang
dipercaya oleh suku Dayak Uud Danum. Mitos ini mengisahkan tentang seorang gadis yang menikah dengan roh halus dan berhasil selamat setelah melakukan
upacara Nopahtung. Suku Dayak Uud Danum percaya bahwa mitos Rombiya benar-benar pernah terjadi pada zaman dahulu. Mitos ini kemudian menjadi asal-
mula dilakukannya tradisi penyembuhan orang sakit yang disebut dengan upacara Nopahtung.
Mitos Rombiya dapat disimpulkan sebagai kisah yang dipercaya benar- benar pernah terjadi oleh masyarakat suku Dayak Uud Danum. Mitos ini
mengisahkan tentang seorang gadis yang terbebas dari suaminya yang merupakan roh halus. Mitos inilah yang kemudian menjadi awal-mula dilakukannya upacara
Nopahtung untuk menyembuhkan orang sakit di suku Dayak Uud Danum hingga kini.
24
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian metode penelitian ini disajikan: jenis penelitian, sumber data dan data penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
metode dan teknik analisis data. Berikut ini disajikan kelima butir yaitu.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berawal dari tradisi suku Dayak Uud Danum yang tersebar di Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang. Suku Dayak
Uud Danum memiliki upacara untuk menyembuhkan orang sakit. Upacara ini dilakukan berdasarkan dari kepercayaan masyarakat akan roh halus.
Oleh karena itu, upacara tersebut cocok untuk diteliti secara kualitatif. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan
pendekatan struktural. Adapun metode kualitatif deskriptif adalah penelitian yang melibatkan kegiatan ontologis. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata,
kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar sajian angka atau
frekuensi Sutopo, 2006: 40.
B. Sumber Data dan Data Penelitian
Data adalah sumber informasi yang akan diseleksi sebagai bahan analisis. Kualitas dan ketepatan pengambilan data tergantung pada ketajaman menyeleksi
yang dipandu oleh penguasaan konsep dan teori Siswantoro, 2014: 70. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI