Analisis Penentuan Kinerja Uji Hipotesis

3.9.1 Analisis Penentuan Kinerja

Untuk menentukan bagaimana kinerja dari masing-masing reksa dana dengan Sharpe ratio dan Treynor ratio maka digunakan standar nilai pembanding benchmark dengan kriteria penilaian: 1. Jika nilai kinerja reksa dana berada diatas nilai kinerja pasarnya S RD S M maka reksa dana tersebut berkinerja baik 2. Jika nilai kinerja reksa dana berada dibawah nilai kinerja pasarnya S RD S M maka reksa dana tersebut berkinerja buruk Sedangkan untuk Jensen ratio, baik tidaknya kinera reksa dana dapat diketahui dengan melihat positif tidaknya angka alpha yang dihasilkan positif= baik, negatif= kurang baik Untuk membandingkan kinerja reksa dana satu dengan reksa dana lain tinggal melihat angka dari indeks yang dihasilkan, semakin besar angkanya maka kinerjanya semakin baik.

3.9.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menentukan hipotesis yang telah dibuat diterima atau ditolak. Pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian perbedaan kinerja Reksa dana Konvensional dan Reksa dana Syariah yang diukur dengan metode Sharpe ratio, Treynor ratio, dan Jensen ratio. Sebelum menentukan uji statistik yang akan dipakai terlebih dahulu dilakukan Uji Normalitas data. Uji Normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka pengujian dilakukan dengan uji statistik parametrik independent sample t-test. Sebaliknya jika data tidak Universitas Sumatera Utara berdistribusi normal maka pengujian dilakukan dengan uji statistik non parametrik Mann-Whitney-U test Ghozali, 2006: 101. Dalam penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov pada tingkat kesalahan 5. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 5 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal, sedangkan jika signifikansi lebih kecil dari 5 maka data tidak berdistribusi normal. 1. Independent sample t-test independent sample t-test atau uji t digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan diantar kedua sampel yang saling bebas pada tingkat α 5 dengan asumsi data berdistribusi normal. Kedua sampel dikatakan berbeda signifikan apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 5. Selain itu dapat pula dibandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada derajat kebebasan degree of freedom df sebesar n1+ n2- 2, apabila: a -t tabel t hitung t tabel , maka hipotesis null diterima yang artinya tidak ada perbedaan signifikan; b t hitung t tabel atau t hitung -t tabel , maka hipotesis null ditolak yang artinya terdapat perbedaan signifikan 2. Uji Mann-Whitney-U Uji Mann-Whitney-U digunakan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang siginifikan diantara dua sampel yang saling bebas dan tidak berdistribusi normal pada tingkat signifikasi α 5. Sama halnya dengan uji t kedua sampel dikatakan berbeda signifikan jika nilai signifikasi lebih kecil dari 5 Universitas Sumatera Utara 4.1 Deskr 4.1.1 Perk