Penggunaan media audiovisual pada materi sistem gerak pada manusia dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

(1)

i

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII B SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Yulius Trikurniawan NIM : 091434020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

(3)

(4)

iv

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto :

[|wâÑ UÉÄx{ eÉv~ 9 eÉÄÄ ltÇz cxÇà|Çz ^âÄ|t{

fxÄxát| wtÇ `tát WxÑtÇ [tÜâá ÂVxÜt{ÊA

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

UtÑt~ ? \uâ ; W| áâÜzt <? ftâwtÜt@átâwtÜt~â

wtÇ fxÅât ^xÄâtÜzt UxátÜ~â ltÇz gxÜv|ÇàtA

TÄÅtÅtàxÜ hÇ|äxÜá|àtá ftÇtàt W{tÜÅtA

gxÅtÇ@àxÅtÇ fxÑxÜ}âtÇztÇ~âA

f`c gtÅtÇ Wxãtát \uâ ctã|çtàtÇ

lÉzçt~tÜàt


(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skirpsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Januari 2014 Penulis,


(6)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Yulius Trikurniawan

Nomor Mahasiswa : 091434020

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII B SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan dan mengolahnya untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari saya terlebih dahulu selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 29 Januari 2014 Yang menyatakan

Yulius Trikurniawan


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus atas segala rahmat, penyertaan dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan ( S. Pd ) dan selama masa studi sampai pada saat penulisan skripsi ini hingga selesai penulis menyadari bahwa banyak sekali mendapat dukungan, bantuan serta dorongan semangat dari segala pihak baik secara lasung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak R. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. A. Atmadi, M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah begitu sabar dalam mendampingi penulisan skripsi ini hingga selesai dan telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing penulis.

4. Segenap dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu, wawasan dan pengetahuan yang sangat luas.

5. Staf sekre/laboran yang telah memfasilitasi selama proses masa studi di Universitas Sanata Dharma.

6. Ki Drs. Budi Angkoso. selaku Kepala Sekolah SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.


(8)

viii

7. Ki Trisno Sugiyanto, S.Pd. ( guru mata pelajaran IPA biologi ), staf guru, karyawan dan semua siswa-siswi kelas VIII B yang telah bersedia membantu dan bekerja sama dengan baik selama proses penelitian.

8. Bapak, Ibu ( Di surga ) dan beserta keluarga besar tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan semuanya selama masa studi sampai selesai. 9. Teman-teman seperjuanganku : Bantul, Gentili, Widi, Eran, Yerry, Edo, Leo,

Fajar, Kris dan semua teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2009 atas kebersamaannya.

10.Sahabat yang telah menghadap-Nya ke surga ( Alm. Alpius Pimchan Nalsa ). Selamat jalan kawan semoga kamu tenang disisi-Nya. Namamu akan selalu ada dihati kami.

11.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu, memberi semangat dan dorongan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari segala pihak. Akir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Penulis


(9)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta pada materi sistem gerak pada manusia melalui penggunaan media audiovisual berupa video. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014. Total jumlah siswa yang diteliti sebanyak 21 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan, kuesioner minat belajar siswa,silabus, RPP dan soal tes evaluasi hasil belajar siswa.

Minat siswa pada siklus pertama ditemukan 100% masuk dalam kriteria baik sedangkan minat siswa pada siklus kedua ditemukan sebagian besar 80,95% masuk dalam kriteria sangat baik dan 19,05% masuk dalam kriteria baik. Skor rata – rata hasil belajar siswa pada siklus pertama 60,47 dengan pencapaian KKM 48% sedangkan pada siklus kedua perolehan skor rata – rata mencapai 70,33 dengan presentase pencapaian KKM 80,95%. Dari 21 orang siswa yang mengikuti tes pada siklus pertama, terdapat. hanya 10 orang siswa yang tuntas. Jumlah ini meningkat menjadi 17 orang siswa yang tuntas pada siklus kedua.

Berdasarkan hasil analisa data dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual berupa video dalam pembelajaran terbukti dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta pada materi sistem gerak pada manusia.


(10)

x ABSTRACT

This research aims to know the learning outcome and increasing students interest at class VIII B Junior High School Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta on human mechanical systems with implementing audiovisual media of video. The research is an action research. The subjects are students of Junior High School Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta at class VIII B semester 2 2013/2014. The total number of students are 21 persons. Data collection instruments used in this research are observation and questionery to measure the related variables: the interest and the learning outcomes of the students.

The interest of students measured for the first cycle 100% was classified as good, while the interest of students obtained for cycle 2 almost 80,95% was classified as very good, and19,05% as. Average score of students learning outcome of the first cycle is 60,47 of 48% of KKM, while the average score of cycle 2 is 70,33 of 80,95% of KKM. From 21 persons doing the test of the first cycle, there are 10 students who had completed. This number increased to 17 students of cycle 2.

Based on the results obtained in this research, then it can be concluded that the use of audiovisual media video in learning can increase the learning outcome and students interest at the Juior High School Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta class VIII B on human mechanical systems uased as learning material.


(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Hipotesa ... 3

D. Batasan Masalah ... 3

E. Variabel ... 4

F. Indikator Keberhasilan ... 4

G. Tujuan Penelitian ... 4

H. Manfaat Penelitian……… ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 6

B. Hasil Belajar ... 12


(12)

xii

D. Materi Sistem Gerak Pada Manusia ... 26

E. Hasil Penelitian yang Relevan ... 26

F. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Seting Penelitian ... 29

C. Rancangan Tindakan ... 29

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Jadwal Penelitian ... 42

F. Personalia Penelitian……….. 43

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 44

B. Hasil Penelitian ... 44

C. Analisis Data ... 54

D. Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Keterbatasan Penelitian ... 66

C. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku ... 68

B. Sumber Skripsi ... 69

C. Sumber Jurnal ... 70


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan ... 4

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuisioner Minat ... 37

Tabel 3.2 Instrumen Lembar Observasi Minat ... 38

Tabel 3.3 Penetapan Skor Kuisioner Minat ... 39

Tabel 3.4 Kategori Nilai Minat Siswa ... 40

Tabel 3.5 Kategori Persentase Minat Siswa ... 40

Tabel 3.6 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ... 41

Tabel 3.7 Kegiatan Penelitian ... 42

Tabel 4.1 Data Hasil Kuisioner Minat Belajar Siswa Siklus I ... 45

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I ... 48

Tabel 4.3 Data Hasil Tes Evaluasi Siklus I ... 48

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II ... 52

Tabel 4.5 Data Hasil Tes Evaluasi Siklus II ... 53

Tabel 4.6 Data Hasil Kuisioner Minat Belajar Siswa Siklus II ... 53

Tabel 4.7 Nilai Minat Belajar Setiap Siswa Siklus Pertama ... 55

Tabel 4.8 Nilai Minat Belajar Setiap Siswa Siklus Kedua ... 55

Tabel 4.9 Analisis Hasil Tes Kognitif Siswa ... 57

Tabel 4.10 Data Hasil Analisis Minat Belajar Siswa Siklus Pertama dan Kedua ... 58

Tabel 4.11 Data Hasil Analisis Skor Rata-Rata ... 62


(14)

xiv

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR

Bagan 2.1 Proses Pencapaian Hasil Belajar ... 13

Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan………. 28

Gambar 4.1 Siswa Mengamati Video ... 46

Gambar 4.2 Siswa Kerja Kelompok dan Presentasi di Depan Kelas ... 47

Gambar 4.3 Siswa Mengamati Video ... 51

Gambar 4.4 Siswa Kerja Kelompok dan Presentasi di Depan Kelas ... 51

Gambar 4.5 Grafik Kriteria Minat Siswa ... 59

Gambar 4.6 Grafik Rata – Rata Skor Aspek Kognitif Siswa ... 62

Gambar 4.7 Grafik Pencapaian %KKM ... 64


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Kegiatan Pembelajaran ... 71

