Pengajuan Usulan Tahapan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyiapan Pagu Indikatif

3 Menyusun rencana kerja dan anggaran untuk Balai Penelitian dan Balai Diklat disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Departemen. Agama ; 4 Memonitor pelaksanaan program ; 5 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan. d. MIN, MTsN dan MAN. Dalam penyusunan rencana MIN, MTsN dan MAN berfungsi : 1 Menghimpun bahan dan data ; 2 Menginventarisir dan mengolah bahan-bahan penyusunan program; 3 Menyusun rencana kerja dan anggaran, menyampaikan kepada Kepala Kanwil Departemen Agama Propinsi. Khusus untuk MIN dan MTsN disampaikan kepada Kepala Kantor Departemen Agama KabupatenKota ; 4 Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program ; 5 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan. Fungsi tersebut dilakukan oleh Urusan Tata Usaha.

C. Pengajuan Usulan

Setelah proses penyusunan program, kegiatan,dan anggaran dilaksanakan oleh Satker, pengajuan selanjutnya diusulkan oleh Menteri Agama atau yang mewakili yaitu Sekretaris Jenderal. Sebelum diajukan kepada Menteri Agama, Sekretaris Jenderal melakukan penelitian terhadap usul-usul yang telah masuk dari Satker- satker. Apabila dianggap perlu Sekretaris Jenderal dapat melakukan koordinasi baik internal Departemen Agama maupun ekternal Departemen Agama seperti BAPPENAS, Departemen Keuangan, dan DPR serta instansi terkait dengan Departemen Agama.

D. Tahapan Koordinasi dan Sinkronisasi

Tahapan selanjutnya Sekretaris mengusulkan pagu Departemen Agama yang mencakup anggaran Fungsi Pelayanan Umum, Fungsi Pariwisata dan Budaya, Fungsi Agama, Fungsi Penddikan, dan Fungsi Perlindungan Sosial kepada Menteri Agama. Menteri Agama selanjutnya meneruskan usulan kepada Menteri Negara PPNKepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan dengan tembusan DPR RI dalam hal ini Ketua Komisi VIII DPR RI sebagai mitra Departemen Agama. - 53 - Menteri Negara PPNKepala BAPPENAS secara besama-sama atau sendiri- sendiri membahas usulan Menteri Agama dengan Menteri Keuangan dan atau dengan Komisi Anggaran DPR RI. Dalam pembahasan pagu Departemen Agama dapat dimungkinkan pembahasannya berkoordinasi dengan Menteri terkait seperti Menteri Pendidikan Nasional terkait dengan anggaran Fungsi Pendidikan. - 54 - BAB V JADUAL PERENCANAAN DEPARTEMEN AGAMA Tahun Anggaran dimulai 1 Januari dan berakhir 31 Desember. Agar kegiatan penyusunan rencana tahunan dapat terlaksana dengan baik, diperlukan adanya agenda tepat waktu dengan tetap memperhatikan batas akhir usulan kepada Departemen Keuangan dan BAPPENAS. Untuk itu jadual perencanaan disusun sebagai berikut:

A. Penyiapan Pagu Indikatif

1. Penyusunan telaahan kebijakan dan analisis Kekepan oleh semua unitsatuan kerja di PusatDaerah, Minggu I Januari; 2. Penyusunan rencana oleh Unit Eselon I dan II Pusat, Instansi Vertikal, dan UPT sudah mendapat masukan dari stake holder atau instansi terkait sebagai bahan persiapan usulan pagu indikatif, Minggu II Januari; 3. Rapat Koordinasi Perencanaan tingkat internal di Unit Eselon I dan II Pusat, Instansi Vertikal, dan UPT menghasilkan usulan pagu indikatif, Minggu III Januari; 4. Rapat Koordinasi Eselon I Pusat, Instansi Vertikal, dan UPT dengan Sekretaris Jenderal sebagai bahan usulan pagu indikatif dan penyusunan Rencana Kerja Renja, Minggu IV Januari; 5. Penyampaian usulan pagu indikatif oleh Menteri Agama kepada Meneg PPNKepala BAPPENAS, Menku dan DPR Komisi VIII, Minggu I Pebruari; 6. Pengalokasian pagu indikatif oleh Sekretaris Jenderal kepada Satuan Kerja Satker berdasarkan Surat Edaran SE Menteri terkait, Minggu II – III Pebruari; 7. Penyusunan pagu indikatif ke dalam pra RKA-KL oleh Satker dan penyampaian kembali pra RKA-KL kepada Sekretaris Jenderal, Minggu I – III Maret; 8. Pembahasan pra RKA-KL pagu indikatif dengan Biro Perencanaan, Minggu III- IV Maret; 9. Pembicaraan pendahuluan alokasi pagu indikatif Satker dengan Meneg PPNKepala BAPPENAS, Menteri Keuangan dan DPR Komisi VIII terkait dengan alokasi pagu indikatif pada Satker, Minggu IV - V Maret; - 55 -

B. Pagu Sementara