Deskripsi Hasil Penelitiaan Kondisi Non Fisik SMPN 1 Kemranjen
c Hasil Tes
Untuk mengetahui hasil belajar siswa maka dilakukan tes sebelum dan sesudah tindakan pada setiap siklus. Tes yang
diberikan pada siswa merupakan tes individu. Siswa yang berhasil dalam tes hasil belajar yaitu siswa yang mencapai
KKM, KKM mata pelajaran IPS di SMPN 1 Kemranjen yaitu 75. Soal tes berupa soal obyektif yang terdiri dari 18 soal yang
telah melalui proses uji coba instrumen yang dilakukan di SMPN 1 Kemranjen kelas VIII F. Berikut ini adalah hasil tes
pada siklus I:
Tabel 11. Hasil Tes Setelah Tindakan Siklus I Nilai
Frekuensi f
75 21
68 ≥ 75
10 32
∑f = 31 100
Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah 10 siswa 32 dan yang
memperoleh nilai kurang dari 75 berjumlah 21 siswa 68. Nilai 75 adalah kriteria ketuntasan minimal siswa di
SMPN 1 Kemranjen. Hasil tes setelah tindakan pada siklus 1 menunjukan bahwa siswa yang dapat menguasai materi secara
baik hingga dapat mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 siswa 32 dan yang belum mencapai ketuntasan belajar
sebanyak 21 siswa 68. Hasil tes ini akan dijadikan dasar
untuk melakukan perbaikan pada siklus II, karena belum ada 60 siswa yang mencapai ketuntasan belajar.
3 Observasi
Kegiatan observasi dilakukan oleh dua observer, yaitu peneliti dan teman sejawat peneliti. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan metode tutorial sebaya diobservasi untuk mengetahui bagaimana motivasi siswa saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Saat pembelajaran dengan metode tutorial sebaya akan
dimulai, siswa sangat ramai dan sulit untuk dikendalikan. Saat guru menerangkan materi di depan kelas banyak siswa yang tidak
mendengarkan, siswa bercerita sendiri dengan teman sebangku, tiduran di meja, dan mencorat-coret buku tulis. Saat metode
tutorial sebaya berlangsung masih banyak siswa yang tidak memperhatikan tutor dan tidak mau bertanya pada tutornya.
Berikut hasil observasi motivasi siswa secara lebih rinci:
Tabel 12. Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I
No Indikator
Indikator Persentase
Rata-rata Persentase
Indikator Kriteria
Keberhasilan
1. Minat
dan perhatian
siswa terhadap
pelajaran a. Aktif
mengajukan pertanyaan saat kesulitan
44
56 60
b. Memperhatikan penjelasan guru dan tutor
50 c. Tidak melamun, tiduran
atau bercerita dengan teman
50
2. 2 3.
2. Semangat
siswa untuk melakukan
tugas-tugas belajarnya
a. Giat mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
66 b. Dapat memecahkan soal
dengan baik, dan tidak banyak jawaban kosong
94
3. Tanggung
jawab siswa dalam
mengerjakan tugas-tugas
belajarnya a. Mengerjakan
seluruh tugas yang diberikan
94 b. Mengerjakan
tugas dengan kemampuannya
sendiri 63
c. Tenang saat mengerjakan tugas dari guru
59 4. Reaksi yang
ditunjukan siswa
terhadap stimulus yang
diberikan guru
a. Berpendapat saat
pembelajaran berlangsung
19
b. Dapat memberikan
penjelasan mengenai
argumen yang diutarakan 19
5. Rasa senang dan
puas dalam
mengerjakan tugas
yang diberikan
a. Sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
66 b. Tidak
malas ketika
menghadapi kesulitan 44
Berdasarkan tabel hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa metode tutorial sebaya belum berhasil dalam meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar IPS karena persentase rata-rata indikator motivasi siswa belum mencapai kriteria keberhasilan
tindakan yang telah ditentukan yaitu 60. Rata-rata persentase indikator motivasi siswa pada siklus I baru mencapai 56, kurang
4 lagi untuk mencapai kriteria keberhasilan. Untuk lebih jelasnya, hasil observasi motivasi siswa dapat dilihat pada diagram
di bawah ini:
Gambar 5. Diagram Persentase Motivasi Siswa Siklus I
Selain dilihat dari observasi, motivasi siswa juga dilihat dari angket motivasi yang diisi oleh siswa sesudah tindakan dilakukan.
Angket terdiri dari 20 butir pernyataan dengan skor 1-4 untuk masing-masing pernyataan. Perhitungan angket dalam penelitian
ini dengan membagi skor mentah yang diperoleh dibagi dengan skor maksimal kemudian dikali 100 . Berikut merupakan tabel
hasil rata-rata indikator motivasi siswa pada siklus I:
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Su gg
uh -s
u gg
uh …
Me n
g e
rj a
k a
n s
e lu
ru h
t u
g as
A k
ti f
b e
rta n
y a
T id
a k
m a
la s
sa a
t k
e su
li ta
n
Me m
p e
rh at
ik a
n p
e n
je las
an
T id
a k
m e
lam u
n
Me ge
rja ka
tg s d
g …
T e
n an
g s
aa t
m e
n g
e rj
a k
a n
Me pe
ra ta
ha ka
…
Da pa
t e
be rik
a …
G iat
m e
n g
e rj
a k
a n
s o
al
D ap
at m
e m
e cah
k a
n s
o al
Ra ta
-r at
a pe
rs e
ta se
…
K ri
te ri
a k
e b
e rh
as il
an Indikator-indikator Motivasi
Siswa Rata-rata Persentase Motivasi
Siswa Kriteria Keberhasilan
Tindakan
Tabel 13. Hasil Angket Motivasi Siswa Siklus I
No .
