KESEHATAN HAK ASASI MANUSIA

d. merehabilitasi sarana publik dan membantu merehabilitasi harta benda perseorangan yang hancur akibat bencana. 2 Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota membangun panti sosial bagi penyandang masalah sosial. 3 Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota memberikan peran kepada masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kewenangan Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 diatur dalam qanun.

BAB XXXIII KESEHATAN

Pasal 224 1 Setiap penduduk Aceh mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 2 Setiap penduduk Aceh berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan. 3 Peningkatan derajat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilaksanakan sekurang-kurangnya sesuai dengan standar pelayanan minimal. 4 Setiap anak yatim dan fakir miskin berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang menyeluruh tanpa biaya. 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 diatur dalam qanun. Pasal 225 1 Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota wajib memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at Islam. 2 Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota dapat mengikutsertakan lembaga sosial kemasyarakatan untuk berperan dalam bidang kesehatan. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan qanun. Pasal 226 1 Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota dapat mengikutsertakan lembaga sosial kemasyarakatan untuk berperan dalam program perbaikan, pemulihan psikososial, dan kesehatan mental akibat konflik dan bencana alam. 2 Perencanaan dan pelaksanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan memperhatikan budaya Aceh dan memaksimalkan peran masyarakat setempat. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai program sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dalam qanun.

BAB XXXIV HAK ASASI MANUSIA

Pasal 227 1 Setiap penduduk berhak: a. atas kedudukan yang sama di depan hukum; b. atas kebebasan berbicara, kebebasan pers dan publikasi, kebebasan berserikat, kebebasan berkumpul, bergerak dari satu tempat ke tempat lain, berdemonstrasi secara damai, dan hak untuk mendirikan dan bergabung dalam serikat pekerja dan hak mogok; c. atas kebebasan untuk melakukan penelitian akademik, kreasi seni, sastra, dan aktivitas budaya lain yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam; d. memilih dan dipilih sepanjang memenuhi syarat yang ditentukan dengan peraturan perundang-undangan; dan e. mendapatkan pelayanan dan bantuan hukum, fasilitasi melalui pengadilan, memilih pengacarapenasihat hukum untuk pelindungan pada saat dibutuhkan atas hak-hak hukum dan kepentingan mereka di depan pengadilan. 2 Terhadap penduduk tidak dibenarkan untuk: a. dilakukan semua bentuk penggeledahan sewenang-wenang atau tidak sah atas tubuh, kediaman, pakaian, pencabutan atau perampasan hak, atau pembatasan atas kebebasan setiap orang; b. dilakukan penyiksaan secara sewenang-wenang dan pencabutan atas hak hidup secara melawan hukum; dan c. ditangkap, ditahan, diadili, dan dipenjarakan secara melawan hukum. Pasal 228 1 Untuk memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi sesudah Undang-Undang ini diundangkan dibentuk Pengadilan Hak Asasi Manusia di Aceh. 2 Putusan Pengadilan Hak Asasi Manusia di Aceh sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memuat antara lain pemberian kompensasi, restitusi, danatau rehabilitasi bagi korban pelanggaran hak asasi manusia. Pasal 229 1 Untuk mencari kebenaran dan rekonsiliasi, dengan Undang-Undang ini dibentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh. 2 Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. 3 Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh bekerja berdasarkan peraturan perundang- undangan. 4 Dalam menyelesaikan kasus pelangggaran hak asasi manusia di Aceh, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh dapat mempertimbangkan prinsip-prinsip adat yang hidup dalam masyarakat. Pasal 230 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pemilihan, penetapan anggota, organisasi dan tata kerja, masa tugas, dan biaya penyelenggaraan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh diatur dengan Qanun Aceh yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Pasal 231 1 Pemerintah, Pemerintah Aceh, dan pemerintah kabupatenkota serta penduduk Aceh berkewajiban memajukan dan melindungi hak-hak perempuan dan anak serta melakukan upaya pemberdayaan yang bermartabat. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kewenangan Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupatenkota sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam qanun.

BAB XXXV QANUN, PERATURAN GUBERNUR, DAN