2.4 Teori Asuransi
Menurut teori ini, negara mempunyai tugas untuk melindungi warganya dari segala kepentingannya baik keselamatan jiwanya maupun keselamatan harta
bendanya. Untuk perlindungan tersebut diperlukan biaya seperti layaknya dalam
perjanjian asuransi
diperlukan adanya
pembayaran premi.
Pembayaran pajak ini dianggap sebagai pembayaran premi kepada negara. Teori ini banyak ditentang karena negara tidak boleh disamakan dengan
perusahaan asuransi Judisenno, 1996:17 . 2.5 Teori Kepentingan
Menurut teori ini, dasar pemungutan adalah adanya kepentingan dari masing-masing warga negara. Termasuk kepentingan dalam perlindungan
jiwa dan harta. Semakin tinggi tingkat kepentingan perlindungan, maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan. Teori ini banyak
ditentang, karena
pada kenyataannya
bahwa tingkat
kepentingan perlindungan orang miskin lebih tinggi daripada orang kaya. Ada
perlindungan jaminan sosial, kesehatan, dan lan-lain. Bahkan orang yang miskin justru dibebaskan dari beban pajak Judisseno, 1996:17 .
3. Penagihan Utang Pajak
Pengertian mengenai pelaksanaan penagihan tunggakan tunggakan pajak terhadap wajib pajak orang pibadi WP OP.
3.1 Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak yang dilakukan dengan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
menegur atau memperingati melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa , mengusulkan pencegahan ,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyeanderaan, menjual barang yang telah disita.
3.2 Penagihan pajak pasif adalah penagihan yang dilakukan dengan
menggunakan Surat Tagihan Pajak STP, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar , Surat Keputusan Keberatan yang
menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, Surat Keputusan Banding yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar.
3.3 Penagihan Pajak Aktif adalah merupaka kelanjutan dari penagihan pajak
pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak hanya mengirim surat tagihan atau surat ketetapan pajak, tetapi akan
diikuti dengan tindakan sita dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang. 3.4
Biaya Penagihan adalah biaya pelaksanaan Surat Paksa, Surat Printah melaksanakan Penyitaan, Pengumuman Lelang, Pembatalan Lelang Jasa
Penilai, dan biaya lainnya sehubungan dengan penagihan pajak. 3.5
Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak , termasuk wakil yang menjalankan hak
dan memenui kewajiban wajib pajak menurut ketentuan peraturan undang-undang perpajakan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
3.6 Surat Tagihan Pajak STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. 3.7
Surat Ketetapan Pajak SKP adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB , Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan SKPKB, Surat Ketetapan Pajak Nihil SKPN, atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
3.8 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB adalah Surat Ketetapan
Pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak , besarnya sanksi administrasi , dan jumlah yang masih harus dibayar.
3.9 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT adalah Surat
Ketetapan Pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.
3.10 Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB adalah Surat Ketetapan
Pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pada pajak yang terutang atau
seharusnya tidak terutang. 3.11
Surat Ketetapan Pajak Nihil SKPN adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit
pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. 3.12
Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
3.13 Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi
penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa , Penyitaan, dan Penyanderaan. Jurusita Pajak diangkat dan diberhentikan oleh pejabat
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk penagihan Pajak Pusat, dan untuk penagihan Pajak Daerah ditunjuk oleh pejabat Gubernur atau
BupatiWalikota.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri