BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di seluruh wilayah kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Tanjungbalai yaitu di 6 enam kecamatan dan 31 tigapuluh satu kelurahan
yang masuk dalam range penelitian di mana Sekolah Menengah Negeri berada. Sekolah Menengah Negeri yang dimaksud adalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3,
SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7, MAN, SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3 dan SMKN 4.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diambil langsung oleh peneliti ke lapangan melalui teknik observasi dan
dokumentasi. Data ini meliputi keberadaan Sekolah Menengah Negeri di Kota Tanjungbalai yang dilihat dari posisi geografis, faktor kondisi fisik lahan, faktor
aksesibilitas menuju lokasi sekolah, dan faktor pola distribusi berdasar jumlah penduduk di wilayah penelitian dan wilayah sekitarnya.
Data sekunder meliputi data jumlah penduduk per kelurahan dan per kecamatan, batas wilayah kelurahan dan kecamatan, data sekolah yang meliputi data
sarana dan prasarana yang ada, peruntukan lahan untuk sekolah, data kondisi fisik sekolah, lokasi sekolah dan arahan pengembangan kawasan sekolah, dan data lain
Universitas Sumatera Utara
berupa data tambahan yang mendukung tujuan penelitian dikumpulkan dari instansilembaga terkait seperti: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pusat Statistik dan berbagai publikasi resmi dari instansi pemerintah tersebut, Undang-Undang dan peraturan-peraturan
lainnya yang terkait dengan permasalahan penelitian, hasil riset kependidikan sebelumnya yang relevan dan buku-buku teksliteratur tentang kependidikan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu: 1.
Survei Data Primer Data primer ini diperolah dengan menggunakan metode penyebaran
kuesioner. Metoda penyebaran kuesioner dilakukan pada siswa yang hasilnya digunakan untuk menganalisis jangkauan pelayanan fasilitas SLTA dan pola
distribusi SLTA. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Sampel diambil dari tiap kecamatan yang berada di Kota
Tanjungbalai. Sampel diambil dengan teknik sampel klaster dengan membagi daerah pengambilan sampel yang mewakili tiap kecamatan yang ada di Kota
Tanjungbalai. Jumlah SLTA Negeri di Kota Tanjungbalai berjumlah 12 unit dan tersebar di 6 kecamatan maka sampel diambil dari semua SLTA negeri
yang ada. Tiap SLTA negeri tersebut disebarkan kuesioner dengan jumlah yang bervariasi, tergantung jumlah siswa yang ada pada masing-masing
sekolah. Kuesioner disebarkan kepada siswa secara langsung, diisi pada hari itu juga dan dikembalikan langsung. Total kuesioner yang disebarkan adalah
sebanyak 130 kuesioner. Jumlah kuesioner sebanyak 130 yang disebarkan
Universitas Sumatera Utara
1
2
Nd N
n
agar dapat memenuhi ketentuan minimal sampel yang dibutuhkan dalam survei primer dengan menggunakan metode Slovin.
Metode Slovin dalam penentuan minimal sampel yaitu:
Di mana: n = jumlah sampel.
N = jumlah populasi. d = tingkat kesalahan yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, berdasarkan Data Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai
terdapat 5696 siswa SLTA Negeri yang merupakan populasi pengguna SLTA Negeri saat ini. Dengan menggunakan rumus Slovin dan tingkat kesalahan
10 maka dari jumlah populasi tersebut jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah 100 sampel.
Sekaligus pada tahap ini dilakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian ground checking dan mengambil titik koordinat lokasi SLTA menggunakan
GPS MAP 76CSx Garmin. 2.
Survei Data Sekunder Merupakan data literatur yang diperoleh melalui studi kepustakaan serta
memperoleh dan mengumpulkan data dari berbagai instansi terkait. Survei data sekunder dilakukan melalui konsultasi dan diskusi ke instansi terkait
diantaranya Bappeda dan Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai serta melakukan studi pustaka untuk mengkaji secara teoritis mengenai
karakteristik lokasi sekolah.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel