MUKIM DAN GAMPONG KEPEGAWAIAN

BAB XV MUKIM DAN GAMPONG

Bagian Kesatu Mukim Pasal 114 1 Dalam wilayah kabupatenkota dibentuk mukim yang terdiri atas beberapa gampong. 2 Mukim dipimpin oleh imeum mukim sebagai penyelenggara tugas dan fungsi mukim yang dibantu oleh tuha peuet mukim atau nama lain. 3 Imeum mukim dipilih melalui musyawarah mukim untuk masa jabatan 5 lima tahun. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi, tugas, fungsi, dan kelengkapan mukim diatur dengan qanun kabupatenkota. 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan imeum mukim diatur dengan Qanun Aceh. Bagian Kedua Gampong Pasal 115 1 Dalam wilayah kabupatenkota dibentuk gampong atau nama lain. 2 Pemerintahan gampong terdiri atas keuchik dan badan permusyawaratan gampong yang disebut tuha peuet atau nama lain. 3 Gampong dipimpin oleh keuchik yang dipilih secara langsung dari dan oleh anggota masyarakat untuk masa jabatan 6 enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Pasal 116 1 Dalam melaksanakan tugasnya keuchik dibantu perangkat gampong yang terdiri atas sekretaris gampong dan perangkat gampong lainnya. 2 Sekretaris gampong sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3 Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris gampong dan perangkat gampong lainnya bertanggung jawab kepada keuchik. Pasal 117 1 Pembentukan, penggabungan, danatau penghapusan gampong dilakukan dengan memperhatikan asal-usul dan prakarsa masyarakat. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan, fungsi, pembiayaan, organisasi dan perangkat pemerintahan gampong atau nama lain diatur dengan qanun kabupatenkota. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan keuchik diatur dengan Qanun Aceh.

BAB XVI KEPEGAWAIAN

Pasal 118 1 Pegawai Negeri Sipil di Aceh merupakan satu kesatuan manajemen Pegawai Negeri Sipil secara nasional. 2 Manajemen Pegawai Negeri Sipil di Aceh sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban, kedudukan hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah. 3 Pengelolaan manajemen pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat diserahkan pelaksanaannya kepada Pemerintah Aceh dan kabupatenkota. Pasal 119 1 Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II pada Pemerintah Aceh ditetapkan oleh Gubernur. 2 Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II pada pemerintah kabupatenkota ditetapkan oleh bupatiwalikota. Pasal 120 1 Perpindahan Pegawai Negeri Sipil antarkabupatenkota dalam Aceh ditetapkan oleh Gubernur. 2 Perpindahan Pegawai Negeri Sipil antarkabupatenkota antarprovinsi dan antarprovinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. 3 Perpindahan Pegawai Negeri Sipil dari Acehkabupatenkota ke departemenlembaga pemerintah non-departemen atau sebaliknya ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. 4 Perpindahan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 didasarkan pada norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 121 Penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil daerah setiap tahun anggaran diusulkan oleh Gubernur kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Menteri Dalam Negeri. Pasal 122 Pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil Acehkabupatenkota dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas, pendidikan dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan, mutasi antardaerah, dan kompetensi. Pasal 123 1 Gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil di daerah dibebankan pada APBAAPBK yang bersumber dari alokasi dasar dalam dana alokasi umum. 2 Penghitungan dan penyesuaian besaran alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 akibat pengangkatan, pemberhentian, danatau pemindahan Pegawai Negeri Sipil di daerah dilaksanakan setiap tahun. 3 Penghitungan alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 berdasarkan Undang-Undang tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. 4 Untuk penghitungan penyesuaian alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Pemerintah melakukan pemutakhiran data pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan Pegawai Negeri Sipil Acehkabupaten kota. Pasal 124 1 Pembinaan dan pengawasan Pegawai Negeri Sipil Acehkabupatenkota pada tingkat nasional dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat Acehkabupatenkota dikoordinasikan oleh Gubernur. 2 Standar, norma, dan prosedur pembinaan dan pengawasan Pegawai Negeri Sipil Acehkabupatenkota diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB XVII SYARI’AT ISLAM DAN PELAKSANAANNYA