Klasifikasi Reksa Dana Uraian Teoritis .1 Pengertian Investasi

Dari kedua definisi tersebut, maka setidaknya dalam pengertian reksa dana terdapat unsur-unsur berikut: 1. Wadah untuk menampung dana 2. Masyarakat pemodal investor 3. Portofolio efek 4. Manajer investasi

2.1.4 Klasifikasi Reksa Dana

Darmadji dan Fakhrudin 2006: 211 membedakan reksa dana dengan melihat dari sudut pandang diantaranya: 1 bentuk, 2 sifat, 3 portofolio investasi, 4 tujuan investasi. Penelitian ini membahas mengenai perbandingan kinerja antara reksa dana konvensional dan reksa dana syariah. Oleh karena itu penjelasan mengenai kedua sub reksa dana tersebut juga akan ditambahkan dalam klasifikasi reksa dana. Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 18 ayat 1, reksa dana dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk yaitu: 1. Reksa dana berbentuk perseroan corporate type Dalam bentuk reksa dana ini, perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasarkan di pasar modal maupun pasar uang. Reksa dana bentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksa dana Perseroan tertutup dan reksa dana Perseroan terbuka. Universitas Sumatera Utara 2. Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif contractual type Reksa dana bentuk ini, merupakan kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk ini yang lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan reksa dana yang berbentuk Perseroan. Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, seluruh reksa dana yang ada di Indonesia saat ini berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dilihat dari sifatnya, reksa dana dapat dibedakan menjadi Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 213: 1. Reksa dana bersifat Tertutup close-end fund Merupakan reksa dana yang tidak dapat membeli kembali unit penyertaan yang telah dijual kepada investor. Artinya, pemegang saham tidak dapat menjual kembali unit mereka kepada manajer investasi. Apabila investor hendak menjual unti miliknya, maka penjualan tersebut harus dilakukan melalui Bursa Efek tempat unit reksa dana tersebut dicatatkan. 2. Reksa dana bersifat Terbuka open-end fund Merupakan reksa dana yang unit penyertaan si investor dapat ditawarkan atau dibeli kembali hingga mencapai hitungan modal yang telah dikeluarkan. Pemegang unit jenis ini dapat menjual kembali unit penyertaannya setiap saat. Manajer Investasi Reksa dana, melalui Bank Kustodian, wajib membelinya sesuai dengan NAB per unit penyertaan pada saat itu. Universitas Sumatera Utara Dilihat dari portofolio investasinya reksa dana dibedakan menjadi Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 214: 1. Reksa Dana Pasar Uang Reksa dana jenis ini merupakan reksa dana yang hanya melakukan investasi pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 satu tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Jenis ini sangat cocok untuk investor yang bersifat sangat konservatif 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya minimal 80 dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Reksa dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pengembalian yang stabil. Jenis ini cocok untuk investor yang bersifat konservatif 3. Reksa Dana Saham Merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya minimal 80 dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis reksa dana sebelumnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Jenis ini cocok untuk investor yang bersifat moderat 4. Reksa Dana Campuran Merupakan reksa dana yang melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang. Jenis ini sangat cocok untuk investor yang bersifat agresif Universitas Sumatera Utara Dilihat dari tujuan investasinya dapat dibedakan atas Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 214: 1. Growth Fund Reksa dana yang menekankan pada upaya mengejar pertumbuhan nilai dana. Reksa dana jenis ini biasanya mengalokasikan dananya pada saham. 2. Income Fund Reksa dana yang mengutamakan pendapatan konstan. Reksa dana jenis ini mengalokasikan dananya pada surat hutang dan obligasi. 