Prioritas Penyusunan Anggaran. Penyusunan RKA-KL

Kode dan uraian mengenai klasifikasi anggaran menurut belanja pada Lampiran IV sedangkan rincian lebih lanjut ke dalam Mata Anggaran Kegiatan MAK pada Lampiran V Kode dan Uraian MAP dan MAK . Khusus tentang Kode MAK dapat berubah sesuai kebijakan dan perkembangan yang berlaku. Dalam pengalokasian dana oleh kementerian negaralembaga harus memperhatikan pagu yang terikat non discretionary dan pagu yang tidak terikat discretionary yang telah disepakati oleh pemerintah bersama-sama DPR. Pagu terikat adalah jumlah dana yang tidak dapat diubah selain untuk belanja yang sudah ditentukan antara lain pagu pembayaran gaji dan tunjangan belanja pegawai serta biaya langganan daya dan jasa. Sesuai dengan ketentuan UU No. 17 Tahun 2003 bahwa belanja negara digunakan untuk keperluan penyelenggaraan pemerintahan pusat dan pelaksanan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, maka klasifikasi berdasarkan jenis belanja diupayakan untuk memenuhi ketentuan tersebut.

B. Prioritas Penyusunan Anggaran.

Kementerian negaralembaga menyusun RKA-KL berpedoman kepada rencana kerja pemerintah. RKA-KL terdiri dari rencana kerja kementerian negaralembaga dan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut. Di dalam rencana kerja diuraikan visi, misi, tujuan, kebijakan, program, hasil yang diharapkan, kegiatan, keluaran yang diharapkan. Di dalam RKA-KL diuraikan biaya untuk masing-masing program dan kegiatan untuk tahun anggaran yang direncanakan yang dirinci menurut jenis belanja, prakiraan maju untuk tahun berikutnya, serta sumber dan sasaran pendapatan kementerian negaralembaga termasuk kegiatan dalam rangka dekonsentrasi dan tugas pembantuan. - 42 -

C. Penyusunan RKA-KL

Sesuai dengan perkembangan kebijakan anggaran, aplikasi RKA-KL mengalami penyempurnaan dari tahun ke tahun mengikuti perkembangan kebijakan keuangangan negara. Secara uumum, hasil penyusunan anggaran dengan menggunakan aplikasi RKA-KL dalam bentuk Form, walaupun mengalami penyempurnaan setiap tahunnya, pada dasarnya hasil penyusunan anggaran Kementerian Lembaga mempunyai kesamaan, dengan komposisi sebagai berikut : A FORM RINCIAN 1. Rincian Kegiatan dan Keluaran 2. Rincian Anggaran Belanja per Kegiatan 3. Rincian Anggaran Belanja per Jenis Belanja 4. Rincian Anggaran Pendapatan 5. Rincian Perhitungan Biaya B. FORM URAIAN 1. Uraian Kegiatan dan Keluaran 2. Uraian Anggaran Belanja 3. Uraian Anggaran Belanja Perjenis Belanja 4. Uraian Anggaran Belanja dan Pendapatan C. FORM RINGKASAN 1. Ringkasan Kegiatan dan Keluaran 2. Ringkasan Anggaran Belanja per Kegiatan 3. Ringkasan anggaran Belanja per Jenis Belanja 4. Ringkasan Anggaran Belanja dan Pendapatan D. FORM LAPORAN KERTAS KERJA Formulir RKA-KL yang dipergunakan dan keterangannya sebagaimana contoh pada Lampiran VI. - 43 - Tata cara Pengisian data pendukung RKA-KL dilakukan sebagai berikut : 1. Merestore data pegawai dari Aplikasi Belanja Pegawai, untuk penghitungan gaji secara sistemik; 2. Merestore Data Barang Inventaris dari Aplikasi penghitungan barang-barang inventaris, untuk penghitungan Belanja Barang secara sistemik; Tata cara Pengisian Program dan Kegiatan dalam RKA-KL dilakukan sebagai berikut : 1. Di mulai dengan mengisi kode Satuan Kerja, 2. Memilih program dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan,. 3. Memasukkan kode sub kegiatan, pada pengisian sub kegiatan jika terdapat kegiatan yang sejenis pada kode subkegiatan yang sama dapat menggunakan grup AKUN, dengan menggunakan huruf A,B,C...dst sebagai kode untuk grup AKUN. 4. Memilih kode AKUN, yang sesuai dengan jenis belanja yang akan di gunakan, dan jenis biaya yang akan dibebankan sumber dana RM, RMP, PHLN, PNBP, PDN 5. Merinci detil kegiatan, jika dalam merinci kegiatan memerlukan judul maka di gunakan Header dan jika memerlukan sub judul digunakan Sub header. - 44 - BAB IV MEKANISME PENYUSUNAN RENCANA DAN ANGGARAN Mekanisme penyusunan rencana dan anggaran dilingkungan Departemen Agama dilakukan secara terkoordinasi antara satuan organisasisatuan kerja di pusat dan di daerah yang terkait, yaitu :

A. Tingkat Pusat