25
3.7.3. P3B Indonesia – Amerika Serikat Tidak didefinisikan.
3.7.4. P3B Indonesia – Korea Selatan The term dividends as used in this Article means income from shares or other rights, not
being debt-claims, participating in profits, as well as income from other corporate rights which is subjected to the same taxation treatment as income from shares by the taxation laws
of the Contracting State of which the company making the distribution is a resident. 3.7.5. P3B Indonesia – China
The term dividends as used in this Article means income from shares or other rights, not being debt-claims, participating in profits, as well as income from other corporate rights
which is subjected to the same taxation treatment as income from shares by the laws of the State of which the company making the distribution is a resident.
Prinsip-prinsip pemajakan atas dividen adalah sebagai berikut. a. Dividen yang timbul dari salah satu negara yang terikat perjanjian perpajakan negara
sumber, yang dibayarkan paid kepada penduduk negara mitranya negara domisili akan dikenakan pajak di negara domisili.
b. Negara sumber, yaitu tempat di mana perusahaan pembayar dividen berkedudukan, berdasarkan ketentuan perjanjian perpajakan, dapat juga mengenakan pajak atas dividen,
tetapi tarifnya tidak boleh melebihi tarif yang telah disetujui di dalam perjanjian perpajakan.
c. Dalam hal dividen yang dibayarkan mempunyai hubungan efektif dengan bentuk usaha tetap permanent establishment, pengenaan pajak atas dividen tidak tunduk kepada
ketentuan mengenai pengenaan pajak atas dividen, tetapi tunduk kepada ketentuan mengenai pemajakan atas laba usaha. Dengan demikian, dividen tersebut dianggap
sebagai bagian penghasilan dari bentuk usaha tetap. Besarnya tarif pajak atas dividen dan tarif pajak atas penghasilan kena pajak bentuk
usaha tetap setelah pajak, yang berlaku di negara sumber, adalah sebagaimana dalam tabel 6 sebagai berikut:
26
Tabel 6 Tarif Pajak atas Dividend dan Penghasilan BUT
P3B dengan Negara Tarif Pajak atas Dividen
Tarif Pajak atas Penghasilan Kena Pajak BUT setelah
Pajak Portofolio
Penyertaan Modal Langsung
Singapura 15
10 15
Jepang 15
10 10
Amerika Serikat 15
10 15
Korea Selatan 15
10 10
China 10
10 10
Sumber: Dokumen P3B, diolah.
3.8. Perlakuan Perpajakan Atas Bunga
Pada umumnya bunga diartikan sebagai penghasilan dari semua jenis tagihan piutang, baik yang dijamin dengan hipotik atau tidak, baik yang mempunyai hak atas pembagian laba
atau tidak, dan pada khususnya, penghasilan dari surat-surat berharga pemerintah dan penghasilan dari obligasi atau surat-surat utang termasuk premi dan hadiah yang terikat pada
obligasi maupun surat-surat utang tersebut, demikian pula penghasilan yang oleh undang- undang perpajakan dari negara di mana penghasilan itu timbul dipersamakan dengan
penghasilan dari peminjaman utang, termasuk bunga atas penjualan yang pembayarannya dilakukan kemudian.
Prinsip-prinsip pemajakan atas bunga adalah sebagai berikut: a. Bunga yang berasal dari salah satu negara yang terikat perjanjian perpajakan negara
sumber, yang dibayarkan paid kepada penduduk negara mitranya negara domisili akan dikenakan pajak di negara domisili.
b. Namun demikian, negara sumber, yaitu negara tempat dari mana bunga berasal, dapat juga mengenakan pajak atas bunga, tetapi tarifnya tidak boleh melebihi tarif yang telah
disetujui di dalam perjanjian perpajakan. c. Dalam hal bunga yang dibayarkan mempunyai hubungan efektif dengan bentuk usaha
tetap permanent establishment, pengenaan pajak atas bunga tersebut tidak tunduk kepada ketentuan mengenai pengenaan pajak atas bunga, tetapi tunduk kepada ketentuan
27
mengenai pengenaan pajak atas laba usaha business profits. Dengan demikian, bunga tersebut akan dianggap sebagai bagian penghasilan dari bentuk usaha tetap.
Selanjutnya, dalam hal bunga mempunyai hubungan efektif dengan tempat usaha tetap fixed base, pengenaan pajak atas bunga tersebut tidak tunduk kepada ketentuan
mengenai pengenaan pajak atas bunga, tetapi tunduk kepada ketentuan mengenai pengenaan pajak atas penghasilan dari pekerjaan bebas independent personal services
sehingga bunga tersebut akan dianggap sebagai bagian penghasilan dari tempat usaha tetap fixed base.
d. Atas bunga yang dibayarkan kepada pemerintah, bank sentral atau lembaga keuangan yang disepakati dalam perjanjian perpajakan, di negara sumber dibebaskan dari
pengenaan pajak. e. Jika karena alasan adanya hubungan istimewa antara pembayar bunga dengan pemilik
hak yang menikmati bunga itu, atau antara kedua-duanya dengan badan atau orang lain, dengan memperhatikan besarnya tagihan piutang, bunga yang dibayarkan melebihi
jumlah yang seharusnya telah disepakati oleh pembayar dengan penerima yang menikmati bunga tersebut seandainya hubungan istimewa tidak ada, maka besarnya
hutang yang dibayarkan harus dianggap sebesar bunga yang seharusnya dibayar seandainya tidak ada hubungan istimewa. Jumlah kelebihan pembayaran bunga dari
yang seharusnya dibayarkan tersebut akan tetap dikenakan pajak oleh masing-masing negara yang terikat perjanjian perpajakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku di masing-masing negara dengan memperhatikan ketentuan-kententuan dalam perjanjian perpajakan.
Besarnya tarif pajak maksimum atas bunga yang dapat dikenakan di negara sumber adalah sebagaimana dalam tabel 7 sebagai berikut.
Tabel 7 Tarif Pajak atas Bunga
P3B dengan Negara Tarif Pajak atas Bunga
Umum Khusus
1
Singapura 10
Bebas
1
Bunga yang dibayarkan kepada pemerintah, bank sentral atau institusi keuangan lainnya yang ditetapkan dalam perjanjian perpajakan.