Perumusan Masalah Hipotesis Manfaat Penelitian

pemberian terapi awal setelah sepsis terdeteksi, serta upaya stabilisasi dan pemantauan. Troponin jantung adalah protein regulator dari filamen aktin. Troponin T dan troponin I muncul akibat cedera pada sel jantung dan sebagai penanda yang sangat sensitif dan spesifik pada kerusakan jantung. 2 3-6 Troponin T mempunyai sensitivitas 97 dan spesifisitas 99 dalam mendeteksi kerusakan sel jantung yang sangat minimal. Beberapa penelitian prospektif dilakukan untuk mengetahui marker pada sepsis, dikatakan bahwa sepsis menyebabkan peningkatan troponin T dan troponin I dan disfungsi ventrikel kiri. Peningkatan troponin jantung juga berkorelasi dengan lama terjadinya hipotensi dan intensitas terapi vasopresor. Studi-studi tersebut menyimpulkan bahwa peningkatan troponin pada pasien sepsis mencerminkan beratnya penyakit, disfungsi miokard, dan prognosis yang buruk. 7 8,9

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah ada hubungan antara kadar troponin T dan mortalitas pada anak dengan syok sepsis?

1.3. Hipotesis

Ada hubungan antara kadar troponin T dan mortalitas pada anak dengan syok sepsis. Universitas Sumatera Utara

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara kadar troponin T dan mortalitas pada anak syok sepsis.

1.4.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan antara kadar troponin T dengan lama rawatan. b. Untuk mengetahui hubungan antara kadar troponin T dengan kadar hemoglobin.

1.5. Manfaat Penelitian

a. Di bidang akademik ilmiah : meningkatkan pengetahuan peneliti di bidang pediatric intensive care unit, khususnya tentang hubungan antara kadar troponin T dengan mortalitas pada anak syok sepsis. b. Di bidang pengembangan penelitian: memberikan data awal terhadap bidang pediatric intensive care unit tentang hubungan antara kadar troponin T dengan mortalitas pada anak syok sepsis. Universitas Sumatera Utara

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sepsis

Systemic Inflammatory Response Syndrome adalah suatu bentuk respon peradangan terhadap adanya infeksi bakteri, fungi, ricketsia, virus, dan protozoa. Respon peradangan ini timbul ketika sistem pertahanan tubuh tidak cukup mengenali atau menghilangkan infeksi tersebut. 9 Systemic Inflammatory Response Syndrome ditegakkan bila didapatkan minimal dua dari empat kriteria berikut salah satunya harus berupa suhu atau hitung leukosit abnormal. • Suhu sentral rektaloral tubuh 38,5 2,10,11 C atau 36 • Takikardi dengan denyut jantung 2 SD di atas normal berdasarkan usia tanpa stimulus eksternal, pengaruh obat, atau stimulus nyeri atau peningkatan denyut jantung yang menetap selama 0.5 jam tanpa sebab jelas. Pada anak 1 tahun termasuk juga bradikardi, didefinisikan sebagai rerata denyut jantung P C 10 • Rerata laju napas 2 SD di atas normal berdasarkan usia atau menggunakan ventilator karena proses akut bukan berhubungan dengan penyakit neuromuskular atau obat-obat anestesi umum. berdasarkan usia tanpa stimulus vagal eksternal, obat penghambat beta penyakit jantung bawaan, atau penurunan denyut jantung yang menetap selama 0.5 jam tanpa sebab jelas. Universitas Sumatera Utara