29
d. Jika karena alasan adanya hubungan istimewa antara pembayar royalti dengan pemilik hak yang menikmati royalti itu, atau antara kedua-duanya dengan badan atau orang lain,
royalti yang dibayarkan, dengan memperhatikan pemakaian, hak atau keterangan untuk mana royalti itu dibayar, melebihi jumlah yang seharusnya telah disepakati oleh
pembayar dengan pemilik hak yang menikmati royalti tersebut seandainya hubungan istimewa tidak ada, maka besarnya royalti yang dibayarkan harus dianggap sebesar
royalti yang seharusnya dibayar seandainya tidak ada hubungan istimewa. Jumlah kelebihan pembayaran royalti dari yang seharusnya dibayarkan tersebut akan tetap
dikenakan pajak oleh masing-masing negara yang terikat perjanjian perpajakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara dengan
memperhatikan ketentuan-kententuan dalam perjanjian perpajakan. Besarnya tarif pajak atas royalti yang berlaku di negara sumber adalah sebagaimana
dalam tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8 Tarif Pajak atas Royalti
P3B dengan Negara
Jenis Royalti Imbalan dari: Sewa
Alat-alat Hak Cipta, Paten,
Merek Dagang, DesainModel,
Rencana, Rumus yang Dirahasiakan
Film Sinematografi,
Rekaman Siaran
RadioTV Pemberian
Informasi
Singapura 15
15 15
15 Jepang
10 10
10 10
Amerika Serikat 10
15 15
15 Korea Selatan
15 15
15 15
China 10
10 10
10 Sumber: Dokumen P3B, diolah.
3.10. Perlakuan Perpajakan Atas Keuntungan Dari Pemindahtanganan Harta Capital Gains
Prinsip-prinsip pemajakan atas keuntungan dari pemindahtanganan harta pada umumnya adalah sebagai berikut.
30
a. Keuntungan dari pemindahtanganan harta tak gerak yang diterima penduduk salah satu negara yang terikat perjanjian perpajakan dapat dikenakan pajak may be taxed di
negara tempat di mana harta itu terletak. Dalam hal ini negara tempat harta itu terletak merupakan negara sumber source country.
b. Keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan harta gerak yang merupakan bagian kekayaan dari suatu bentuk usaha tetap permanent establishment atau bagian dari suatu
tempat usaha tetap fixed base, termasuk keuntungan dari pemindahtanganan bentuk usaha tetap atau tempat usaha tetap itu sendiri, dapat dikenakan pajak di negara tempat
di mana bentuk usaha tetap atau tempat usaha tetap itu berada negara sumber. c. Keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan kapal laut atau pesawat terbang yang
dioperasikan dalam jalur lalu lintas internasional atau dari harta gerak yang berkenaan dengan pengoperasian kapal laut atau pesawat terbang tersebut hanya akan dikenakan
pajak di negara di mana tempat manajemen efektif effective management dari perusahaan yang mengoperasikan kapal laut dan pesawat terbang berkedudukan.
d. Keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan harta lainnya, misalnya harta gerak berupa saham dan surat-surat berharga lainnya, hanya dikenakan pajak di negara di
tempat di mana pihak yang memindahtangankan harta merupakan penduduknya negara domisili.
P3B Indonesia dengan Singapura tidak mengatur tentang perlakuan perpajakan terhadap keuntungan dari pemindahtanganan harta capital gains. Dengan demikian, apabila
terjadi transaksi yang melibatkan keuntungan dari pemindahtanganan harta capital gains, maka ketentuan perpajakan yang berlaku adalah peraturan perpajakan domestik masing-
masing negara. Dalam P3B Indonesia dengan Amerika Serikat, terdapat ketentuan bahwa keuntungan
yang diperoleh dari pemindahtanganan barang modal capital assets selain harta tak gerak Immovable Real Property dibebaskan dari pengenaan pajak di negara sumber, dengan
pengecualian sebagai berikut: a. Dalam hal penerima keuntungan laba mempunyai bentuk usaha tetap permanent
establishment atau tempat usaha tetap fixed base di negara sumber, dan barang modal
yang dipindahtangankan mempunyai hubungan efektif dengan bentuk usaha tetap atau tempat usaha tetap tersebut, pengenaan pajak atas keuntungan tersebut tidak tunduk
kepada ketentuan mengenai pengenaan pajak atas capital gains, tetapi tunduk kepada