Indikator Indikator
Persentase Rata-rata
Persentase Indikator
Kriteria Keberhasilan
1. Minat dan
perhatian siswa terhadap
pelajaran a. Senang
terhadap mata
pelajaran IPS 67
59 60
b. Memperhatikan penjelasan
tutor dan guru 70
c. Mempelajari kembali materi IPS
56 d. Berminat terhadap mapel IPS
59 e. Rutin belajar IPS
52 f. Malas belajar IPS
72 g. Mencari materi IPS di sumber
lain 56
h. Mengajukan pertanyaan pada tutor dan guru
62 2. Semangat
siswa untuk
melakukan tugas-tugas
belajarnya a. Mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh 66
b. Tidak akan
berhenti mengerjakan tugas
56 c. Malas mengerjakan soal-soal
IPS 72
3. Tanggung jawab
siswa dalam
mengerjakan tugas-tugas
belajarnya a. Tepat
waktu dalam
mengerjakan tugas 69
b. Tidak mudah putus asa menghadapi kesulitan
59 c. Tidak mencontek atau meniru
pekerjaan teman 59
d. Mengerjakan dengan melihat berbagai sumber
58 4. Reaksi
yang ditunjukan
siswa terhadap stimulus yang
diberikan guru a. Mengajukan pendapat
41 b. Yakin dengan pendapat yang
diutarakan 49
5. Rasa senang dan puas dalam
mengerjakan tugas
yang diberikan
a. Senang mengerjakan tugas IPS 54
b. Senang mencari soal-soal dalam buku
53 c. Senang memecahkan soal-soal
IPS 56
Dari tabel hasil angket tersebut diperoleh data bahwa motivasi siswa pada siklus I yaitu sebesar 59, kurang 1 lagi
untuk mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Hasil angket ini menunjukan bahwa metode tutorial sebaya belum berhasil dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa karena belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Untuk lebih jelasnya, hasil rata-rata
indikator motivasi berdasar angket akan disajikan dalam diagram batang di bawah ini:
Gambar 6. Diagram Hasil Angket Motivasi Siklus I Berdasarkan hasil observasi dan angket motivasi siswa serta
nilai tes hasil belajar, dapat diketahui bahwa motivasi siswa dan hasil belajar siswa masih di bawah kriteria keberhasilan tindakan
yang diharapkan. Untuk itu perlu adanya perbaikan tindakan pada siklus II agar siklus II bisa berjalan lebih baik dan sesuai dengan
harapan.
10 20
30 40
50 60
70 80
Rata-rata Indikator
Kriteria Keberhasilan
59 60
Hasil Angket Siklus I Kriteria Keberhasilan
4 Refleksi
Penerapan metode pembelajaran tutorial sebaya pada siklus I belum sepenuhnya berjalan dengan optimal, karena guru dan siswa
masih terlihat bingung dan belum terbiasa dengan metode ini. Motivasi siswa pada siklus I belum terlihat dengan maksimal, hasil
belajar siswa juga kurang memuaskan karena siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 32, atau sekitar 10 siswa. Melalui
pengamatan siklus I, maka diperlukan upaya perbaikan untuk siklus II, agar siklus II dapat berjalan lebih baik. Untuk itu perlu
disusun rencana tindakan yang diperbaiki pada siklus II agar kriteria keberhasilan tindakan tercapai. Beberapa kelemahan yang
ditemukan pada siklus I antara lain: a Guru masih bingung dengan langkah-langkah metode
tutorial sebaya karena belum terbiasa dengan metode tersebut.
b Siswa sangat ribut saat pembelajaran akan dimulai. c Masih banyak siswa yang tidak aktif bertanya pada tutor
dan guru. d Masih banyak siswa yang tidak aktif dalam berpendapat.
e Siswa tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan terdapat beberapa siswa yang mencontek.
f Tutor tidak bisa mengkondisikan siswa yang ribut dan tidak mendengarkan saat kegiatan tutorial sebaya berlangsung.
g Masih terdapat tutor yang bingung dengan materi. Berdasarkan permasalahan yang muncul di atas, maka
peneliti dan guru menentukan beberapa perbaikan untuk siklus II, agar siklus II berjalan lebih baik. Perbaikan-perbaikan yang
dilakukan yaitu: a Menjelaskan kembali langkah-langkah metode tutorial
sebaya pada guru, dan memberi tahu guru apa yang sebaiknya dilakukan.
b Meningkatkan ketegasan agar siswa tidak ramai dan mendengarkan penjelasan guru dan tutor.
c Sering memberikan motivasi pada siswa, agar siswa aktif dalam pembelajaran.
d Memberikan hadiah pada tutor dan siswa yang aktif dalam pembelajaran.
e Mengajari materi pada tutor secara lebih mendalam lagi, dan menyuruh tutor untuk berpura-pura mengajar saat
sedang belajar bersama dengan peneliti dan guru.