Lampiran 2 Rencana Program Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 74

Lampiran 3 Rencana Program Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 81

Lampiran 4 Materi Siklus I ( Pertemuan Pertama dan Kedua ) ... 87

Lampiran 5 Materi Siklus II ( Pertemuan Pertama ) ... 94

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 1 ... 98

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa 2 ... 100

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa 3 ... 102

Lampiran 9 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ... 104

Lampiran 10 Soal Ulangan Harian Siklus I ... 106

Lampiran 11 Soal Ulangan Harian Siklus II ... 109

Lampiran 12 Kunci Jawaban LKS 1 ... 112

Lampiran 13 Kunci Jawaban LKS 2 ... 113

Lampiran 14 Kunci Jawaban LKS 3 ... 114

Lampiran 15 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Tes Evaluasi Siklus I ... 115

Lampiran 16 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Tes Evaluasi Siklus II ... 118

Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus I dan II ... 121

Lampiran 18 Kuisioner Minat Siklus I dan II ... 123

Lampiran 19 Kisi – Kisi Kuisioner Minat ... 125

Lampiran 20 Daftar Skor Minat Siswa Siklus I ... 126

Lampiran 21 Daftar Anggota Kelompok Siklus I ... 127

Lampiran 22 Daftar Skor Observasi Kelompok Siswa Siklus I ... 128


(16)

xvi

Lampiran 24 Daftar Anggota Kelompok Siklus II ... 130

Lampiran 25 Daftar Skor Observasi Kelompok Siswa Siklus II ... 131

Lampiran 26 Daftar Nilai Tes Evaluasi Siklus II ... 132

Lampiran 27 Daftar Skor Minat Siklus II ... 133

Lampiran 28 Data Perbandinagan Hasil Analisis Minat Belajar Siswa ... 134

Lampiran 29 Lembar Permohonan Ijin Penelitian ... 135

Lampiran 30 Print Screen Materi Siklus I dan II ... 136

Lampiran 31 Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian ... 149

Lampiran 32 Surat Ijin Dari Kampus ... 150

Lampiran 33 Contoh Hasil Kuisioner Siklus I ... 151

Lampiran 34 Contoh Hasil Kuisioner Siklus II ... 153

Lampiran 35 Contoh Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I ... 155

Lampiran 36 Contoh Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II ... 157

Lampiran 37 Contoh Hasil Ulangan Harian Siklus I ... 159


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada beberapa faktor, di antaranya yaitu guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang ada, dan keinginan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat berbagai komponen utama yaitu tujuan, bahan, metode dan media serta penilaian yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi (Sudjana, 2005). Untuk mendapat hasil belajar yang optimal, maka unsur-unsur dalam proses pembelajaran diusahakan harus memberikan kontribusi yang maksimal juga pada proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta khususnya kelas VIII B, proses pembelajaran sebagian besar menggunakan metode diskusi dan ceramah yang diselingi dengan tanya jawab. Guru tidak melakukan variasi metode pembelajaran, dampaknya siswa menjadi jenuh dan pasif serta bersifat individual karena guru lebih banyak mendominasi proses belajar mengajar di kelas. Media pembelajaran yang digunakan sangat terbatas, sarana dan prasarana terbatas yaitu white board dan spidol, buku paket dan tidak semua siswa memiliki lembar kerja siswa (LKS).

Kondisi tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B di mana hasil tes yang dilakukan pada akhir pelajaran, khususnya pada pokok bahasan sistem gerak pada manusia, menunjukan hasil belajar yang diperoleh dengan nilai rata-rata kelas 68. Siswa yang memperoleh nilai < 68 sebanyak 45%, dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 68 sebanyak 55%. Hal ini menunjukan belum berhasilnya proses


(18)

pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Indikator keberhasilan mengajar di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, minimal 80% hasil belajar siswa yang harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM adalah 68.

Rendahnya pencapaian KKM pada materi sistem gerak pada manusia disebabkan antara lain: penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, penggunaaan media pembelajaran yang kurang optimal, sarana dan prasarana yang terbatas, sehingga minat siswa dalam belajar menjadi rendah yang berdampak terhadap hasil belajar. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa ke arah yang lebih baik, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan mengadakan variasi media pembelajaran. Penggunaan media dapat dipergunakan sebagai alat bantu dan sumber belajar (Mulyasa, 2002). Salah satu media yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah media audiovisual di mana dengan media audiovisual ini, ingatan siswa akan bisa bertahan lebih lama karena selain dari daya audio berupa mendengar siswa juga menyimpan memori dalam visual yaitu dengan melihat. Media audiovisual juga dapat mewakili apa yang kurang mampu disampaikan oleh guru melalui kalimat, dengan demikian, siswa akan lebih mudah mencerna materi dari pada tanpa bantuan media.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selanjutnya penelitian ini diberi judul : ”Penggunaan Media Audiovisual pada Materi Sistem Gerak pada Manusia dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta ”


(19)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan media Audiovisual pada materi sistem gerak pada manusia dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta?

C.Hipotesa

Penggunaan media Audiovisual dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta pada materi sistem gerak pada manusia.

D.Batasan Masalah

Supaya masalah yang diteliti tidak meluas maka perlu diadakan pembatasan masalah. Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan kognitif siswa dalam belajar. 2. Minat yang dimaksud adalah keinginan/kemauan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.

3. Media Audiovisual yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa film/video.

4. Materi sistem gerak pada manusia yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada Kompetensi Dasar 1.3 yaitu : Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.


(20)

E.Variabel

Variabel dalam penelitian ini ada tiga yaitu variabel bebas, terikat dan kontrol. Media Audiovisual ditempatkan sebagai variabel bebas, sedangkan aspek minat dan hasil belajar siswa, ditempatkan sebagai variabel terikat. Materi sistem gerak pada manusia ditempatkan sebagai variabel kontrol.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi : Table. 1.1 Indikator keberhasilan

Indikator Awal Target

Skor rata-rata kelas 68 73

% Capaian KKM 55% 80%

Minat belajar Belum terukur 70%

Siswa minimal kriteria baik

G.Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan yang telah ditentukan, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta pada materi sistem gerak pada manusia.

H.Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti untuk menambah pengetahuan dalam memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih media pembelajaran yang tepat.


(21)

2. Bagi Guru / Sekolah untuk mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran, mengidentifikasi kesulitan belajar siswa, dan menentukan tindakan guna meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sekolah lulusan.

3. Bagi peneliti lain supaya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian lebih mendalam lagi tentang penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran pada suatu pokok bahasan agar keberhasilan pembelajaran bisa lebih maksimal


(22)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dengan belajar manusia mampu mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir sehingga nantinya mampu menyesuaikan diri demi pemenuhan kebutuhan. Menurut Hilgard dalam Mulyati (2005) belajar berarti pembentukan atau shaping tingkah laku individu melalui kontak dengan lingkungan. Belajar adalah suatu kegiatan yang memang diupayakan agar terjadi perubahan pada diri individu. Menurut Syah (2003), secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa. Secara kualitatif (tinjauan mutu), belajar adalah proses memperoleh arti-arti atau pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahakan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang disebabkan adanya pengalaman untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap dari seseorang yang melakukan kegiatan belajar.


(23)

2. Minat Belajar

Minat merupakan masalah yang penting dalam pendidikan, apa lagi dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat yang ada pada diri seseorang akan memberikan gambaran dalam aktivitas untuk mencapai tujuan. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap suatu hal yang baru akan dipelajari dan mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajari suatu hal.

a. Pengertian Minat

Tidjan dalam Meisuri (1998) berpendapat bahwa minat merupakan gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian itu jelas bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang tehadap obyek tersebut. Sedangkan Mahmud (1982) mengatakan bahwa minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain.

b. Macam-macam Minat

Carl Safran dalam Sukardi (1994) membagi minat menjadi tiga macam, yaitu :


(24)

1. Minat yang diekspresikan/Expressed Interest

Seseorang dapat meningkatkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu. Misalnya : seseorang mungkin mengatakan bahwa dirinya tertarik dalam mengumpulkan mata uang logam, perangko dan lain-lain. 2. Minat yang diwujudkan/Manifest Interest

Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata melainkan dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan berperan aktif dalam suatu kegiatan. Misal : kegiatan olah raga, pramuka dan sebagainya yang menarik perhatian.

3. Minat yang diinventariskan/Inventoral Interest

Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok minat tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan angket.

Sedangkan menurut Zainuddin (2011), minat belajar dapat ditunjukan melalui :

1. Keseriusan Belajar di Kelas

Keseriusan dalam mengikuti pelajaran di kelas memang harus diciptakan sebab pada kenyataannya banyak siswa yang gagal dalam belajarnya, oleh karena kurangnya keseriusan untuk memperhatikan guru dalam memberikan penjelasaan pada saat proses belajar mengajar, apalagi pada mata pelajaran tertentu seperti Matematika, Fisika, Bahasa Inggris yang sulit dipahami dan diketahui sendiri jika tidak tanpa adanya penjelasan guru yang mengajarkannya.


(25)

2. Minat belajar siswa di perpustakaan

Berbagai usaha di bidang pendidikan dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa telah dilakukan, namun kenyataan menunjukan bahwa minat dan kegemaran membaca masih tergolong rendah, rendahnya minat membaca berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Raka J. dalam Zainuddin (2011) berpendapat bahwa perpustakaan adalah tempat menimba ilmu yang baik, maka perlu adanya upaya baik dari guru maupun orang tua siswa agar siswa dapat memanfaatkan perpustakaan untuk belajar dengan cara membaca.

3. Minat belajar dalam menyelesaikan tugas-tugas pelajaran atau PR Jika guru mata pelajaran dan keluarga (orang tua) memperhatikan usaha siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar, maka secara psikologis orang tua telah menumbuhkan semangat dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar karena merasa mendapat perhatian. Tugas dalam belajar adalah suatu tugas yang harus (wajib) dikerjakan oleh seorang siswa, baik berbentuk latihan-latihan dari guru setelah menyelesaikan suatu pembahasan materi di kelas, maupun tugas yang berbentuk PR (pekerjaan rumah), yang menuntut untuk dikerjakan di luar jam sekolah. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, motivasi siswa dalam mengerjakan tugas atau PR ditandai dengan keterlibatan siswa secara aktif dalam menyelesaikan tugas tersebut.


(26)

4. Mendengarkan Penjelasan Guru

Interaksi edukatif yang berlangsung dalam proses belajar mengajar di sekolah melibatkan faktor guru dan siswa. Guru menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mengajar para siswa dan siswa sebagai subjek yang belajar. Salah satu aktivitas guru dalam mengajar adalah menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Penyampaian materi pembelajaran, sangat erat kaitannya dengan aktivitas mendengarkan penjelasan guru. Aktivitas mendengarkan ini sangat penting bagi siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Oleh karena itu ketika guru menyampaikan materi pelajaran dituntut minat siswa secara optimal dengan konsentrasi penuh yaitu mendengarkan penjelasan guru.

5. Mencatat Pelajaran

Salah satu aktivitas dalam belajar adalah aktivitas mencatat. Setelah memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru secara seksama, maka tindakan selanjutnya adalah mencatat hal-hal yang dianggap perlu. Dalam mencatat materi yang dapat dicatat baik berupa materi secara keseluruhan atau materi tertentu atau rangkuman-rangkuman yang merupakan ringkasan dari materi pelajaran. Manfaat mencatat pelajaran adalah bahwa siswa dapat membaca materi pelajaran di rumah, serta mengulangi pelajaran tersebut, untuk lebih memahami materi yang telah disampaikan. Namun, tidak semua aktivitas mencatat adalah belajar, aktivitas mencatat yang bersifat mengcopy tidak termasuk di dalam aktivitas belajar. Aktivitas mencatat yang


(27)

termasuk belajar adalah apabila pada saat mencatat, siswa menyadari kebutuhan serta tujuannya dan menggunakan arah belajar tertentu agar catatan itu nantinya berguna bagi pencapaian tujuan belajar. Materi yang dicatat sangat ditentukan set-set (arah) belajar siswa, misalnya dalam mendengarkan ceramah atau berpartisipasi dalam diskusi, maka kesadaran siswa akan kebutuhan dan tujuan mengharuskan siswa mencatat. Catatan siswa tidak hanya sekedar mencatat fakta-fakta dalam pelajaran. Seorang siswa dapat dituntut mencatat hasil aktivitasnya, misalnya mencatat tugas-tugas pelajaran, mencatat rangkuman, mencatat materi tambahan serta mencatat hasil diskusi. 6. Membaca Pelajaran

Tidak semua aktivitas membaca dapat diartikan sebagai belajar. Sebagai contoh : Membaca sambil tidur-tiduran, tidak dapat disebut belajar. Membaca di tempat tidur akan membuat perhatian menjadi terbagi, dalam hal ini tujuan dari belajar itu sendiri dapat terganggu. Belajar memerlukan set atau arah, misalnya : membaca dimulai dengan memperhatikan judul, bab, topik- topik utama yang berorientasi pada kebutuhan dan tujuan. Tujuan akan menentukan materi yang akan dibaca dan dipelajari. Dalam membaca, catatlah materi yang dianggap perlu dipertanyakan dalam pikiran, lebih baik lagi pertanyaan tersebut disertai dengan alternatif-alternatif jawabannya.

Dalam penelitian ini, minat yang dimaksud termasuk dalam kategori macam minat yang diinventariskan/Inventoral Interest karena jenis minat ini merupakan salah satu jenis minat di mana seseorang menilai minatnya agar


(28)

dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok minat tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun dalam bentuk angket. Minat ini juga berkaitan dengan jenis minat yang dikemukakan oleh Zainuddin, di mana ke enam jenis minat menurut Zainuddin tersebut dapat dimasukkan ke dalam jenis minat yang diinventariskan.

B.Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Sudjana (2005) mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Masing-masing hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Dalam melakukan kegiatan belajar terjadi proses berpikir yang melibatkan kegiatan mental, terjadi penyusunan hubungan informasi-informasi yang diterima sehingga timbul suatu pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang diberikan. Dengan adanya pemahaman dan penguasaan yang didapat setelah melalui proses belajar mengajar maka siswa telah memahami suatu perubahan dari yang tidak diketahui menjadi diketahui. Perubahan inilah yang disebut dengan hasil belajar.

Crow and Crow dalam Sofyan (2003), mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Pemerolehan ini termasuk suatu cara baru melakukan sesuatu dan cara mengatasi masalah pada situasi baru. Hamalik (2006) mengemukakan bahwa hasil belajar menunjukkan


(29)

kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Dimyati dan Mudjiono (2002) mengemukaan bahwa hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

Bagan. 2.1 Proses Pencapaian Hasil Belajar

Bagan di atas mencerminkan bahwa hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar atau tes dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar sangat bergantung dari pengetahuan dan perubahan perilaku individu yang besangkutan terhadap yang dipelajari (Melayu, 1999).

