BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan peta dasar berdasarkan hasil foto udara tahun 2006 Bappeda, Kota Tanjungbalai dengan skala 1 : 75.000. Peta dasar ini
selanjutnya akan dipergunakan dalam setiap proses analisis. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan proses digitasi melalui heads-up digitising digitasi
otomatis secara langsung pada komputer dengan menggunakan mouse. Setelah proses digitasi selesai dilakukan maka proses selanjutnya adalah melakukan check
plot. Check plot dilakukan untuk memeriksa kebenaran hasil digitasi. Pemeriksaan kebenaran ini dilakukan dengan membandingkan peta asli hardcopy dengan hasil
cetak peta digitasi. Proses selanjutnya adalah editing peta dan pembentukan tipologi. Analisis yang pertama dilakukan adalah analisa kependudukan, proyeksi
penduduk, analisis kebutuhan SLTA, analisis jangkauan pelayanan SLTA serta analisis terhadap kondisi lahan SLTA di Kota Tanjungbalai.
4.1.1. Kependudukan Kota Tanjungbalai
Teori Palander menyatakan bahwa setiap kegiatan jasa mempunyai pertimbangan ambang penduduk threshold population yaitu jumlah penduduk
minimum untuk mendukung suatu penawaran akan kegiatan jasa. Sehingga yang dimaksud merata bukan berarti setiap wilayah kecamatan memiliki jumlah fasilitas
pendidikan yang sama, namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada
Universitas Sumatera Utara
yaitu didasarkan pada jumlah penduduk yang membutuhkan fasilitas ini. Dengan demikian, untuk menganalisis sebaran lokasi fasilitas pendidikan yang ada maka
harus diketahui terlebih dahulu sebaran jumlah penduduk yang ada. Salah satu fasilitas yang penting bagi masyarakat adalah sarana dan prasarana
pendidikan. Pendidikan diperlukan untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Sarana dan prasarana sekolah
sebagai sumber daya pendidikan memiliki andil yang besar dalam menunjang keberlangsungan proses pendidikan. Penentuan lokasi dan penyediaan sarana dan
prasarana sekolah harus direncanakan dengan baik. Penentuan lokasi sarana dan prasarana dipengaruhi oleh jumlah penduduk pada suatu wilayah. Wilayah yang
kepadatan penduduknya tinggi akan membutuhkan sarana dan prasarana sekolah yang lebih banyak dibandingkan wilayah yang kepadatan penduduknya lebih rendah.
Kota Tanjungbalai tahun 2008 dengan jumlah penduduk sebanyak 163.679 jiwa dengan kecamatan yang paling banyak penduduknya terdapat di Kecamatan
Teluk Nibung 37.838 jiwa dan paling sedikit di Kecamatan Tanjungbalai Utara 17.641 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Per Kecamatan di Kota Tanjungbalai Tahun 2004-2008
2004 2005
2006 2007
2008
1 Kecamatan Datuk Bandar
30,214 31,087
31,531 32,366
33,125 2
Kecamatan Datuk Bandar Timur 26,018
26,770 27,153
27,860 28,524
3 Kecamatan Tanjungbalai Selatan
21,074 21,905
22,001 22,177
22,696 4
Kecamatan Tanjungbalai Utara 17,059
17,139 17,174
17,237 17,641
5 Kecamatan Sei Tualang Raso
20,603 22,342
22,678 23,309
23,855 6
Kecamatan Teluk Nibung 34,314
35,388 35,938
36,972 37,838
149,282 154,631
156,475 159,921
163,679
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2004-2009.
Jumlah Penduduk Kota Tanjungbalai No
KecamatanKelurahan Tahun jiwa
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan penduduk rata-rata di Kota Tanjungbalai tahun 2004-2008 sebesar 2,19 di mana jumlah penduduk tahun 2004 sebanyak 149.912 jiwa dan
di tahun 2008 bertambah sebanyak 13.767 jiwa menjadi 163.679 jiwa. Jika dirinci per kecamatan, maka kecamatan dengan pertumbuhan penduduk paling tinggi adalah
Kecamatan Sei Tualang Raso yaitu 4,03. Jumlah penduduk di kecamatan ini tahun 2004 sebanyak 20.603 jiwa dan di tahun 2008 menjadi 23.855 jiwa bertambah
sebanyak 3.252 jiwa. Lihat Tabel 4.2 dan Gambar IV.1.
2004 2005
2006 2007
2008
1 Kecamatan Datuk Bandar 20.15
20.10 20.15
20.24 20.24
2 Kecamatan Datuk Bandar Timur 17.36
17.31 17.35
17.42 17.43
3 Kecamatan Tanjungbalai Selatan 14.48
14.17 14.06
13.87 13.87
4 Kecamatan Tanjungbalai Utara 11.38
11.08 10.98
10.78 10.78
5 Kecamatan Sei Tualang Raso 13.74
14.45 14.49
14.58 14.57
6 Kecamatan Teluk Nibung 22.89
22.89 22.97
23.12 23.12
Sumber: Hasil Perhitungan.
No Kecamatan
Persebaran Penduduk
Kecamatan yang rata-rata tingkat pertumbuhan penduduknya paling rendah adalah Kecamatan Tanjungbalai Utara yaitu 0,85 atau jika dirinci lebih lanjut, tiap
kelurahan di Kecamatan Tanjungbalai Utara memiliki rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,85. Pada tahun 2004 jumlah penduduk di kecamatan ini
sebanyak 17.059 jiwa dan di tahun 2008 menjadi 17.641 jiwa atau bertambah rata- rata 146 jiwa setiap tahunnya. Lebih jelasnya lihat Tabel 4.3.
Tabel 4.2. Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai Tahun 2004-2008
Universitas Sumatera Utara
2005 2006
2007 2008
1 Kecamatan Datuk Bandar
2.84 1.51