Penilaian Tanaman V PENI LAI AN

C. Penilaian Tanaman

Penilaian tanaman dimaksudkan sebagai upaya pengendalian penyelenggaraan agar pelaksanaan pembuatan tanaman dilaksanakan dengan baik sesuai standar dan kriteria keberhasilan tanaman yang ditetapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui keberhasilan tanaman sebagai bahan pertimbangan dalam pembayaran bibit, penanaman, pemeliharaan I dan I I . 1. Sasaran, Lokasi dan Waktu Penilaian Tanaman a. Sasaran dan Lokasi Sasaran penilaian adalah tanaman di luar kawasan hutan yang dilaksanakan secara swakelola oleh satker pelaksana atau tanaman yang berada di dalam kawasan hutan yang dilaksanakan secara kontraktual oleh Pihak I I I sesuai dengan lokasi dan jenis kegiatannya yang tercantum dalam rancangan. b. Waktu Penilaian tanaman dilakukan setelah pemeliharaan Tahun berjalan, Tahun I dan I I selesai dilaksanakan. 2. Komponen Penilaian Tanaman Komponen penilaian tanaman meliputi : a. Luas tanaman Ha dalam blok dan petak b. Persentase tumbuh tanaman sesuai jenis tanamannya d. Pertumbuhan tanaman kesehatan, ketinggian tanaman, tajuk 3. Prosedur Penilaian Tanaman a. Penilaian tanaman dilaksanakan oleh Lembaga Penilai I ndependen LPI yang ditunjuk oleh Satker pelaksana penanaman selaku KPA PPK sesuai dengan peraturan perundangan. b. LPI wajib menyusun Rencana Kerja Penilaian Tanaman. Rencana Kerja Penilaian Tanaman, memuat antara lain metoda dan teknis penilaian mengacu pada peraturan perundangan, pembagian regu kerja penilai, tata waktu penilaian, yang disetujui oleh Kepala Satker sebagai dasar pelaksanaan penilaian tanaman. c. Kepala Satker memberitahukan kepada para pihak yang akan dinilai mengenai pelaksanaan penilaian tanaman yang akan dilakukan oleh LPI . d. Dalam pelaksanaan penilaian tanaman oleh LPI , Satker penanaman membentuk Panitia Pemeriksa Penerima Barang Jasa yang bertugas memantau pelaksanaan penilaian pembuatan tanaman oleh LPI . Hasil pemantauan disampaikan kepada Kepala Satker penanaman untuk bahan pertimbangan pembayaran jasa konsultansi penilaian pembuatan tanaman. e. Hasil penilaian tanaman yang dilakukan oleh regu kerja LPI dituangkan dalam Berita Acara Hasil Penilaian Tanaman yang ditandangani oleh ketua dan anggota regu kerja LPI yang bersangkutan. f. Hasil penilaian secara keseluruhan disusun dalam bentuk buku laporan penilaian yang ditandatangani oleh pemimpin konsultan penilai atau yang diberi kuasa. 4. Metoda Penilaian Tanaman a. Areal Tanaman 1 Satuan Lokasi Penilaian Unit penilaian tanaman adalah petak tanaman ± 25 Ha di dalam kawasan hutan atau lokasi tanaman setiap kelompok hamparan lahan ± 25 Ha di luar kawasan hutan sesuai dengan unit rancangan. 2 Pengukuran Luas Tanaman Pengukuran luas tanaman dilakukan terhadap realisasi luas tanaman yang dinyatakan dalam luas areal yang ditanam dalam satuan Ha dan dibandingkan terhadap rencana luas tanaman sesuai rancangan. Pengukuran luas tanaman dilakukan dengan cara memetakan petak hasil penanaman menggunakan theodolit, GPS atau alat ukur lain. Hasil pengukuran luas tanaman dituangkan dalam peta dengan skala 1: 10.000, dan dihitung luasnya. Hasil perhitungan selanjutnya direkapitulasi sebagaimana pada tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Luas Tanaman pada setiap petak Lokasi Tanam Luas Tanaman Realisasi No Blok Petak Unit Lokasi Tanam Rencana Ha Ha 1 2 3 4 5 Keterangan : Persen realisasi luas tanaman = Hasil Pengukuran x 100 Rencana 3 Penilaian Keberhasilan Tanaman a Penilaian tanaman dilakukan melalui teknik sampling dengan metode Systematic Sampling with Random Start, yaitu petak contoh pertama dibuat secara acak dan petak contoh selanjutnya dibuat secara sistimatik. I ntensitas Sampling I S 5 yaitu, dengan menempatkan petak contoh seluas 0,1 Ha, berbentuk persegi panjang 40 m x 25 m. Jarak antar titik pusat petak contoh adalah 100 m arah Utara - Selatan dan 200 m arah Barat – Timur. Untuk memperoleh kualitas hasil pengukuran, jarak antara petak contoh terluar dengan batas tanaman ditentukan minimum 50 m dan maksimum 100 m. Dengan demikian hasil sampling yang didapat akan mampu memenuhi azas keterwakilan dengan I ntensitas Sampling I S sebesar 5 . b Sebagai panduan dalam pembuatan petak contoh pelaksanaan penilaian tanaman perlu dibuat diagram skema penarikan contoh petak tanaman yang dipetakan dengan skala 1: 5.000 s d 1: 10.000. Diagram skema tersebut mencantumkan koordinat geografis titik ikat yang mudah ditemukan di lapangan. Pembuatan diagram skema penarikan contoh petak tanaman sebagai berikut : 1 Siapkan peta hasil pengukuran luas tanaman skala 1 : 5.000 s d 1 : 10.000. 2 Tentukan pada peta tersebut titik petak contoh pertama secara acak. 3 Buat garis transek melalui titik petak contoh pertama tersebut, yaitu garis vertikal dan garis horizontal yang berpotongan pada titik petak contoh pertama tersebut. Garis vertikal memotong tegak lurus larikan tanaman dan garis horisontal sejajar larikan tanaman. 4 Buat garis transek berikutnya secara sistimatik terhadap garis transek pertama dengan jarak antar garis vertikal 2 cm dan jarak antar garis horisontal 1 cm. 5 Buat petak contoh ukuran 4 mm x 2,5 mm pada garis transek tersebut dengan titik potong garis transek sebagai titik pusatnya, sehingga penyebaran letak petak contoh tersebut dapat mewakili seluruh areal tanaman yang dinilai. 6 Untuk jelasnya sebagaimana pada diagram skema berikut ini : 2 cm Keterangan : : Batas areal tanaman : Petak Contoh Pertama ditentukan secara acak ukuran 4 mm x 2,5 mm : Petak contoh berikutnya ditentukan secara sistematis 7 Untuk memudahkan pemeriksaan ulang re-cheking hasil penilaian tanaman, di lapangan diberi tanda berupa patok pengenal pada semua titik sumbu petak contoh. 8 Data dan informasi petak tanaman yang dikumpulkan mencakup : a Di dalam kawasan hutan − Wilayah administratif pemerintahan Provinsi, Kabupaten Kota, Kecamatan, Desa, nama DAS Sub DAS, luas, fungsi kawasan hutan, Nama register Blok dan Petak Tanaman − Data yang dicatat dan diukur pada setiap petak contoh meliputi data tanaman Jenis tanaman, jumlah tanaman yang hidup, tinggi tanaman, dan kesehatan tanaman dan data penunjang fisiografi lahan, keadaan tumbuhan bawah, kondisi tanah dan gangguan tanaman. b Di luar Kawasan Hutan − Wilayah administratif pemerintahan Provinsi, Kabupaten Kota, Kecamatan, Desa, nama DAS Sub DAS, luas, nama Kelompok Tani, jumlah 1 Cm anggota Kelompok Tani, tenaga pendamping dan penyuluh. − Data yang dicatat dan diukur pada setiap petak contoh meliputi data tanaman Jenis tanaman, jumlah tanaman yang hidup, tinggi tanaman, dan kesehatan tanaman dan data penunjang fisiografi lahan, keadaan tumbuhan bawah, kondisi tanah dan gangguan tanaman. Data tanaman yang hidup pada setiap petak contoh dicatat pada Tally Sheet seperti pada Tabel 3 dan selanjutnya direkapitulasi sebagaimana pada Tabel 4. Tabel 3. Tally Sheet Penilaian Tanaman Propinsi : Kabupaten : Nama Kel. Tani : Kecamatan : Jml Anggota : Desa : LSM Pendamping : Petak lokasi : No. Petak Contoh : DAS Sub DAS : Koordinat : I ntensitas Sampling : 5 Kegiatan : Luas : …… Ha Lembar Ke : Kondisi Tanaman No. Jenis Tanaman Sehat Kurang sehat Merana Tinggi cm Keterangan 1 1. Fisiografi Lahan : 2 a. Datar 3 b. Landai 4 c. Agak Curam 5 d. Curam 6 7 2. Keadaan Tumbuhan Bawah 8 a. Lebat rapat 9 b. Sedang 10 c. Jarang 11 d. Tidak ada bersih 12 13 3. Kondisi Tanah 14 a. Gembur subur 15 b. Kurang gembur subur dst c. kurus . d. berbatu . . 4. Gangguan Tanaman . a. Penggembalaan n b. Kebakaran c. Hama penyakit Jumlah 1. Kayu a. Jati b. ……. c. …….. 2. MPTS a. Mangga b. …….. c. …….. 4 Pengolahan Data a Persentase Tumbuh Tanaman Persentase tumbuh tanaman dihitung dengan cara membandingkan jumlah tanaman yang tumbuh dengan rencana jumlah tanaman yang seharusnya ada di dalam suatu petak contoh yang dinilai. T = Σ h i Σ n i x 100 = h 1 + h 2 + .....+ h n n 1 + n 2 + .... + n n x 100 dimana : T = Persen Tumbuh Tanaman pada petak tanaman untuk di dalam kawasan hutan, dan atau pada lokasi tanaman setiap kelompok tani untuk di luar kawasan hutan h i = Jumlah tanaman hidup yang terdapat pada petak contoh ke i n i = Jumlah tanaman yang seharusnya ada pada petak contoh ke i Penilaian Tanaman di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan yang dilaksanakan dalam hamparan lahan dengan satuan luas Ha dinilai keberhasilannya sebagai berikut : 1 Di dalam Kawasan Hutan Tanaman Tahun Berjalan Penilaian Tahap I , Persentase tumbuh tanaman dinyatakan : a Berhasil ≥ 70 b Kurang berhasil 70 Tanaman setelah Pemeliharaan I Penilaian Tahap I I , Persentase tumbuh tanaman dinyatakan : a Berhasil ≥ 90 b Kurang berhasil 90 Tanaman setelah Pemeliharaan I I Penilaian Tahap I I I , Persentase tumbuh tanaman dinyatakan : a Berhasil ≥ 90 b Kurang berhasil 90 2 Di Luar Kawasan Hutan Tanaman Tahun Berjalan Penilaian Tahap I , Persentase tumbuh tanaman dinyatakan : a Berhasil ≥ 60 b Kurang berhasil 60 Tanaman setelah Pemeliharaan I Penilaian Tahap I I , Persentase tumbuh tanaman dinyatakan : a Berhasil ≥ 80 b Kurang berhasil 80 Tanaman setelah Pemeliharaan I I Penilaian Tahap I I I , Persentase tumbuh tanaman dinyatakan : a Berhasil ≥ 80 b Kurang berhasil 80 Dari perhitungan persentase tumbuh pada setiap petak lokasi selanjutnya hasilnya direkapitulasi sebagaimana pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi Persen Tumbuh Tanaman pada setiap Petak Tanaman Lokasi Penanaman Kelompok Tani Petak lokasi : Luas : Jumlah Tanaman btg No. Petak Contoh Rencana Tumbuh Tumbuh Tanaman Kriteria 1 2 3 4 5 6 Rata-rata b Persentase Tanaman Sehat Pada saat pengambilan contoh tanaman agar diamati juga Pertumbuhan tanaman Pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman digolongkan dalam 3 tiga kriteria, yaitu sehat, kurang sehat dan merana dengan tanda sebagai berikut : a Sehat : Tanaman tumbuh segar, batang relatif lurus dan bertajuk. b Kurang sehat : Tanaman tajuknya menguning atau berwarna tak normal, batang bengkok-bengkok atau percabangan sangat rendah. c Merana : Tanaman tumbuhnya tidak normal atau terserang hama penyakit, sehingga kalau dipelihara kecil kemungkinan akan tumbuh dengan baik. c Turus Jalan 1 Penilaian tanaman turus jalan dilakukan untuk mengetahui persentase tumbuh tanaman yang ditanam sepanjang jalan sasaran, dilakukan dengan cara sensus mengacu pada rancangannya. 