5
disampaikan oleh para tetua sebagai bekal kehidupan bagi kedua mempelai yang selanjutnya diakhiri dengan perjamuan makan sebagai lambang ucapan syukur.
Namun simbol-simbol yang terdapat dalam perkawinan adat suku Dayak Tunjung, acapkali hanya dipahami secara artifisial dan bersifat seremonial semata
sehingga tidak dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Padahal sesungguhnya simbol-simbol yang terdapat dalam perkawinan adat Dayak Tunjung memiliki
korelasi dengan makna simbol dalam perkawinan menurut ajaran Gereja Katolik, terutama berkaitan dengan nilai-nilai kesetiaan dalam kehidupan berkeluarga.
Menurut ajaran Gereja Katolik dan perkawinan adat Dayak Tunjung, nilai- nilai kesetiaan amat penting dalam kehidupan berkeluarga, untuk itu Penulis
memilih tema kesetiaan dalam pembahasan skripsi ini ditinjau dari simbol-simbol perkawinan adat suku Dayak Tunjung. Maka dalam skripsi ini, Penulis akan
memfokuskan pembahasan tema kesetiaan dengan menggali simbol-simbol perkawinan adat suku Dayak Tunjung di Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai
Barat, Kalimantan Timur dalam upaya untuk menghayati nilai kesetiaan dalam perkawinan Katolik.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Perubahan dan perkembangan di bidang relasi internal keluarga, sosial, ekonomi, beda imanagama, dan budaya menjadi faktor yang mempengaruhi
merosotnya nilai kesetian dalam perkawinan. Kenyataan ini juga menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
bahwa pemahaman umat tentang nilai-nilai perkawinan kristiani masih kurang atau dangkal.
Dalam usaha untuk mencari solusi atas problem-problem di atas, penulis berhadapan dengan beberapa persoalan dasar, yaitu:
1. Apa saja simbol-simbol yang ada di dalam kehidupan suku Dayak Tunjung?
2. Bagaimana praksis perkawinan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat
suku Dayak Tunjung? 3.
Bagaimana kondisi keluarga Katolik suku Dayak Tunjung? 4.
Apa makna simbol-simbol dalam perkawinan adat suku Dayak Tunjung terhadap kesetiaan dalam hidup berkeluarga?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini untuk memberikan masukan kepada para pendamping keluarga-keluarga Katolik agar dapat membantu keluarga-keluarga
itu untuk: 1.
Mengetahui aneka simbol dalam perkawinan adat suku Dayak Tunjung. 2.
Mengetahui sejauh mana pemahaman umat tentang simbol-simbol perkawinan adat suku Dayak Tunjung.
3. Mengetahui permasalahan hidup perkawinan suku Dayak Tunjung
sehubungan dengan kesetiaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Mengetahui relevansi makna simbol-simbol perkawinan adat suku Dayak
Tunjung dengan nilai kesetiaan dalam perkawinan Katolik.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi katekis, menjadi pengetahuan dan masukan baru untuk menggali nilai-
nilai perkawinan dalam simbol-simbol perkawinan adat suku Dayak Tunjung sehingga ketika kursus persiapan perkawinan hal-hal ini lebih dihayati oleh
calon pasutri. 2.
Menjadi masukan untuk gereja-gereja paroki dan katekis paroki di Kabupaten Kutai Barat.
3. Menjadi masukan untuk keluarga Katolik supaya lebih menghayati kesetiaan
dalam perkawinan.
E. METODE PENULISAN
Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis. Melalui metode ini penulis menggambarkan permasalahan dan menganalisis data yang
diperoleh melalui wawancara di lapangan dan studi pustaka dari buku-buku yang menunjang dalam penulisan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah Moleong, 2014: 6.
F. SISTEMATIKA PENULISAN