25
BAB III GAMBARAN DAN PENYAJIAN DATA
A. Ketentuan
Pengertian Pengusaha menurut Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.16 tahun
2000 pasat 1 ayat 3, adalah Orang Pribadi atau Badan yang dalam bentuk apapun dalam kegiatan usaha atau pekedaanya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa
dari luar Daerah Pabean. Perusahaan dapat berbentuk usaha perseorangan atau Badan yang dapat
berupa Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Badan Usaha Milik Negara BUMN atau Badan Usaha Milik Daerah BUMD dengan nama dan dalam bentuk
apapun, persekutuan, perseroan atau perkumpulan koperasi, yayasan, lembaga, Badan Usaha Tetap BUT dan bentuk usaha lainnya termasuk bentuk usaha keda koperasi.
Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pengusaha Kena Pajak PKP menurut Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan NO.6 tahun 1983 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-undang No.16 tahun 2000 pasal 1 ayat ke-4 adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN barang dan jasa dan PPnBM No.8 tahun 1984 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 18 tahun
2000, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuan
g
an- kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP.
Adapun yang menjadi kewajiban PKP adalah
1. Menurut PPN dan PPnBM yang terutang.
2. Menyetor PPN yang masih hares dibayar dalam hal pajak keluaran lebih
besar dari pajak masukan yang dapat dikreditkan, Berta menyetorkan PPnBM yang terutang.
3. Melaporkan penghitungan PPN dan PPnBNI yang terutang.
B. Jangka Waktu Dan Tempat Pelaporan Kegiatan Usaha