Proses pendidikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yang dapat dikategorikan menjadi tiga bidang, yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual) meliputi ; pengetahuan hafalan (knowledge), pemahaman (comprehention),

Pengetahuan

Perilaku

Nilai Hasil Belajar Tes


(30)

penerapan (aplication), analisis (analiysis), dan evaluasi (evakuation), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotorik (kemampuan/keterampilan untuk bertindak/prilaku) (Angkowo, 2007).

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Syaodih, 2003).

Pencapaian belajar atau hasil belajar diperoleh setelah dilaksanakannya suatu program pengajaran. Penilaian atau evaluasi pencapaian hasil belajar merupakan langkah untuk mengetahui seberapa jauh tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) suatu bidang studi atau mata pelajaran telah dapat dicapai (Subali, 2002).

2. Macam-Macam Hasil Belajar

Prinsipnya macam-macam hasil belajar meliputi tiga ranah dalam

http://dinulislami.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-hasil-belajar.html, yaitu : a. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

b. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hasil belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau afektif.


(31)

c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik, karena keterampilan ini (kognitif, afektif dan psikomotor) tersebut tidak dapat berdiri sendiri-sendiri tetapi merupakan satu kesatuan, dan harus dipandang sebagai sasaran hasil belajar.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Kartono (2000), kegiatan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal yang dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut :

1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), di antaranya meliputi: a. Intelegensi

Intelegensi merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang mengandung berbagai komponen.

b. Bakat

Bakat merupakan potensi atau kemampuan yang jika dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.

c. Minat dan perhatian

Minat dan perhatian dalam belajar sangat berhubungan erat. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya. Begitu juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinue baik secara sadar maupun secara tidak sadar pada objek tertentu biasanya akan membangkitkan minat pada objek tersebut.


(32)

d. Kesehatan jasmani

Kondisi fisik yang baik akan sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik yang sehat maka ia akan mempunyai semangat dalam belajar. Namun sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit akan sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar.

e. Cara belajar

Cara belajar yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam belajar. Ada beberapa cara belajar yang efisien. Di antaranya yaitu: berkonsentrasi baik sebelum belajar ataupun pada saat proses belajar mengajar berlangsung, mempelajari kembali materi pelajaran yang telah diterima, membaca dengan teliti dan betul materinya, mencoba menyelesaikan latihan-latihan soal dari materi yang telah diajarkan.

2. Faktor (eksternal) yang berasal dari luar diri siswa, yaitu lingkungan, lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Ahmadi (2001), yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam yaitu:

a. Faktor-faktor stimulasi belajar, mencakup panjangnya bahan pelajaran kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pengajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal.


(33)

b. Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resistensi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.

c. Faktor-faktor individual, mencakup usia kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalamannya sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi. Sedangkan Jhon M. Keller sebagaimana yang dikutip oleh Abdurrahman (2002), berpandangan bahwa : "belajar sangat dipengaruhi oleh dua macam masukan, yaitu kelompok masukan pribadi (personal inputs) dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan (environmental inputs)."

Pendapat lain yang diungkapkan Muslim dalam Roestiyah (2000) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:

a. Strategi pembelajaran, salah satu strategi yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar adalah: pra pembelajaran, penyajian informasi, peran serta siswa, evaluasi, dan tindak lanjut. b. Gaya kognitif siswa, yaitu kebiasaan bertindak yang relatif tetap

dalam menerima, memikirkan, memecahkan masalah, ataupun dalam informasi.

Dari berbagai penjabaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak didik tersebut sedangkan faktor eksternal faktor yang disebabkan oleh stimuli eksternal terhadap


(34)

anak didik sehingga anak didik tersebut terpengaruh atau terkondisikan oleh faktor eksternal tersebut.

C.Media

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti ”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. (Arsyad, 2000).

Menurut Hamalik (1994) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dalam dunia pendidikan, pemberi pesan atau informasi adalah guru sedangkan penerima pesan adalah siswa. Media pendidikan adalah alat, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu disampaikan oleh guru melalui kalimat, keabstrakan bahan dapat dikonkritkan melalui media. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mencerna materi dari pada tanpa bantuan media. Media dapat dipergunakan sebagai alat bantu dan sumber belajar (Mulyasa, 2002).


(35)

a. Media Sebagai Alat Bantu

Tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sulit untuk dipahami oleh setiap siswa. Bagi pelajaran yang rumit, penggunaan media ini akan sangat bermanfaat, mengingat setiap pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Media juga dapat digunakan sebagai variasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) agar siswa tidak merasa cepat bosan dalam menerima pelajaran. Sebagai alat bantu, media berfungsi sebagai pelicin jalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar dengan bantuan media diharapkan dapat menghasilkan proses dan hasil yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media. Untuk itu, guru harus mempertimbangkan media yang dapat menunjang proses pembelajaran. b. Media Sebagai Sumber Belajar

Media dikatakan sebagai sumber belajar karena media sangat membantu guru dalam memperkaya wawasan anak didiknya. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.

http://m-zulkifli.blogspot.com/2013/10/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam.html

Di dalam pendidikan di masa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak didik. Kegiatan pendidikan cenderung masih tradisional, perangkat teknologi penyebarannya masih sangat terbatas dan belum


(36)

memasuki dunia pendidikan. Tetapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah ada di mana-mana. Pertumbuhan dan perkembangannya hampir-hampir tak terkendali, sehingga wabahnya pun menyusup ke dalam dunia pendidikan. Di sekolah-sekolah kini, terutama di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan belajar. Ternyata teknologi yang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.

Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruktusional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya.

2. Jenis - jenis Media

Heinich, Molenda, Rusel dalam Angkowo dan Kosasih (2007), mengemukakan bahwa media pembelajaran sangat beranekaragam, tetapi jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain adalah media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia dan media jarak jauh.

Berikut adalah jenis-jenis media: a. Media grafis

Termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual


(37)

(menyangkut indera penglihatan). Contoh : gambar/foto, bagan, grafik, diagram, kartun, poster, peta/globe dll.

b. Media proyeksi diam

Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengan dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkan adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Contoh : film bingkai, film rangkai, transparansi, transvisi dan proyektor tak tembus caahaya.

c. Multimedia interaktif

Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, tetapi dituntut juga untuk berinteraksi selama mengikuti pelajaran.

d. Media audiovisual bergerak

Serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga akan menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Contoh : Animasi, televisi dan film.

e. Media audio

Media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambing-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Contoh: tape recorder, radio, laboratorium bahasa dan piringan hitam.


(38)

Dengan alat/media pengajaran akan menjadi lebih konkrit dan para siswa akan memperoleh pengalaman–pengalaman yang kongkrit yang bersifat mendidik. Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih media berupa audiovisual atau dalam klasifikasinya termasuk ke dalam alat yang dapat dilihat dan didengar yaitu berupa film/video. Alasan mengapa dipilih media berupa film yaitu karena film memiliki kelengkapan ganda, kelengkapan berupa audio (pendengaran) dan kelengkapan berupa visual (pengelihatan). Dibandingkan dengan media lain media film ini dapat lebih mendukung kegiatan pembelajaran.

3. Fungsi Media

Sestyaningrum, L. (2009), mengemukakan bahwa secara umum fungsi media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus fungsi media pembelajaran adalah :

a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa di manapun berada.

b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.


(39)

c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.

e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.

f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa di manapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.


(40)

g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

4. Media Audiovisual

Menurut Ronal Anderson (1994), media audiovisual disebut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.

