BAB I I I PENGADAAN BI BI T DI LUAR KAWASAN HUTAN
Pengadaan bibit di luar kawasan dimaksudkan sebagai upaya untuk memperoleh bibit yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dalam rangka pembuatan
tanaman di luar kawasan hutan.
Tujuannya adalah agar pengadaan bibit Gerhan dapat berjalan secara efektif, akuntable sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
A. Kriteria Dan Standar Bibit dan Persemaian
Pengadaan bibit untuk rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan dilakukan melalui proses Pengadaan barang. Dalam proses pengadaan bibit oleh
pengada bibit dapat dilaksanakan melalui penyediaan langsung dan atau melalui proses pembuatan bibit di persemaian.
Pengadaan bibit untuk penghijauan lingkungan dapat dilaksanakan melalui proses pengadaan barang atau dengan cara swakelola.
Dalam pelaksanaan pengadaan bibit, jumlah dan jenis bibit untuk kegiatan rehabilitasi lahan di luar kawasan hutan disesuaikan dengan RTT yang
disyahkan oleh Dinas Kabupaten yang mengurusi dan bertanggungjawab di bidang kehutanan. Dalam pengadaan bibit ini, digunakan kriteria dan standar
bibit sebagaimana diatur pada Bagian Pertama, BAB I I I , Tabel 10.
Dalam hal pelaksanaan pekerjaan pengadaan bibit melalui persemaian, kriteria dan standar mutu persemaian sebagaimana diatur pada Bagian
Pertama, BAB I I I , Tabel 12.
B. Proses Pengadaan Bibit
1. Umum
Proses Pengadaan bibit dalam pelaksanaan Gerhan 2007 dilaksanakan dengan mengacu pada Keppres No. 80 tahun 2003 dengan aturan-aturan
perubahannya. Dalam pengadaan bibit ini dapat dipilih proses yang sesuai dengan mempertimbangkan terjaminnya kualitas bibit yang akan
diadakan, waktu pelaksanaan, mendorong tumbuhnya iklim usaha yang kondusif serta memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan
perluasan kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil. Untuk itu, sebagaimana diatur dalam Keppres No. 80 Tahun 2003 beserta
perubahan-perubahannya, Pengadaan Bibit tersebut dapat menggunakan metoda
Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi. Evaluasi penawarannya dapat menggunakan Sistem Nilai
Merit Point System agar keunggulan teknis sepadan dengan harganya.
2. Persiapan
a. Pemaketan Pekerjaan Untuk pelaksanaan pengadaan bibit ini perlu ditetapkan dalam bentuk
paket-paket pekerjaan pengadaan bibit oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK.
Dasar penentuan paket pengadaan bibit antara lain : 1
Wilayah Administrasi dalam wilayah kerja satker. 2
Jenis kegiatan. 3
Kelompok jenis tanaman. 4
Jumlah dan klasifikasi Pengada Bibit Pemaketan didasarkan atas salah satu dan atau kombinasi dari
keempat dasar tersebut diatas.
b. Biaya Pengadaan Pejabat Pembuat Komitmen PPK wajib menyediakan biaya yang
diperlukan untuk proses pengadaan, antara lain untuk biaya : 1
Honor Panitia. 2
Pengumuman lelang. 3
Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri HPS. 4
Penyusunan Dokumen Lelang. 5
Peninjauan ke lapangan. 6
Rapat penilaian. c. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri
Harga Perkiraan Sendiri HPS disusun oleh Panitia Pejabat Pengadaan dan ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK.
Penyusunannya mengacu pasal 13 Keppres 80 tahun 2003 beserta penjelasan dan lampirannya.
3. Pelelangan Umum
a. Persyaratan Kualifikasi Dalam pelelangan umum pelaksanaan Gerhan 2007, persyaratan
kualifikasi mengacu pada aturan dalam Keppres Nomor 80 tahun 2003 Lampiran 1 Bab I I , 1, b, 1 dengan tambahan penjelasan mengenai
spesifikasi teknis sebagai berikut :
1 Memiliki surat ijin usaha SI UP yang masih berlaku pada bidang
usaha yang sesuai dengan pengadaan bibit yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten Kota.
