Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota Menurut Cipta Karya untuk

2.2. Standar Sarana Prasarana Pendidikan

Definisi sarana menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah yang meliputi meubiler, meubiler perpustakaan, buku teks pelajaran, buku referensi, alat peraga, alat-alat laboratorium dan alat-alat praktik. Sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan yang meliputi ketersediaan lahan, bangunan gedung, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi serta tempat bermainberolahraga. Adapun beberapa standar yang dapat dijadikan acuan yaitu:

1. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional RI Standar ini merupakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007. Standar mencakup sarana dan prasarana untuk SDMI, SMPMTs, dan SMAMA. Ketentuan yang diatur dalam standar ini meliputi satuan: satuan pendidikan, luasan lahan, bangunan gedung, prasarana dan sarana yang harus dimiliki fasilitas pendidikan beserta ketentuannya. Penelitian ini hanya akan meninjau mengenai satuan pendidikan saja yang di dalamnya diatur mengenai banyaknya rombongan belajar, batas maksimum jumlah penduduk yang dilayani, dan area pelayanan satu fasilitas pendidikan. Standar satuan pendidikan SMA dan MA, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Satu SMAMA memiliki minimum 3 rombel dan maksimum 27 rombel. b. Satu SMAMA dengan 3 rombel melayani maksimum 6000 jiwa penduduk. Untuk pelayanan penduduk lebih dari 6000 jiwa dapat dilakukan penambahan rombel atau pembangunan SMAMA baru.

2. Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota Menurut Cipta Karya untuk

Perumahan Sederhana Struktur pemerintahan yang dipergunakan dalam standar perencanaan kebutuhan sarana kota menurut Cipta Karya untuk perumahan sederhana didasarkan pada jumlah penduduk: kelurahan 30.000 jiwa, kecamatan 120.000 jiwa. Pola sebaran penduduknya adalah rukun tetangga 250 jiwa, rukun warga 2.500 jiwa, kelurahan 30.000 jiwa, dan kecamatan 120.000 jiwa. Luas tiap unit yang dimaksud pada tabel di bawah adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa bangunan gedung dan tempat bermainolahraga. Tabel 2.2. Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota Cipta Karya untuk Perumahan Sederhana Jenis Sarana Kota Jumlah Penduduk Pendukung Jiwa Luas Tiap Unit m 2 Taman Kanak-Kanak 1000 800 Sekolah Dasar 1600 1800 SMTP 6000 2400 SMTA 6000 2400 Sumber: Keputusan Menteri PU No. 20KPTS1986 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun dalam Iskandar 2009. Universitas Sumatera Utara

3. Standar Perencanaan Kebutuhan Sarana Kota Departemen Dalam Negeri