Figur Ayah dalam Keluarga Jawa

23 hal tersebut, peneliti akan melihat lebih dalam tentang bagaimana persepsi anak di Yogyakarta terhadap figur ayah berdasarkan hasil C.A.T.

G. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana persepsi anak di Yogyakarta terhadap figur ayah berdasarkan hasil C.A.T. 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretif. Metode kualitatif interpretif dipilih sebab metode ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman personal seorang individu dan menekankan pada persepsi atau pendapat personal seorang individu tentang suatu objek atau peristiwa Smith, 2009.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat persepsi anak di Yogyakarta terhadap figur ayah. Data persepsi terhadap figur ayah berupa cerita atau respon terhadap gambar-gambar C.A.T yang mengandung cerita tentang figur ayah.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak berusia enam hingga sebelas tahun dan tinggal di Yogyakarta.

D. Pengumpulan Data Penelitian

Jenis pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penggunaan dokumen. Menurut Poerwandari 2005 pengumpulan data berupa 25 dokumen ini disebut juga sebagai metode unobstrusive atau tidak reaktif sebab peneliti tidak melakukan hubungan langsung dengan orang-orang yang meninggalkan dokumen tersebut sehingga tidak menimbulkan reaksi ataupun respon khusus dari individu yang diteliti. Kelebihan penggunaan metode dokumen ini meliputi peneliti mampu memperoleh bahasa dan kata-kata dari peserta dan merupakan bukti tertulis, menghemat waktu peneliti serta menghemat biaya transkrip Creswell, 2003. Sumber atau bahan penelitian yang digunakan merupakan sumber sekunder yaitu laporan praktikum Chlidren’s Apperception Test C.A.T yang tersedia di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam pengambilan data C.A.T tersebut menggunakan metode proyektif, yaitu konstruksi cerita atau storry telling . Peneliti memilih respon cerita C.A.T sebagai data sebab cerita C.A.T dapat mengungkap hubungan atau relasi antara anak dengan figur-figur penting beserta dorongan-dorongannya. Dalam pengadministrasian tes C.A.T, subjek yang dites adalah anak usia enam hingga sebelas tahun. Proses pengetesan diawali dengan membangun rapport yang baik dan nyaman oleh penyaji. Setelah pemberian rapport, penyaji akan mulai memberikan satu persatu kertas yang berisi gambar secara berurutan. Subjek diminta untuk bercerita berdasarkan gambar dengan berdasarkan pertanyaan berikut Bellak Abrams, 1997 :