Membaca Data Legacy Memecah gudang data ke dalam tabel fakta dan

98

4.2.2.3. Tabel ds_modal Databasae Gudat

Gambar 4.33 merupakan proses pembentukan tabel ds_izin yang bertujuan sebagai tabel dimensi dalam OLAP. Masukkan dari tabel modal, kemudian menambahkan surrogate key, memilih data, dan memasukan data ke dalam tabel ds_modal. Gambar 4.33 Proses pembuatan tabel ds_modal Gambar 4.34 merupakan hasil dari proses pembentukan tabel ds_modal. Terdapat field sk_modal, id_modal, dan jumlah_modal. Gambar 4.34 Tabel ds_modal

4.2.2.4. Tabel ds_kecamatan Database Gudat

Gambar 4.35 merupakan proses pembentukan tabel ds_kecamatan yang bertujuan sebagai tabel dimensi dalam OLAP. Proses diawali dengan membaca masukkan dari tabel 99 kecamatan, kemudian menambahkan surrogate key, memilih data, dan memasukan data ke dalam tabel ds_kecamatan. Gambar 4.35 Proses pembuatan tabel ds_kecamatan Gambar 4.36 merupakan hasil dari proses pembentukan tabel ds_kecamatan. Terdapat field sk_kecamatan, Id_kecamatan, dan Nama_kecamatan. Gambar 4.36 Tabel ds_kecamatan

4.2.2.5. Tabel ds_kelurahan Database Gudat

Gambar 4.37 merupakan proses pembentukan tabel ds_kelurahan yang bertujuan sebagai tabel dimensi dalam OLAP. Proses diawali dengan membaca masukkan dari tabel kelurahan, kemudian menambahkan surrogate key, memilih data, dan memasukan data ke dalam tabel ds_kecamatan. 100 Gambar 4.37 Proses pembuatan tabel ds_kelurahan.ktr Gambar 4.38 merupakan hasil dari tampilan hasil proses pembuatan tabel ds_kelurahan. Terdapat field sk_kelurahan, Id_kelurahan, dan Nama_kelurahan. Gambar 4.38 Tabel ds_kelurahan

4.2.2.6. Tabel ds_waktu Database Gudat

Gambar 4.39 merupakan proses pembentukan tabel ds_waktu. Gambar 4.39 Proses pembuatan tabel ds_waktu.ktr Gambar 4.40 merupakan tampilan hasil proses pembentukann tabel ds_waktu. 101 Gambar 4.40 Tabel ds_waktu

4.2.3. Memecah gudang data ke dalam tabel fakta dan

dimensi Gambar 4.41 merupakan proses pembentukan tabel fact_perusahan yang bertujuan sebagai tabel fakta dalam proses OLAP. Diawali dengan masukan dari tabel master_transaksi dan tabel ds_waktu, kemudian menyamakan waktu yang berasal dari tabel master_transaksi dengan sk waktu dari tabel ds_waktu. Dilanjutkan dengan menambahkan masukan dari tabel kecamatan, kemudian menyamakan id kecamatan dari master_transaksi dengan sk_kecamatan dari dimensi kecamatan. Lalu menambahkan masukkan dari tabel kelurahan, kemudian menyamkan id kelurahan dari master_transaksi dengan sk_kelurahan dan dimensi kelurahan . Selanjutkan menambahkan surrogate key, lalu memilih data, dan memasukkan ke dalam tabel fact_perusahaan. Gambar 4.41 Proses pembuatan tabel fact.ktr 102 Gambar 4.42 merupakan hasil dari proses pembentukan tabel fact_perusahaan. Terdapat field sk_fact, sk_jenisUsaha, sk_izin, sk_kecamatan, sk_kelurahan, sk_modal, dan sk_waktu. Tabel fakta akan digunakan dalam pembentukan skema bintang. Gambar 4.42 Fact table

4.2.4. Pembentukan Skema Bintang

4.2.4.1. Cube Perdagangan

Gambar 4.43 merupakan skema bintang schema- perdagangan yang menggunakan Mondrian sebagai OLAP server. Skema akan membaca data dari database gudat. Cube dengan nama perdagangan, memiliki tabel fakta dengan nama fact_table. Dimensi yang digunakan adalah dimensi jenis usaha, dimensi izin, dimensi modal, dimensi kecamatan, dimensi kelurahan dan dimensi waktu. Nilai pengukuran atau measures dari skema bintang ini adalah modal dan izin. 103 Gambar 4.43 cube perdagangan Pembacaan laporan yang ditampilkan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan user, yaitu user ingin melihat measure dari dimensi apa saja. Teknik OLAP yang digunakan untuk menganalisis data perdagangan barang da jasa adalah dengan menggunakan teknik slicing, yaitu pengolahan data untuk melihat data dari berbagai sudut pandang. Dari gambar 4.44 admin dan kepala bidang perdagangan maupun dinas terkait dapat melihat informasi yaitu untuk perdagangan barang dan jasa dengan jenis usaha Angkutan Taksi pada tahun 2011 di kecamatan Gedongtengen kelurahan Sosromenduran termasuk dalam satu ketegori modal yaitu kategori modal dibawah 2 juta rupiah. Cube perdagangan measures Dimensi jenis usaha Dimensi modal Dimensi kecamatan Dimensi izin Dimensi waktu Dimensi kelurahan 104 View OLAP Perdagangan Barang dan Jasa Gambar 4.44 Tampilan OLAP measure kategori modal Dari gambar 4.45 admin dan kepala bidang perdagangan maupun dinas terkait dapat melihat informasi yaitu untuk perdagangan barang dan jasa dengan jenis usaha Angkutan Taksi di kecamatan Gedongtengen 105 kelurahan Sosromenduran dengan modal kurang dari 2 juta memiliki izin sebanyak 1 buah izin yaitu tanpa izin, yang berarti jenis usaha ankgkutan taksi tidak mempunyai izin. Pembacaan laporan yang ditampilkan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan user, yaitu user ingin melihat measure dari dimensi apa saja. View OLAP Perdagangan Barang dan Jasa Gambar 4. 45 Tampilan OLAP measure jumlah izin 106

4.2.5. Membentuk Job Schedule

Gambar 4.4 6 menunjukkan proses pembentukan job scheduling. Job di bentuk agar semua transformasi yang sudah dibuat sebelumnya dapat dijalankan satu demi satu. Transformasi yang dijalankan yaitu pembentukan master transaksi, pembentukan dimensi jenis usaha, dimensi izin, dimensi modal, dimensi lokasi dan tabel fakta. Dimensi tahun tidak diikutsertakan dalam job karena diasumsikan tidak ada data yang berubah pada dimensi waktu. Dimensi waktu cukup dijalankan satu kali pada saat pembuatan dimensi waktu. Job schedule akan dijalankan setahun sekali, hal ini dikarenakan data yang didapatkan pun setahun sekali. Job schedule akan dijalankan secara otmatis setiap tahun yaitu setiap tanggal 31 Desember dengan menggunakan task schedule. Gambar 4. 46 Pembuatan Job Schedule