Kerangka berpikir Hipotesis Penelitian

24 Dari 5 kelompok indicator keterampilan berpikir kritis di atas, diuraikan lagi menjadi 12 sub-keterampilan berpikir kritis, yaitu: 1 Memfokuskan pertanyaan 2 Menganalisis argumen 3 Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan 4 Mempetimbangkan kredibilitas suatu sumber 5 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 6 Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi 7 Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi 8 Membuat keputusan dan mempertimbangkan hasilnya 9 Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi 10 Mengidentifikasi asumsi 11 Memutuskan suatu tindakan 12 Berinteraksi dengan orang lain

B. Kerangka berpikir

Salah satu faktor yang penting untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan adalah metode pembelajaran yang digunakan pada proses belajar mengajar. Berdasarkan teori yang ada, maka salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan efektifitas dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran Inquiry . 25 Pemilihan metode pembelajaran penting dilakukan. Pemilihan metode pembelajaran ini bertujuan untuk mengarahkan, mengatur, dan merencanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran. Metode yang digunakan harus mampu memberikan atau menumbuhkan cara berpikir siswa secara kritis dan mampu memotivasi siswa untuk mau belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajara Inquiry adalah model pembelajaran yang menggunakan struktur penelitian masalah. Siswa dihadapkan pada suatu masalah agar siswa dapat lebih menggali potensi diri yang dimiliki. Selain itu model Inquiry juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi. Siswa yang pandai dapat membantu siswa yang kurang pandai dalam hal memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi atau materi yang diajarkan. Proses inilah yang diharapkan dari model Inquiry yang dilakukan. Proses tersebut berjalan sehingga didapatkan satu hasil yang berimbas pada hasil belajar siswa baik dan efektif.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dari kajian teori dan kerangka berfikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ada perbedaan hasil berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran Inquiry dengan metode pembelajaran konvensional pada pelajaran teori permesinan dasar dengan standar kompetensi menggunakan peralatan pembandingan danatau alat ukur dasar? 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMK PIRI 1 Yogyakarta khususnya kelas X. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2013. Pemilihan SMK PIRI 1 Yogyakarta sebagai tempat penelitian, karena Penggunaan model pembelajaran Inquiry belum pernah diterapkan di SMK PIRI 1 Yogyakarta.

B. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain metode eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent control group design . Alasan pemilihan desain ini karena ingin mengetahui kemampuan awal yang dimiliki sehingga mampu mengukur hasil yang dicapai. Dalam desain ini terdapat dua kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan X dan kelompok yang kedua tidak diberi perlakuan. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Bentuk perlakuan pada penelitian ini adalah penggunaan pembelajaran Inquiry .

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah ( Prblem based learning) terhadap Kemampuan berpikir kritis siswa

7 19 180

Pengaruh Model Guided Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Biologi

0 3 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PENGETAHUAN ILMIAH SISWA KELAS X.

0 3 32

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMK.

1 6 32

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIPA 6 SMAN 1 WONOGIRI PADA MATERI FLUIDA STATIS.

0 0 16

PENGEMBANGAN DIKTAT PNEUMATIK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 1 142

MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT DASAR KEJURUAN MESIN MENGGUNAKAN HANDOUT DI SMK N 3 YOGYAKARTA.

3 34 208

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MAKASSAR

0 0 177