Yudi (2008) mengatakan bahwa penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan belajar sehingga prestasi belajar meningkat.

Sedangkan Rinanto (1982) mengemukan bahwa media audio visual adalah suatu media yang terdiri atas media visual yang disinkronkan dengan media audio, yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru dan anak


(41)

didik di dalam proses belajar mengajar. Yang termasuk dalam media ini antara lain : sound slide, TV, film, dan lain sebagainya.

Keunggulan Dan Kelemahan Media Audio Visual :

(http://gtnheni.blogspot.com/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-jenis-jenis.html) a. Keunggulan Audiovisual

1. Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya bahasa siswa auditif maupun visual.

2. Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio maupun visual.

3. Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.

4. Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audiovisual. b. Kelemahan Audiovisual

1. Pembuatan media audiovisual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2 elemen yakni audio dan visual.

2. Membutuhkan ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya.

3. Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audiovisual cukup mahal. 4. Penggunaan media audiovisual sangat bergantung pada energi listrik.


(42)

D.Materi Sistem Gerak Pada Manusia

Materi sistem gerak pada manusia merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa Kelas VIII Semester ganjil. Materi ini juga dijelaskan dalam Kompetensi Dasar 1.3 yaitu : Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Dari KD tersebut mencakup materi tentang :

a. Rangka b. Otot

c. Penyakit dan Penyebab Pada Sistem Gerak

E.Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Ari Fajar Kristiawan (2012), dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi Globalisasi Menggunakan Media Audiovisual Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Kledokan Semester Genap TA 2011/2012 ” ditunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pada kondisi awal tahun 2010/2011 yaitu sebesar 70,93 dan siswa yg mencapai KKM 43,75%. Setelah dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012 meningkat menjadi 78,33 dan siswa yang telah mencapai KKM sekitar 68,75%. Pada siklus II terjadi peningkatan lagi dibanding siklus I yaitu perolehan nilai rata-rata adalah sebesar 81,85 dan siswa yang mencapai KKM sebesar 81,25%. Dalam pelaksanaan siklus I dan II siswa terlihat semakin berminat dalam mengikuti pembelajaran.


(43)

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang terjadi di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, yaitu kurangnya minat siswa dalam belajar yang berdampak pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan pada akhir pelajaran, khususnya pada pokok bahasan sistem gerak pada manusia, yang menunjukan hasil belajar masih rendah karena siswa yang memperoleh nilai < 68 sebanyak 45%, dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 68 sebanyak 55%. Hasil belajar yang diperoleh siswa ini menunjukan belum berhasilnya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran karena indikator keberhasilan mengajar di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, ditetapakan minimal 80% hasil belajar siswa yang harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM adalah 68.

Melihat dari permasalahan yang terjadi di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, maka peneliti berinisiatif menggunakan media audiovisual dalam penelitiannya khususnya di kelas VIII B yaitu pada materi system gerak pada manusia, karena media audiovisual ini terbukti dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang relevan diatas.


(44)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Upaya penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang terjadi. Permasalahan diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari yang dilakukan di kelas. Susilo (2007) mendeskripsikan penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan pelaksaan observasi dan refleksi, dan empat langkah utama yang saling berhubungan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu siklus. Penelitian tindakan kelas minimal dilakukan dalam dua siklus. Desain PTK yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Siklus II

Siklus I

Bagan. 3.1 Desain Penelitian Tindakan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan


(45)

B.Seting Penelitian

a) Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Dengan total jumlah siswa sebanyak 21 orang.

b) Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus tahun 2013 dan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, yang beralamat di Jl. Taman Siswa No.25 F, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta.

c) Obyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa, pada materi sistem gerak pada manusia.

C.Rancangan Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam dua ( 2 ) siklus yang tiap-tiap siklus terdiri atas 2 sampai 3 kali pertemuan dengan beberapa tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap observasi, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

a. Siklus I

1) Observasi Awal

Observasi awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi kelas yang akan digunakan untuk proses kegiatan penelitian ini.


(46)

2) Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah; a) Analisis studi pustaka dan lapangan untuk menyusun rencana

tindakan.

b) Melakukan persiapan yang berkaitan dengan instrument penelitian, pembelajaran dan pengumpulan data.

3) Pelaksanaan Tindakan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah :

a) Guru memperkenalkan media audiovisual yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b) Guru melakukan apersepsi dengan menyajikan materi biologi yang sudah disiapkan sebelumnya.

c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. d) Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi yang akan

disampaikan.

e) Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang. f) Guru memberi penjelasan tentang materi yang akan disampaikan. g) Guru membagi LKS dan menjelaskan langkah-langkah dalam

mengerjakan LKS.

h) Guru memutarkan video tentang materi yang akan disampaikan. i) Siswa mengamati video dan selanjutnya berdiskusi.

j) Siswa menjawab LKS.

k) Guru menunjuk 2 perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang LKS.


(47)

l) Guru menjelaskan tentang hal yang belum jelas pada materi yang sedang dipelajari.

m) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang sudah dibahas.

n) Memberikan soal berupa tes evaluasi sebagai aplikasi sejauh mana siswa memahami konsep-kosep yang telah diajarkan melalui media audio visual dengan tujuan untuk mengetahui peningkatakan hasil belajar siswa.

4) Observasi Tindakan Siklus I

Tahap ini adalah tahap mengobservasi kegiatan siswa dan mendokumentasikan kegiatan siswa saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

5) Refleksi

Tahap refleksi adalah tahap merefleksi hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar mengajar, kuisioner, hasil tes, dan hasil lembar observasi. Semua hasil yang diperoleh diidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran pada siklus I. Tujuan dari refleksi ini adalah untuk persiapan perbaikan rencana pembelajaran untuk tindak lanjut pada siklus II.

b.Siklus II

1) Perencanaan

a) Mengidentifikasi masalah dan merumusan masalah berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.


(48)

b) Peneliti dan guru melihat data hasil dari refleksi siklus I mengenai karakteristik siswa.

c) Menyiapkan kembali seluruh instrumen pembelajaran dan pengumpulan data yang akan digunakan pada siklus II ini.

2) Pelaksanaan

a. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. b. Guru melakukan apersepsi dengan menyajikan materi biologi yang

sudah disiapkan sebelumnya.

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. d. Menggali kembali secara singkat mengenai materi yang sudah

dipelajari sebelumnya.

e. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. f. Memutar video tentang materi yang akan disampaikan dan siswa

mengamati video.

g. Guru membagi LKS dan menjelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan LKS.

h. Siswa berdiskusi sambil mengerjakan LKS.

i. Guru menunjuk 2 perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang LKS.

j. Membahas LKS dan Guru menjelaskan hal-hal yang belum di pahami siswa.

k. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dibahas.


(49)

l. Evaluasi pada siklus II ini dilakukan yaitu untuk mengukur ketercapaian proses pembelajaran yang dilakukan yaitu dalam bentuk tes evaluasi dan untuk mengukur ketercapaian pemecahan masalah yang terdapat pada siklus

3) Observasi Tindakan Siklus II

Tahap ini dilaksanakan seperti pada siklus I. Pengamatan dilakukan agar dapat mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran biologi. Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan kamera foto dan alat rekam video camcorder. Dari hasil dokumentasi dan proses pembelajaran yang telah dilakukan, peneliti dapat mengamati hal –hal yang menjadi masalah selama proses tindakan kelas berlangsung. 4) Refleksi

Tahap ini merupakan tahap refleksi atas hasil yang diperoleh dari observasi selama KBM, kuisioner, hasil tes, dan lembar observasi yang kemudian dibahas dan selanjutnya ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode (Suharsimi, 1998). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


(50)

a) Instrumen Pembelajaran

1) Rencana Program Pembelajaran

Rencana program pembelajaran biasanya lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan di dalam kelas di mana rencana ini berisi gambaran global dari materi yang akan disampaikan.

2) Silabus

Silabus disusun berdasarkan standar isi, kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

3) Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan hasil belajar.

Lembar Kerja Siswa (LKS) dimaksud untuk mengetahui nilai siswa dalam kerjasama kelompok. LKS dikerjakan secara berkelompok.

b) Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data terdiri dari dua bentuk yaitu non tes dan tes. Instrumen non tes berupa lembar pengamatan dan kusisioner sedangkan yang tes berupa tes evaluasi.


(51)

1. Non tes yaitu :

a. Lembar pengamatan

Pengamatan adalah salah satu cara mengumpulkan data di lapangan. Pengamatan dilakukan langsung oleh observer i dan observer ii. Teknik ini digunakan untuk mengetahui minat siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahuinya peneliti menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan yang digunakan disunting dari Nugrahaningtyas, (2012).

Data dari pengamatan tersebut berupa skor dari instrumen pengamatan siswa. Dalam melakukan pengamatan diharapkan observer dapat memberikan penilaian yang objektif terhadap setiap siswa agar diperoleh hasil yang benar menggambarkan keadaan proses belajar.

Untuk kepentingan pengamatan, peneliti menggunakan teman sejawat untuk membantu mengobservasi. Dalam mengamati observer ikut ambil bagian dengan menggunakan lembar pedoman pengamatan.

Prosedur pengamatan kelompok siswa pada siklus I dan II, menuntut observer mengamati kelompok yang berbeda pada setiap pertemuannya.


(52)

Siklus I

Pertemuan pertama :

Observer 1 Observer 2 Pertemuan kedua :

Observer 2 Observer 1

Siklus II

Pertemuan pertama :

Observer 2 Observer 1

b. Kuisioner

Kuisioner diberikan kepada para siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan minat yang diteliti. Kuisioner ini akan diberikan dua kali, yaitu diberikan pada awal sebelum tindakan dilakukan dan akhir siklus II. Berikut ini kisi-kisi kuisioner minat belajar siswa :

Kelompok 1 dan 2

Kelompok 3, 4 dan 5

Kelompok 1 dan 2

Kelompok 3, 4 dan 5

Kelompok 1,2 dan 3

Kelompok 4,5 dan 6


(53)

Tabel. 3.1 Kisi-Kisi Kuisioner Minat

NO Indikator Jumlah Soal

Item soal positif

Item soal negatif 1 Sikap ketertarikan 5, 12, 15 1, 8, 20 2 Perhatian untuk melakukan

sesuatu dengan tekun

3, 10, 19 7 3 Terlibat dengan suatu

kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya pelajaran

2, 9, 18 4, 14, 16

4 Rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh

6, 13, 17 11

Jumlah soal 12 Soal 8 Soal

2. Tes yaitu :

Tes Evaluasi

Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pada materi sistem gerak pada manusia. Tes ini diberikan setiap akhir siklus, yang terdiri dari serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi dan kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi, 2002). Data tes inilah yang dijadikan acuan untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian.

Validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya di ukur, Masidjo (1995) dalam Kristiawan (2012). Perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti kemudian divalidasi dengan menggunakan expert judgement atau dikonsultasikan dengan orang yang sudah berpengalamanan di


(54)

bidang ini, yaitu dengan berkonsultasi pada Dosen pembimbing dan Guru Biologi yang mengajar di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

c) Analisis Data

1)Pengamatan

Berikut instrument lembar pengamatan aktivitas siswa di dalam kelas berdasarkan indikator dan kriteria penskoran :

Tabel. 3.2 Instrumen Lembar Observasi Minat

NO Aspek yang diamati Skor I Kesiapan Belajar

1 Berdoa sebelum pelajaran dimulai 1 2 3 4

2 Mempersiapkan diri dengan datang tepat waktu di kelas

1 2 3 4 3 Mempersiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 1 2 3 4 4 Merapikan kelas atau tempat duduk sebelum pelajaran 1 2 3 4

II Keaktifan Siswa dan Kelas

1 Mendengarkan guru dengan baik saat ada penjelasan 1 2 3 4 2 Mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru 1 2 3 4 3 Mengerjakan LKS sesuai dengan perintah 1 2 3 4 4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan

kelas dengan serius dan percaya diri.

1 2 3 4

III Interaksi Siswa dan Guru

1 Mengajukan pertanyaan kepada guru bila tidak memahami

1 2 3 4 2 Memberikan balikan atau menjawab pertanyaan yang

diajukan.

1 2 3 4 3 Melaksanakan perintah dari guru tanpa mengeluh 1 2 3 4 4 Antusias dalam menjawab pertanyaan tanpa diminta 1 2 3 4

IV Interaksi Siswa dengan Siswa Lain

1 Menerima teman dalam kelompok dengan baik 1 2 3 4 2 Melakukan diskusi dengan baik sesuai dengan perintah 1 2 3 4 3 Mencatat hasil diskusi kelompok dengan baik 1 2 3 4

4 Memasukan hasil diskusi kelompok ke dalam tabel pada LKS


(55)

NO Aspek yang diamati Skor V Pengerjaan Tugas

1 Menyelesaikan LKS dengan tepat waktu 1 2 3 4 2 Mengerjakan LKS dengan penulisan yang rapi dan

bersih

1 2 3 4 3 Melakukan diskusi aktif dengan teman untuk

mengerjakan LKS

1 2 3 4

4 Mengumpulkan LKS tepat waktu 1 2 3 4

Untuk menghitung nilai aktivitas siswa melalui pengamatan dengan rumus :

=ℎ ℎ

100

2)Kuisioner

Kuisioner yang akan diberikan merupakan kuisioner tertutup untuk mempermudah siswa dalam mengisi kuisioner. Kuisioner akan diberikan dua kali, yaitu sebelum siklus I dan setelah siklus II. Kuisioner diberikan untuk mengetahui minat siswa dalam belajar.

Tabel. 3.3 Penetapan skor kuisioner minat

Pilihan Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Untuk menghitung perolehan nilai minat siswa yang diperoleh melalui kuisioner dengan rumus :

= ℎ ℎ


(56)

Setelah nilai aktivitas dan nilai minat diperoleh, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan nilai minat setiap siswa. Untuk menghitung nilai minat setiap siswa dengan rumus :

= +

2

Setelah nilai minat setiap siswa diperoleh, makan selanjutnya akan ditentukan kategori nilai minat setiap siswa dengan melihat tabel kategori nilai minat dibawah ini :

Tabel. 3.4 Kategori nilai minat siswa Rentang skor minat Keterangan

≥ 80 Sangat baik

60 – 79 Baik

31 – 59 Tidak baik

≤ 30 Sanagat tidak baik

Setelah selesai menentukan kategori minat setiap siswa, selanjutnya menghitung persentase jumlah siswa berkriteria baik keatas dengan rumus :

= ℎ ℎ

ℎ 100%

Tabel. 3.5 Kategori persentase minat siswa

% Minat Keterangan

70 - 100 % Tinggi

50 - 69 % Sedang


(57)

3) Analisis Tes Evaluasi

a) Ketuntasan individu

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 68. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 68 dipilih karena merupakan target KKM, mata pelajaran IPA Biologi pada SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta kususnya untuk kelas VIII. Untuk menganalisis ketuntasan individual maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

= ∑

∑ ௜ x100 Keterangan :

Ki = Ketuntasan Individual

∑x = Jumlah skor

∑xi = Jumlah nilai maksimum

Tabel. 3.6 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Individu Keterangan

≤ 67 dari KKM Tidak Tuntas

≥ 68 dari KKM Tuntas

Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut:

−=∑ ℎ ℎ


(58)

KK =

௡భ

x 100%

b) Ketuntasan klasikal

Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila target pencapaian ideal 80 % dari jumlah siswa dalam kelas.

Keterangan :

KK = Ketuntasan Klasikal

n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 68

n = Jumlah siswa yang ikut tes (banyaknya siswa)

E. Jadwal Penelitian

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Pelaksaan penelitian ini diawali setelah mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang tempat pelaksaan penelitian. Adapun rincian waktu tertera dalam tabel sebagai berikut :

Tabel. 3.7 Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Juni Juli Agustus – September

1 Penyusunan Proposal √

2 Observasi √

3 Pengumpulan data √

5 Pembuatan Laporan √


(59)

F. Personalia Penelitian

Ki Trisno Sugiyanto, S.Pd : Sebagai Pengajar /Guru Biologi SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

Yulius Trikurniawan : Observer I / Peneliti (Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

Antonius Adtiya. K : Observer II / (Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)


(60)

44

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan September 2013 yang bertempat di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Subyek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII B dengan total jumlah siswa 26 siswa, tetapi pada saat pengambilan data terdapat 5 orang siswa yang tidak hadir, sehingga subyek pada penelitian ini hanya berjumlah 21 siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan memecahkan masalah tentang minat dan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak pada manusia yang terjadi di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta khususnya kelas VIII B. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dilakukan dengan 3 kali pertemuan dan siklus kedua dilakukan dengan 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan setelah semua perangkat pembelajaran selesai dibuat dan mendapat persetujuan dari pihak sekolah dan dosen pembimbing.

B. Hasil Penelitian

1. Siklus Pertama

Siklus pertama dimulai tanggal 27 Agustus sampai 3 September 2013. Siklus pertama berlangsung selama 3 kali pertemuan, di mana pada pertemuan pertama dan kedua itu merupakan penyampaian materi menggunakan media pembelajaran audiovisual berupa video beserta pengerjaan LKS dan presentasi hasil dikusi di depan kelas, sedangkan pada


(61)

pertemuan ketiga dilakukan tes evaluasi siklus pertama. Pada siklus pertama soal tes evaluasi berjumlah 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Berikut adalah uraian penerapan media audiovisual berupa video dalam pembelajaran :

a. Perencanaan

Tahap awal sebelum tindakan siklus pertama dimulai, peneliti mempersiapakan terlebih dahulu semua keperluan dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama pelaksaan penelitian berlangsung. Keperluan dan perangkat pembelajaran mencakup : RPP, silabus, LKS, lembar observasi, kuisioner, viewer dan video tentang rangka manusia, tulang beserta sendi.

b. Kuisioner Minat Belajar Siswa Skilus Pertama

Sebelum tindakan dilakukan, peneliti dibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer dalam penelitian ini membagikan lembar kuisioner minat belajar kepada setiap siswa dan meminta siswa untuk mengisi kuisioner minat belajar tersebut terlebih dahulu. Tabel di bawah ini merupakan data hasil dari pengisian kuisioner minat belajar siswa siklus pertama.

Tabel 4.1

Data Hasil Kuisioner Minat Belajar Siswa Siklus I

Kriteria Hasil

Siswa %

Sangat baik 12 57,15

Baik 9 42,85

Tidak baik - -


(62)

c. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu memperkenalkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran dan menjelaskan tujuan dari pembelajaran. Selanjutnya peneliti menerapkan pembejaran dengan menggunakan media audiovisual berupa video sedangkan teman sejawat yang membantu dalam penelitian ini bertindak sebagai observer yang akan mengamati selama proses tindakan berlangsung.

Sebelum pembelajaran dimulai, peneliti menyiapkan alat dan bahan pembelajaran beserta media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Peneliti memutar video dan melakukan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelum penelitian ini berlangsung.

Gambar 4.1 Siswa Mengamati Video

Setelah siswa mengamati video yang diputar, peneliti membagi siswa ke dalam kelompok di mana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa dan mengarahkan siswa untuk mulai mengerjakan LKS, selanjutnya perwakilan kelompok yang dipilih mempresentsikan hasil diskusi di depan kelas.


(63)

Gambar 4.2 Siswa Kerja Kelompok dan Presentasi di Depan Kelas

Pada saat kelompok yang dipilih melakukan presentasi, kelompok lain mendengarkan dan menanggapi kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Selanjutnya peneliti menambahkan konsep-kosep yang belum dipahami pada pembelajaran dan diakhiri dengan merangkum materi serta menginformasikan untuk kegiatan pada pertemuan selanjutnya. d. Observasi Tindakan

Pada tahap observasi ini peneliti dibantu teman sejawat bertindak sebagai observer yang akan melakukan pengamatan atau mengobservasi kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan lembar pengamatan. Pada saat pengamatan tiap observer mengamati kelompok yang berbeda. Tabel di bawah ini merupakan data hasil observasi kelompok siswa siklus pertama.


(64)

Tabel 4.2

Data Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I

Kriteria Hasil

Siswa %

Sangat baik - -

Baik 4 19,05

Tidak baik 17 80,95

Sangat tidak baik - -

e. Tes Evaluasi Siklus Pertama

Pada akir pertemuan siklus pertama tepatnya pada pertemuan ketiga diadakan tes evaluasi. Tujuan dari tes evaluasi ini adalah untuk mengukur dan mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari pada siklus pertama. Berikut adalah data hasil tes evaluasi siswa siklus pertama.

Tabel 4.3

Data Hasil Tes Evaluasi Siklus I

Aspek Pencapaian Hasil belajar

Nilai Tertinggi 81

Nilai Terendah 46

∑ Tuntas ≥ 68 10

∑ Tidak Tuntas ≤ 67 11

Skor Rata-rata 60,47

% KKM 48%

Dari tabel di atas dapat dilihat skor rata-rata hasil belajar 60,47 dengan presentase KKM 48%, disini terdapat 10 orang siswa yang telah tuntas atau mencapai KKM sedangkan masih ada 11 orang siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM.


(65)

f. Refleksi

Pelaksanaan penelitian siklus pertama ini sudah cukup terlaksana dengan baik dan sudah dilakukan semaksimal mungkin meskipun masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki supaya proses pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dengan lebih baik lagi. Hasil analisis tes evaluasi yang menunjukan perolehan nilai ketuntasan klasikal siswa hanya sebesar 48%. Persentase tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang menjadi target dalam penelitian ini yaitu 80%. Dari data nilai tes evaluasi terdapat 11 orang siswa dari 21 orang siswa yang belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 68. Sementara itu skor rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil tes evaluasi hanya sebesar 60,47. Hal tersebut juga belum mencapai indikator keberhasilan yang menjadi target dalam penelitian ini yaitu dengan skor rata-rata kelas sebesar 73, oleh karena itu maka akan diadakan siklus kedua.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Siklus kedua ini dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dilakukan penyampaian materi menggunakan video beserta pengerjaan LKS dan presentasi hasil diskusi, sedangkan pada pertemuan kedua ini dilakukan pemberian tes evaluasi akir siklus kedua.

Sebelum memulai siklus kedua ini, peneliti bersama teman sejawat yang bertindak sebagai observer meninjau terlebih dahulu


(66)

permasalahan yang terjadi pada siklus pertama. Pada siklus pertama permasalahannya adalah masih belum berhasilnya pencapaian nilai kognitif siswa di mana hal tersebut dapat dilihat dari perolehan skor rata-rata kelas dan presentase nilai KKM yang belum mencapai target yang ditentukan. Hal ini terjadi karena peneliti belum terlalu mengenal karakter para siswa, suara berisik dari kelas lain yang terdengar sampai ke kelas tempat diadakan penelitian, kondisi kelas yang terlalu terang sehingga menyulitkan siswa dalam mengamati video yang diputar. Pada saat diskusi kelompok hanya sebagian anak saja yang benar–benar serius dalam mengerjakan LKS sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar mereka. Maka untuk mencegah dan memperbaiki hasil belajar siswa menjadi lebih baik pada siklus kedua ini, peneliti lebih berhati-hati lagi dalam melakukan pendekatan dengan siswa, mengulang pemutaran video beberapa kali agar siswa lebih memahami dan membagi kelompok diskusi siswa menjadi lebih kecil di mana setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa, hal ini dilakukan agar seluruh siswa selalu berperan aktif dalam diskusi kelompok dan pengerjaan LKS.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan siklus kedua ini peneliti dibantu teman sejawat yang menjadi observer dalam penelitian ini membagi siswa ke dalam kelompok yang lebih kecil dari pertemuan sebelumnya dan peneliti benar-benar mengkondisikan keadaan kelas yang terkadang


(67)

terganggu dengan suara berisik dari kelas lain. Selanjutnya peneliti memutarkan video tentang materi yang akan disampaikan pada siklus kedua ini dan siswa mulai mengamati video tersebut.

Gambar 4.3 Siswa Mengamati Video

Setelah mengamati video, siswa masuk ke dalam kelompok dan mengerjakan LKS. Setelah LKS selesai dikerjakan peneliti menunujuk perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Gambar 4.4 Siswa Kerja Kelompok dan Presentasi di Depan Kelas

Pada saat kelompok yang dipilih melakukan presentasi, kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi kelompok. Setelah selesai presentasi peneliti bersama siswa


(68)

membahas LKS secara bersama-sama dan diakhiri dengan merangkum materi serta menginformasikan bahwa ada tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya.

c. Observasi Tindakan

Peneliti bersama teman sejawat yang membantu dalam penelitian ini melakukan observasi terhadap kegiatan siswa di kelas menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan oleh peneliti. Tiap observer mengamati kelompok yang berbeda dari siklus sebelumnya. Tabel di bawah ini merupakan data hasil observasi kelompok siswa siklus kedua.

Tabel 4.4

Data Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II

Kriteria Hasil

Siswa %

Sangat baik 17 80,95

Baik 4 19,05

Tidak baik - -

Sangat tidak baik - -

d. Tes Evaluasi Siklus II

Proses pembelajaran siklus kedua ini diakhiri dengan tes evaluasi yang dilakukan pada pertemuan kedua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perubahan dan pencapaian indikator yang menjadi target dalam penelitian. Berikut merupakan data hasil tes evaluasi siswa pada siklus kedua.


(69)

Tabel 4.5

Data Hasil Tes Evaluasi Siklus II

Aspek Pencapaian Hasil belajar

Nilai Tertinggi 78

Nilai Terendah 64

∑ Tuntas ≥ 68 17

∑ Tidak Tuntas ≤ 67 4

Skor Rata-rata 70,33

% KKM 80,95%

Dari tabel di atas dapat dilihat skor rata-rata hasil belajar siswa 70,33 dengan presentase KKM 80,95%, di sini masih terdapat 4 orang siswa dari 21 orang siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM .

e. Kuisioner Minat Belajar Siswa Siklus Kedua

Setelah dilakukan tes evaluasi siklus kedua, peneliti dibantu teman sejawat yang berlaku sebagai observer dalam penelitian ini membagikan lembar kuisioner minat belajar kepada setiap siswa dan meminta siswa untuk mengisi kuisioner minat belajar tersebut. Tabel di bawah ini merupakan data hasil kuisioner minat belajar siswa siklus kedua.

Tabel 4.6

Data Hasil Kuisioner Minat Belajar Siswa Siklus II

Kriteria Hasil

Siswa %

Sangat baik 17 80,95

Baik 4 19,05

Tidak baik - -


(70)

f. Refleksi

Setelah pelaksanaan penelitian pada siklus kedua selesai dilakukan, peneliti bersama teman sejawat yang membantu pelaksanaan penelitian ini melakukan refleksi untuk tahap siklus kedua. Melihat hasil refleksi pada siklus pertama, pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus kedua telah mengalami perubahan. Proses pembelajaran pada siklus kedua juga berjalan dengan baik dibanding siklus pertama, begitu pula dengan hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus kedua ini telah mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh yaitu pada siklus pertama perolehan skor rata-rata hasil belajar 60,47 dengan presentase KKM 48% meningkat menjadi 70,33 skor rata-rata hasil belajar dengan presentase KKM 80,95% pada siklus kedua.

C. Analisis Data

1. Minat Belajar Setiap Siswa Siklus Pertama

Dari hasil pengisian kuisioner minat belajar siswa dan lembar observasi siswa siklus pertama maka diperoleh nilai minat setiap siswa. Setelah nilai minat belajar setiap siswa diperoleh pada siklus pertama ini, maka selanjutnya menentukan kategori nilai minat setiap siswa dan langkah terakir menghitung presentase jumlah siswa yang berkriteria baik keatas. Tabel dibawah merupakan data hasil dari kuisioner minat belajar dan lembar observasi siswa siklus pertama


(71)

Tabel 4.7

Nilai Minat Belajar Setiap Siswa Siklus Pertama

Rentang Skor

Minat Kriteria Siswa %

≥ 80 Sangat Baik - 0%

60 – 79 Baik 21 100 %

31 – 59 Tidak Baik - 0%

≤ 30 Sangat Tidak Baik - 0%

Pada tabel perolehan nilai minat belajar siswa siklus pertama di atas, diperoleh data 21 orang siswa masuk dalam kriteria nilai minat baik. Dari kriteria tersebut maka diperoleh presentase minat seluruh siswa 100% masuk dalam kategori tinggi.

2. Minat Belajar Setiap Siswa Siklus Kedua

Minat belajar setiap siswa pada siklus kedua diperoleh dari data hasil observasi kelompok siswa dan pengisian kuisioner minat belajar siswa siklus kedua. Setelah nilai minat belajar setiap siswa diperoleh pada siklus kedua ini, maka selanjutnya ditentukan kategori nilai minat setiap siswa. Langkah terakhir adalah menghitung presentase jumlah siswa yang berkriteria baik ke atas. Tabel berikut merupakan data dari hasil pengisian kuisioner minat belajar siswa dan lembar observasi siklus kedua.

Tabel 4.8

Nilai Minat Belajar Setiap Siswa Siklus Kedua

Rentang Skor

Minat Kriteria Siswa %

≥ 80 Sangat Baik 17 80,95%

60 – 79 Baik 4 19,05%

31 – 59 Tidak Baik - 0%


(1)

(2)

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

(4)

163

LAMPIRAN 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

(6)

165 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan metode picture and picture dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi keanekaragaman makhluk hidup pada kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

1 7 186

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 208

Penggunaan media audiovisual pada materi sistem gerak pada manusia dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas VIIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.

0 0 183

Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada materi ekosistem untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Taman Deasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 5 206

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SMALL GROUP WORK PADA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8

Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Problem Based Instruction Pada Materi Garis Dan Sudut Siswa Kelas VIIB Di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

0 0 8

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Pada Pada Siswa Kelas IX SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta 20162017

0 0 6

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIIIB TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA EDUKASI PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

0 0 176