Proyeksi Penduduk Analisis terhadap Faktor Jangkauan Pelayanan SLTA

9. maka layer untuk posisi lokasi sekolah akan muncul di lembar kerja theme. 10. klik theme koordinat sekolah. 11. maka posisi masing-masing sekolah akan muncul di peta dasar.

4.1.2. Proyeksi Penduduk

Untuk mengetahui kebutuhan fasilitas pendidikan SLTA di masa yang akan datang sampai dengan tahun 2030, maka perlu dilakukan proyeksi perkembangan penduduk sampai tahun perencanaan. Adapun hasil proyeksi dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Tanjungbalai Per Kecamatan Tahun 2010, 2015, 2020, 2025, 2030 Tahun No. KecamatanKelurahan 2010 2015 2020 2025 2030 1 Kecamatan Datuk Bandar 34,505 38,057 41,606 45,158 48,707 2 Kecamatan Datuk Bandar Timur 29,705 32,757 35,807 38,859 41,909 3 Kecamatan Tanjungbalai Selatan 23,000 24,127 25,256 26,383 27,512 4 Kecamatan Tanjungbalai Utara 17,754 18,387 19,016 19,649 20,278 5 Kecamatan Sei Tualang Raso 25,545 29,281 33,016 36,752 40,487 6 Kecamatan Teluk Nibung 39,542 43,859 48,174 52,491 56,806 Jumlah 170,051 186,468 202,875 219,292 235,699 Sumber: Hasil Perhitungan Hasil proyeksi ini didapatkan dengan menggunakan rumus Regresi yang pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton 1822-1911 yaitu: P t+X = a + b X Universitas Sumatera Utara   2 2 . . . . 2         X X N P X X P N b   2 2 . . . . 2          X X N X P X X P a di mana nilai a dan b di dapat dari persamaan : Keterangan: Pt+x : Jumlah penduduk tahun t+x. P : Total jumlah penduduk. X : Tambahan tahun yang dicari terhitung dari tahun dasar. N : Jumlah tahun proyeksi. Dari hasil proyeksi penduduk seperti terlihat pada Tabel 4.6 di atas, maka akan dapat diketahui jumlah fasilitas pendidikan SLTA yang dibutuhkan sampai dengan tahun 2030. Apabila setiap 6000 jiwa penduduk memerlukan minimal 1 buah fasilitas pendidikan SLTA, maka kebutuhan fasilitas pendidikan SLTA pada tahun 2030 tiap kecamatan di Kota Tanjungbalai hasilnya dapat dilihat pada sub bab Perencanaan Perencanaan Lokasi SLTA Kota Tanjungbalai di masa depan.

4.1.3. Analisis terhadap Faktor Jangkauan Pelayanan SLTA

Untuk mengetahui bagaimana daerah jangkauan layanan fasilitas pendidikan SLTA di Kota Tanjungbalai maka langkah pertama yang dilakukan adalah analisis terhadap siswa sebagai pengguna fasilitas pendidikan dengan melihat lokasi tempat tinggal siswa terhadap lokasi sekolahnya. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Kedudukan Lokasi Tempat Tinggal Siswa terhadap Lokasi Sekolah No Kedudukan Lokasi Frekuensi Persentase 1 Dalam Satu Kelurahan 13 10 2 Dalam Satu Kecamatan 34 26 3 Beda Kecamatan 64 49 4 Beda KotaKabupaten 19 15 Jumlah 130 100 Sumber: Hasil Analisis. Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa tempat tinggalnya berbeda kecamatan dengan lokasi sekolah, yaitu sebanyak: 64 dan hanya sebagian kecil, yaitu sebanyak 36 siswa yang tempat tinggalnya satu kecamatan dengan lokasi sekolahnya. Selanjutnya untuk mengetahui daerah jangkauan pelayanan pendidikan SLTA di Kota Tanjungbalai, selain melakukan analisis terhadap lokasi tempat tinggal siswa ke sekolah juga dilakukan analisis jarak lokasi tempat tinggal ke sekolah. Berdasarkan hasil survei terhadap siswa mengenai jarak lokasi tempat tinggal ke sekolahnya dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Jarak Lokasi Tempat Tinggal Siswa ke Lokasi Sekolahnya Jarak km Frekuensi Persentase 1 23 18 1 s.d 3 38 29 3 s.d 5 30 23 5 s.d 8 26 20 8 13 10 Jumlah 130 100 Sumber: Hasil Analisis. Dari Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa hanya sebanyak 47 siswa dengan jarak tempat tinggalnya ke lokasi sekolah kurang dari tiga kilometer. Sedangkan Universitas Sumatera Utara sisanya sekitar 53 harus menempuh jarak lebih dari tiga kilometer dari tempat tinggalnya menuju sekolah. Bahkan sekitar 10 siswa harus menempuh jarak lebih dari 8 km dari tempat tinggalnya menuju sekolah. Dengan keadaan seperti terlihat pada Tabel 4.7 ini menunjukkan ketidaksesuaian pelayanan fasilitas pendidikan sekolah menengah disesuaikan ketentuan yang ada di standar perencanaan fasilitas pendidikan Cipta Karya Departemen PU, karena menurut standar ini radius maksimum daerah pelayanan adalah tiga kilometer. Banyaknya siswa SLTA yang harus menempuh jarak yang jauh sesuai dengan standar yang berlaku, mengindikasikan bahwa sebaran lokasi fasilitas pendidikan SLTA di wilayah Kota Tanjungbalai masih belum merata. Berdasarkan Standar yang digunakan dalam menganalisis sebaran SLTA ini adalah Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Pendidikan Cipta Karya Departemen PU, di mana daerah jangkauan pelayanan sejauh 3 km. Dengan melihat kondisi saat ini dapat diketahui bahwa fasilitas SLTA yang ada di Kota Tanjungbalai belum dapat menjangkau atau melayani semua wilayah Kota Tanjungbalai namun wilayah Kecamatan Tanjungbalai Utara telah dapat melayani semua wilayahnya dengan baik, disusul oleh Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan Kecamatan Teluk Nibung. Untuk melihat jangkauan pelayanan seluruh SLTA yang ada di Kota Tanjungbalai secara jelas dapat dilihat Gambar IV.4. Universitas Sumatera Utara Gambar Peta IV.4. Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Analisis Aksesibilitas Fasilitas Sekolah