Dari tabel indikator motivasi di atas, diketahui bahwa persentase motivasi untuk ke empat indikator, yaitu: keinginan belajar, kesiapan,
ketertarikan, dan partisipasi, masing-masing indikator tersebut termasuk dalam kategori “sangat tinggi”. Sedangkan untuk indikator Keseriusan
tergolong dalam kategori “tinggi”. Dari ke lima indikator di atas yang memiliki persentase tertinggi adalah indikator “Ketertarikan” dengan
persentase indikator sebesar 84,8, sedangkan indikator terendah adalah indikator “Keseriusan” dengan persentase indikator sebesar 79,39.
2. Hasil belajar siswa
Sebelum dilaksanakannya tindakan siklus I, peneliti memberikan tes awal pretest kepada siswa untuk melihat pengetahuan awal siswa
sebelum dilaksanakan tindakan kelas. Soal tes awal pretest dibuat berdasarkan indikator yang ada dari Standar Kompetensi SK dan
Kompetensi Dasar KD pada materi Ekosistem. Berikut merupakan hasil yang diperoleh dari tes awal pretest.
Tabel 4.7. Data Tes Awal pretest
Aspek kognitif Pencapaian Hasil Belajar
Nilai Tertinggi 73
Nilai Terendah 13
∑ Siswa Tuntas ≥ 65 3
∑ Siswa Tidak Tuntas 65
17 Rata-rata
51 KKM
15
Dari tabel data tes awal siswa, dapat diketahui rata-rata skor pretest yang diperoleh siswa sebesar 51 dengan ketuntasan kelas sebesar 15.
Dari data tersebut, ketuntasan siswa yang baru mencapai 15 belum
memenuhi indikator target yang ingin dicapai peneliti pada materi Ekosistem. Pretest ini dilakukan sebagai data awal untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi ekosistem sebelum dimulainya tindakan.
Setelah mendapatkan hasil tes awal siswa, peneliti mulai mengadakan tindakan untuk siklus I. Dari pembelajaran yang berlangsung
pada siklus I, peneliti mengadakan tes akhir posttest untuk mengetahui pemahaman terhadap materi ekosistem yang telah dipelajari siswa. Peneliti
membuat soal posttest berdasarkan indikator dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada materi ekosistem. Dari data hasil posttest tersebut
diperoleh persentase hasil belajar siswa dan juga skor rata – rata kelas yang menjadi indikator keberhasilan pada penelitian ini. Berikut
merupakan tabel hasil analisis posttest pada siklus I dan siklus II. Tabel 4.8. Hasil Tes Kognitif Siswa
Komponen Siklus I
Siklus II
Nilai Tertinggi 85
93 Nilai Terendah
47 57
Rata-rata 69,6
76,3 KKM
65 80
Peneliti juga melakukan analisis berdasarkan indikator dari masing-masing kompetensi dasar materi ekosistem pada penelitian ini.
Adapun analisis hasil belajar siswa berdasarkan indikatornya. Berikut merupakan hasil analisis indikator posttest untuk siklus I dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.9. Hasil analisis indikator posttest siklus I
No. Indikator Soal
1. Mengidentifikasi komponen-komponen
ekosistem
79,1
2. Menyebutkan satuan–satuan ekosistem
85
3. Menjelaskan hubungan antara komponen
biotik dan abiotik
64,1
4. Menjelaskan hubungan antara komponen
biotik dan biotik
73,9
Dari tabel di atas dapat dilihat persentase masing-msaing indikator soal yang dianalisis bedasarkan hasil posttest siswa pada siklus I. Dari
hasil tersebut persentase siswa dalam menjawab soal paling tinggi adalah untuk
indikator “Menyebutkan satuan-satuan ekosistem” dengan
persentase sebesar 85. Sedangkan untuk persentase paling rendah adalah pada indikator “
Menjelaskan hubungan antara komponen biotik dan abiotik”, indikator ini memiliki persentase sebesar 64,1.
Pada siklus II dilakukan juga tes akhir posttest untuk indikator yang berbeda. Dari hasil analisis posttest siklus II ini didapatkan hasil
analisis berdasarkan indikator soal sebagai berikut: Tabel 4.10. Hasil analisis indikator posttest siklus II
No. Indikator Soal
1. Mengidentifikasi keanekaragaman makhluk
hidup
75,6
2. Mendiagnosis tindakan yang dapat merusak
keanekaragaman hayati
85
3. Menyebutkan contoh makluk hidup yang
tergolong makluk hidup langka disuatu lokasi
98,3
4. Menjelaskan upaya pelestarian makhluk
hidup
68,8
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator menjelaskan upaya pelestarian makhluk hidup memperoleh persentase paling rendah, yaitu
68,8, sedangkan untuk indikator menyebutkan contoh makhluk hidup yang tergolong makhluk hidup langka di suatu lokasi memperoleh
persentase paling tinggi, yaitu 98,3.
C. Pembahasan