2 Pengukuran panjang turus jalan yang telah ditanami dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur GPS theodolit pita ukur atau melalui pencocokan jumlah pal kilometer pada turus jalan yang telah ditanami, yang dilakukan secara sensus untuk seluruh panjang jalan. Hasil pengukuran tersebut kemudian diploting dioverlay pada peta rencana tanaman dan dihitung panjangnya serta dibuat rekapitulasinya sebagaimana pada tabel 5. Persen realisasi panjang turus jalan yang ditanami diperoleh dari Realisasi panjang hasil tanaman dibagi panjang rencana tanaman dikalikan 100 . Tabel 5. Rekapitulasi Panjang Turus Jalan Yang ditanami dalam Propinsi. Panjang Turus Jalan yang ditanami km No. Kabupaten Kota Rencana Realisasi Realisasi panjang TJ 1 2 3 4 5 3 Persentase tumbuh tanaman dihitung dengan cara membandingkan jumlah tanaman yang tumbuh dengan rencana jumlah tanaman yang seharusnya ada sesuai dengan rancangan. T = Σ H i N x 100 Dimana : T = Persen Tumbuh Tanaman Σ H i = Jumlah tanaman turus jalan yang hidup N = Jumlah tanaman turus jalan yang direncanakan sesuai dengan rancangan Untuk menentukan tingkat keberhasilan penanaman turus jalan sebagaimana diatur seperti pada pembuatan tanaman di luar kawasan hutan. Perhitungan persentase tumbuh tanaman turus jalan selanjutnya direkapitulasi sebagaimana pada Tabel 6. Tabel 6. Rekapitulasi Persentase Tumbuh Tanaman Turus Jalan Per Provinsi Jumlah Tanaman btg No. Kab Kota Panjang Jalan km Rencana Tumbuh Tumbuh Tanaman Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah 4 Untuk mengetahui tingkat kesehatan tanaman turus jalan, dihitung persentase pertumbuhan tanaman yang sehat sesuai dengan kriteria tersebut pada . d Pengkayaan tanaman Penilaian tanaman dilakukan melalui tehnik sampling dengan metode purposive penarikan contoh disengaja, yaitu dengan memilih petak contoh yang memiliki ciri tertentu yakni petak contoh tanaman yang menurutnya mewakili seluruh populasi petak tanaman pengkayaan. Pengolahan data Keberhasilan penanaman pada setiap petak seperti pada pengolahan data keberhasilan penanaman di dalam kawasan hutan. 5. Hasil Penilaian Tanaman a. Hasil penilaian tanaman direkapitulasi sebagai berikut: 1 Hasil penilaian tanaman diregistrasi pada setiap blok dan petak 2 Hasil penilaian tanaman diklasifikasikan pada setiap blok untuk masing-masing petak kategori tanaman berhasil, cukup berhasil, dan kurang berhasil. 3 Rekomendasi hasil penilaian tanaman untuk kegiatan selanjutnya b. Hasil penilaian tanaman dituangkan dalam laporan Penilaian tanaman yang selanjutnya dipresentasikan dibahas dihadapan Kepala Satker pelaksana penanaman, BPDAS, dan instansi terkait lainnya. 6. Pelaporan a. Hasil pelaksanaan penilaian tanaman kegiatan Gerhan yang telah dipresentasikan disajikan dalam Buku Laporan yang memuat uraian hasil pelaksanaan penilaian tanaman kegiatan Gerhan yang telah dilaksanakan, dengan kerangka isi : KATA PENGANTAR DAFTAR I SI I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penilaian C. Keadan Umum Lokasi yang akan Dinilai I I . PELAKSANAAN PENI LAI AN A. Metode Penilaian B. Analisis Penilaian C. Hasil Penilaian I I I . KESI MPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi LAMPI RAN 1. Peta Situasi Kabupaten Kota dengan Skala 1: 100.000 2. Peta Hasil Pengukuran Luas Tanaman skala 1: 10.000 3. Rekapitulasi Hasil Penilaian b. Buku laporan pelaksanaan penilaian tanaman kegiatan Gerhan disusun dan ditandatangani LPI dan disetujui oleh Kepala Satker yang melaksanakan penanaman, selanjutnya disampaikan kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial serta Balai Pengelolaan DAS.

D. PENI LAI AN KI NERJA