Pengertian Pengawasan Internal Peranan Pengawasan Internal Dalam Penerimaan Pendapatan Retribusi Sebagai Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Karo.

Pendapatan Asli Daerah dan merupakan bagian dari pos Laporan keuangan dan disajikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah. a. Laporan Realisasi Anggaran Menyajikan Ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusatdaerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode laporan. b. Neraca Menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. c. Laporan ArusKas Menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasional investasi aset non keuangan, pembiayaan dan transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusatdaerah selama periode tertentu d. Catatan ats Laporan Keuangan Meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan laporan Arus kas menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 yang mengatur tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

D. Pengertian Pengawasan Internal

Universitas Sumatera Utara Pengertian Pengawasan Intern internal control telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Definisi pengendalian intern—Kerangka Kerja Terpadu menurut COSO “ Internal Control to Enhance Corporate Governance”. Oleh Steven J. Roat 1998:118 sebagai berikut : Internal Control is a process, effected by an entity’s boan of diretors, management and other personnel, design to provide reasonable assurance regarding to achievement of objectives in the following categories :  Effectiveness and efficiency of operation  Reliability of financial reporting  Complience with lows and regulatins Dari definisi di atas, laporan COSO menekankan secara khusus pada konsep- konsep dasar kemudian dikembangkan oleh Bambang Hartadi 1999:81 yaitu sebagai berikut:  Pengawasan intern adalah suatu proses. Artinya menjadi alat mencapai tujuan yang terdiri dari rangkaian tindakan dan menyatu dalam infrastuktur lembagaperusahaan.  Pengawasan intern dipengaruhi orang. Hal ini tak hanya menyangkut pedoman kebijakan dan formulir, tetapi orang-orang pada setiap level organisasi, termasuk dewan direksi, manajemen dan lainya.  Pengawasan intern dapat diharapkan memberi jaminan yang beralasan rationale, bukan jaminan mutlak absolut, karena ada batasan-batasan yang melekat pada pengawasan intern.  Pengawasan menjadikan penggerak pencapaian tujuan dalam laporan keuangan kesesuaian dan operasi. Universitas Sumatera Utara Definisi pengawasan intern pada umunya mempunyai tujuan yang sama. Pengertian pengawasan intern menurut IAI 2001 : SA Seksi 319 paragraf 06, yaitu: “Pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a keandalan pelaporan keuangan, b efektivitas dan efisiensi operasi, dan c kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”. Dari definisi pengawasan intern yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi tersebut tidak jauh berbeda dengan pengertian pengawasan intern lainnya. Pengertian pengawasan intern tersebut di atas berlaku baik dalam organisasi bisnis, maupun non bisnis, yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan maupun komputer. Namun Pengawasan internal pada sektor pemerintahan menurut Baswir 2000:124 menyatakan pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan yang berasal dari lingkungan internal organisasi pemerintah. Bila ditinjau lebih lanjut, pengawasan internal dapat dipilah menjadi pengawasan internal dalam arti sempit, dan pengawasan internal dalam arti luas. Pengawasan internal dalam arti sempit adalah pengawasan internal yang dilakukan oleh aparat pengawas yang berasal dari lingkungan internal departemen atau Lembaga Negara yang diawasinya. Dengan demikian, dalam pengawasan internal dalam arti sempit ini, baik aparat pengawas maupun pihak yang diawasi, sama-sama bernaung dibawah pimpinan menteri atau Ketua Lembaga Negara Universitas Sumatera Utara yang sama. Sedangkan pengawaan internal dalam arti yang luas adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan yang berasal dari lembaga khusus pengawasan, yang dibentuk secara internal oleh pemerintah atau negara atau lembaga eksekutif. Tujuan utama dari pengawasan internal dalam arti luas ini tidak hanya melakukan tindakan verifikasi, melainkan juga dimaksudkan untuk membantu pihak yang diawasi dalam menunaikan tugasnya secara lebih baik. E. Ruang Lingkup dan Tujuan Pengawasan Internal Sektor Publik 1. Ruang Lingkup Pengawasan Intern Sektor Publik Pengawasan intern sektor publik difokuskan pada perilaku. Pemahaman pentingnya pengawasan intern sektor publik menyebabkan perlunya pendalaman tentang pengawasan intern itu sendiri. Pengawasan intern sektor publik dapat diinterpretasi sebagai proses pelaksanaan keputusan. “Manajemen pengawasan sektor publik dapat didefinisi sebagai proses yang mengarahkan organisasi sektor publik pada pola aktivitas dalam kerangka lingkungan yang berubah, atau proses untuk memotivasi dan memberi informasi sektor publik” Indra Bastian,2001:56.

2. Tujuan Pengawasan Internal Sektor Publik

Tujuan pengawasan intern yang ingin dicapai oleh organisasi sektor publik menurut Indara Bastian 2001:54, yaitu: a. Untuk melindungi hartaaktiva organisasi dan pencatatan pembukuannya. Aktiva organisasi sektor publik bisa dicuri, dirusak, atau disalah gunakan secara sengaja atau tidak sengaja. Demikian juga untuk aktiva tidak nyata, seperti dokumen penting, surat berharga, dan catatan keuangan. Pengendalian intern dibentuk untuk mencegah atau menemukan aktiva yang hilang dan catatan pembukuan pada saat yang tepat. b. Mencegah kecermatan dan keandalan data akuntansi. Manajemen harus memiliki data akuntansi yang dapat diakui kecermatanya untuk Universitas Sumatera Utara melaksanakan operasi. Pengendalian intern dapat mencegah dan menemukan kesalahan pada saaat yang tepat. c. Pengendalian dalam organisasi ditujukan untuk menghindari pekerjaan berganda yang tidak perlu. Hal ini mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber dana yang tidak efisien. d. Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen menyususn prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan organisasi Tujuan Pengawasan internal juga dapat kita simpulkan yaitu mengamati apa yang sebenarnya terjadi membandingkan dengan apa yang seharusnya terjadi dengan masalah untuk secepatnya melaporkan penyimpangan atau hambatan kepada pimpinan penanggung jawab fungsi kegiatan yang bersangkutan agar dapat diambil tindakan yang korektif yang perlu. Pengawasan bukan ditujukan untuk mencari-cari kesalahan atau cari siapa yang salah. Tujuan utama pengawasan adalah untuk memahami apa yang salah demi perbaikan di masa datang, dan mengarahkan seluruh kegiatan dalam rangka pelaksanaan dari pada suatu rencana sehingga dapat diharapkan suatu hasil yang maksimal. Pengawasa Internal selain melakukan tinadakan verifikasi juga dimaksudkan untuk membantu pihak yang diawasi dalam menunaikan tugasnya secara lebih baik. Universitas Sumatera Utara

D. Kerangka Konseptual