3. Safety Fund Reksa dana yang mengutamakan keamanan daripada pertumbuhan. Reksa dana jenis ini umumnya mengalokasikan danannya di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito dan surat hutang jangka pendek. Berdasarkan hukum reksa dana dibagi atas dua yaitu Gemala Dewi dkk dalam Pasaribu, 2011: 9: 1. Reksa Dana Konvensional Reksa dana konvensional merupakan reksa dana yang pengelolaannya tidak berlandaskan prinsip-prinsip syariah atau syariat Islam. Unsur-unsur yang dikandung oleh reksa dana konvensional yang tidak sesuai dengan syariat Islam antara lain dari segi akad, operasi, investasi, transaksi dan pembagian keuntungannya. Reksa dana konvensional bebas berinvestasi di berbagai instrumen investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dari berbagai bidang termasuk bidang perjudian, pelacuran, pornografi, makanan dan minuman haram, lembaga keuangan ribawi, dan lain-lain yang tidak sesuai dengan Universitas Sumatera Utara prinsip prinsip syariah. Meskipun demikian, dalam reksa dana konvensional terdapat akad muamalah yang diperbolehkan dalam Islam, yaitu jual beli dan bagi hasil mudharabah musyarakah. Dan di sana terdapat banyak manfaat seperti memajukan perekonomian, meminimalkan risiko dalam pasar modal dan sebagainya. 2. Reksa Dana Syariah Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Reksa Dana syariah adalah reksa dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya, yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. Yang membedakan reksa dana syariah dan reksa dana konvensional adalah reksa dana syariah memiliki kebijakan investasi yang berbasis pada portofolio dengan kategori halal. Dikatakan halal apabila perusahaan yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, dalam pengelolaannya, reksa dana ini tidak mengijinkan strategi investasi yang menjurus ke arah spekulasi. Selanjutnya, hasil keuntungan investasi tersebut dibagihasilkan diantara para investor dan Manajer Investasi sesuai dengan proporsi modal yang dimiliki. Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa No.20DSN-MUIVI2001. Fatwa tersebut memuat antara lain Sutedi, 2013:10: Universitas Sumatera Utara 1. Dalam reksa dana konvensional, masih terdapat unsur-unsur yang bertentangan dengan syariah,baik dari segi akad, pelaksana investasi, maupun dari segi pembagian keuntungan. 2. Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah, yang meliputi saham yang sudah melalui penawaran umum dan pembagian deviden didasarkan pada tingkat laba usaha, penempatan pada deposito dalam bak umum syariah dan surat utang sesuai syariah. 3. Jenis usaha emiten haruslah sesuai dengan syariah, antara lain tidak boleh melakukan usaha perjudian dan sejenisnya, usaha pada lembaga ribawi, usaha memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman haram serta barang-barang atau jasa-jasa merusak modal dan membawa keburukan. Pemilihan dan pelaksanaan investasi harus dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian dan tisak boleh ada unsur yang tidak jelas gharar. Diantaranya tidak boleh melakukan penawaran palsu, penjualan barang yang belum dimiliki, insider trading-menyebarkan informasi yang salah dan menggunakan informasi orang dalam untuk keuntungan transaksi yang dilarang, serta melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat hutangnya lebih dominan dari modalnya. 4. Emiten dinyatakan tidak layak diinvestasikan dalam reksa dana syariah jika struktur hutang terhadap modal sangat bergantung pada pembiayaan dari hutang, yang pada intinya merupakan pembiayaanyang mengandung unsur ribawi. Emiten memiliki nisbah hutang terhadap modal lebih dari 82 Universitas Sumatera Utara hutang 45, modal 55, manajemen emiten diketahui bertindak melanggar prinsip usaha yang Islami. 5. Mekanisme operasioanl reksa dana syariah terdiri dari: Wakalah antara Manajer Investasi dan pemodal; serta Mudharabah antara Manajer Investasi dengan penggunaan investasi. 6. Karakteristik mudharabah adalah sebagai berikut: 1 pembagian keuntungan antara pemodal yang diwakili oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang ditentukan dalam akad yang telah dibuat bersama dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada si pemodal, 2 pemodal menaggung risiko sebesar dana yang telah diberikan, 3 Manajer Investasi sebagai wakil pemodal tidak menanggung risiko kerugian atas investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya. 7. Penghasilan investasi yang dapat diterima dalam reksa dana syariah adalah 1 penghasilan dari saham berupa dividen, rights, dan capital gain. 2 penghasilan dariobligasi yang sesuai syariah. 3 penghasilan dari Surat Berharga Pasar Uang. 4 penghasilan dari deposito.

2.1.5 Pengelola Reksa dana