2 Selama 4 empat tahun terakhir pernah memiliki pengalaman di
bidang pengadaan bibit, baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman sub kontrak baik di lingkungan pemerintah
atau swasta, kecuali penyedia barang jasa yang baru berdiri kurang dari 3 tiga tahun.
3 Dalam rangka menjamin kualitas bibit, pelaksana pengadaan bibit
harus telah ditetapkan sebagai pengada dan pengedar bibit dari Dinas Kabupaten Kota dimana pengada dan pengedar bibit berada.
4 Dalam rangka pemberdayaan potensi lokal, Pengada barang jasa
diharapkan melakukan kerjasama kemitraan dengan koperasi atau kelompok tani setempat.
b. Evaluasi penawaran dengan Sistem Nilai Merit Point System,
Evaluasi penawaran pengadaan bibit dapat menggunakan Sistem Nilai Merit Point System. Evaluasi ini dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan kriteria dan nilai yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan pengada
bibit. Penentuan pemenang dilakukan dengan cara membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta
lainnya.
Urutan proses penilaian dengan sistem ini adalah sebagai berikut : 1
Evaluasi Administrasi a
Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang masuk dan dievaluasi kelengkapan dan keabsahan syarat
administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi pada tahap ini harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
dokumen pengadaan tidak dikurangi atau ditambah.
b Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu
memenuhi syarat administrasi atau tidak memenuhi syarat administrasi.
2 Evaluasi Teknis dan Harga
a Sistem nilai
Merit Point System menggunakan pendekatan metode kuantitatif, yaitu dengan memberikan nilai
angka terhadap unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
b Evaluasi teknis dan harga dilakukan terhadap penawaran-
penawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, dengan memberikan penilaian skor terhadap
unsur-unsur teknis dan harga penawaran. Bobot unsur teknis T dan harga H dapat menggunakan perbandingan T: H =
70: 30.
c Unsur teknis yang dapat dinilai:
4 Persiapan Kegiatan metodologi pembuatan bibit, tata waktu
pembuatan bibit, mutasi bibit, rencana anggaran biaya pembuatan bibit, mempunyai jaminan suplai benih
5 Kualitas bibit
6 Penilaian manajemen perusahaan struktur organisasi,
sumberdaya manusia, kemitraan, dokumentasi pembibitan, bonafiditas perusahaan
7 Pengalaman dan kinerja Perusahaan jumlah pengalaman
pengadaan bibit Gerhan, jumlah pengalaman sejenis di luar Gerhan, konsistensi usaha di bidang perbenihan, riwayat
kinerja, nilai proyek tertinggi dalam pekerjaan yang sejenis
8 I nvestasi di bidang perbenihan dan pembibitan memiliki
atau mengelola sumber benih, mengembangkan teknologi pembibitan, memiliki persemaian, memiliki sarana, memiliki
data dan informasi serta literatur
d Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, panitia pejabat pengadaan
membuat daftar urutan penawaran, yang dimulai dari urutan penawaran yang memiliki jumlah nilai skor tertinggi.
e Bila menggunakan nilai ambang batas lulus
passing grade, hal ini harus dicantumkan dalam dokumen pengadaan. Panitia
membuat daftar urutan yang dimulai dari penawaran harga terendah untuk semua penawaran yang memperoleh nilai atas
atau sama dengan nilai ambang batas lulus
passing grade. c. Kontrak
Dalam kontrak pengadaan bibit memuat antara lain: 1
Jenis pekerjaan: pembuatan atau pembelian bibit dengan mengacu pada pedoman teknis yang berlaku
2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaaan
3 Besarnya harga kontrak dan cara pembayaran
4 Kesepakatan lain pertentangan perselisihan, addendum
BAB I V PENI LAI AN