3 bermakna di kelas, dapat bertanya meskipun tidak pada guru secara langsung
dan mengemukakan pendapat. Pembelajaran
Inquiry
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan kegiatan belajar yang efektif
dan membantu siswa berpikir secara optimal untuk mendapatkan hasil yang terbaik
.
Strategi pembelajaran
Inquiry
dipilih karena strategi pembelajaran ini memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling
membantu sesama siswa serta membantu guru menemukan metode atau model yang dapat digunakan untuk mengajar siswa lebih efektif.
Dengan mempertimbangkan permasalahan-permasalahan yang telah diura
ikan di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul: ”
Evektifitas Model Pembelajaran
Inquiry
Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Kompetensi Kejuruan Pemesinan Dasar Kelas X SMK
PIRI 1 Yogyakarta”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah berikut :
1. Aktivitas belajar siswa di kelas kurang maksimal, khususnya pada
pembelajaran teori. 2.
Masih terdapat siswa yang kesulitan dalam memahami mata pelajaran yang diberikan oleh guru.
3. Metode yang digunakan guru di SMK PIRI 1 Yogyakarta sebagian besar
masih bersifat
teacher centered
, sehingga siswa cenderung pasif.
4 4.
Belum diterapkan model pembelajaran
Inquiry
di SMK PIRI 1 Yogyakarta.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini sangat luas, maka perlu diberi batasan masalah. Penelitian ini difokuskan pada
efektivitas model pembelajaran
Inquiry
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pelajaran teori permesinan dasar dengan standar
kompetensi menggunakan peralatan pembandingan dan alat ukur dasar.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Adakah perbedaan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran
Inquiry
dengan metode pembelajaran konvensional pada pelajaran teori permesinan dasar dengan standar kompetensi menggunakan
peralatan pembanding dan alat ukur dasar di SMK PIRI 1 Yogyakarta?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan peneliti adalah: Untuk mengetahui perbedaan berpikir kritis siswa yang menggunakan
model pembelajaran
Inquiry
dengan metode pembelajaran konvensional pada
5 pelajaran teori permesinan dasar dengan standar kompetensi menggunakan
peralatan pembanding dan alat ukur dasar di SMK PIRI 1 Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menerapkan pendekatan pembelajaran teori permesinan dasar. 2.
Bagi sekolah, memberi bekal dan pengalaman proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah metode
Inquiry
dalam kaitannnya dengan profesi sebagai guru. 3.
Bagi peneliti, hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk bekal mengajar kelak dikemudian hari.
4. Bagi siswa, dengan adanya penerapan pendekatan pembelajaran berbasis
masalah metode
Inquiry
pada penelitian ini, dapat merangsang kemampuan kognitif siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta dalam pembelajaran
di sekolah yang mengacu pada peningkatan keterampilan berpikir siswa.
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA