Kerangka Konseptual Jenis Penelitian Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data Data Penelitian 1. Gambaran Umum Pemkab. Karo

D. Kerangka Konseptual

BAB III Pemerintah Kab.karo Dinas Dinas Dinas Dinas Dinas Bawasda Laporan Pendapatan retribusi Pengawasan internal Bagian Keuangan Laporan keuangan Universitas Sumatera Utara METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan dalam bentuk studi kasus dan meneliti secara langsung dengan mendatangi objek penelitian yaitu Pemerintah Kab. Karo. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.

B. Jenis Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut. Misalnya cara perhitungan besarnya retribusi , kebijakan pemerintah tentang besarnya tarif retribusi. b. Data sekunder, yaitu data yang disusun oleh perusahaan dimana data tersebut merupakan data yang telah jadi yang dibuat oleh prusahaan.

C. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak tertentu pada perusahaan terutama bagian akuntansi. b. Teknik Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang bersifat teoritis yang dilakukan melalui beberapa buku bacaan yang berhubungan dengan 25 Universitas Sumatera Utara penulisan skripsi ini seperti buku-buku, undang-undang, dan tulisan ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

D. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menganalisa data yang diperoleh dengan menggunakan Metode Deskriptif yaitu data-data yang diperoleh dijelaskan dengan kata-kata yang sistematis sehinga penelitian ini dapat terungkap secara objektif. Sedangkan menurut Indrianto 2002:26 menyatakan bahwa “ Penelitian Deskriptif atau Descriptive Research adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi”.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Pemerintah Kab. Karo, yang berlokasi di Jl. Jamin Ginting kabanjahe. Penelitian dilakukan sejak bulan April sampai dengan selesai. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum Pemkab. Karo

Didalam pemerintahan Kab. Karo sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Karo dan juga berdasar atas undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, maka dengan peraturan daerah inidibentuk oerganisasi Dinas –dinas Daerah Kabupaten sebagai berikut: a. Dinas Pekerjaan Umum b. Dinas Kesehatan c. Dinas Pendapatan d. Dinas Perindustrian,Perdagangan, Pertambangan dan Energi e. Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup f. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan g. Dinas Koperasi, Penanaman Modal dan ukm h. Dinas Perhubungan i. Dinas Kebersihan dan Pertamanan j. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi k. Dinas Pariwisata Seni dan budaya l. Dinas Pendidikan Nasional m. Dinas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat n. Dinas Pertanahan 27 Universitas Sumatera Utara Didalam melakukan tugasnya masing-masing dinas berada di bawah dan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Dinas yang memiliki fungsi sebagai penerima pendapatan daerah ialah Dinas Pendapatan, berikut dijelaskan Fungsi Dinas-dinas dalam melakukan pemungutan retribusi

1. Fungsi Dinas-dinas pada Pemerintah Kab. Karo

a. Pelaksana penyusun rencana dan program peningkatan pendapatan asli daerah sertapengembangan, pemantauan danpengendalian operasional pemungutan pajak dan retribusi. b. Pelaksanaan pendaftaran, pendatan registrasi dan pemeriksaaan objek pejak dan retribusi. c. Pelaksanaan pemeriksaaan dokumen pajak dan retribusi pajak untuk penyajian data. d. Pelaksanaan penetapan, perhitungan dan penerbitan surat ketetapan pajak danretribusi. e. Penyelenggaraan pembukuan, penerimaan dan penagihan pajak dan retribusi. f. Pelaksanaan pembinaan sumber penghasilan Pendapatan Asli Daerah yang terdiri atas pajak dan retribusi dan pelaksanaan pengelolaan sumber-sumber lainya. g. Pelayanan dan bimbingan terhadap masyarakat wajib pajak dan wajib retribusi Universitas Sumatera Utara h. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, organisasi dan ketatalaksanaan Dinas. i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

2. Jenis-jenis Retribusi yang dikelola pada Dinas-dinas Pemerintah Kabupaten Karo

Didalam pengelolaannya retribusi dikutip dan dipungut oleh beberapa Dinas yang ada di Kabupaten karo,adapun Dinas melakukan pemungutan retribusi yakni: Tabel 2.1: Jenis-jenis Retribusi dan Dinas-dinas yang mengelola pada Pemerintah Kab. Karo No Dinas-dinas yang mengelola Jenis-jenis Retribusi a Sekretariat Daerah Kabupaten Retribusi Pelayanan Pengabuan Mayat Retribusi Izin Mendirikan Bagunan Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Retribusi Izin GangguanHO Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi b Dinas Pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi Pemakain Kekayaan Daerah c DINAS Pertanian Retribusi Rumah Potong Hewan Retribusi Vaksinasi Ternak Retribusi Pengobatan Ternak Retribusi Jasa Usaha Penjualan Produksi daerah d Dinas perindustrian, Perdagangan, Pertambangan Retribusi Izin usaha Universitas Sumatera Utara dan Energi e Rumah Sakit Umum Retribusi Pelayanan Kesehatan f Dinas Pekerjaan Umum Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan daerah Retribusi izin mendirikan bangunan Retribusi galian, pemotongan jalan dan galian C g Dinas Perhubungan Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum Retribusi Jasa Usaha pemakaian kekayaan daerah Retribusi jasa usaha terminal Retribusi ijin trayek h Dinas Kebersihan Pertamanan Retribusi pelayanan persampahan i Badan Kependudukan, Catatan Sipil, KB dan Keluarga sejahtera Retribusi penggantian biaya cetak dan akte sipil J Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Retribusi Jasa usaha pemakaian kekayaan daerah Retribusi Jasa usaha tempat rekreasi dan olah raga Retribusi izin usaha pariwisata Pajak dan Retribusi yang dipungut oleh beberapa Dinas dan Departememn tersebut selanjutnya disetorkan kepada Bendahara Penerima umum pada Dinas Pendapatan Kabupaten Karo. Bendahara Penerima pada Dinas Pendapatan Kabupaten Karo mencatat Penerimaan Kas dan memberi buktiPenerimaan Kas Kapada Dinas yang Menyetor Pajak dan Retribusi. Dalam Pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, Dinas Pendapatan kabupaten karo tidak menggunakan jurnal tetapi mencatat dalam Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Pajak dan retribusi yang dikelola oleh Dinas Pendapatan dilaporkan sekali dalam satu tahun dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran tersebut diserahkan ke Universitas Sumatera Utara Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Kari di Kantor Bupati. Sedangkan Retribusi yang dikelola oleh Dinas-dinas yang lain, Dinas Pendapatan membuat Laporan Realisasi Penerimaan dan Penyetoran Uang yang dilaporkan setiap bulan ke Bagian Keuangan Sekretariat Daerah kabupaten Karo di Kantor Bupati. Laporan Pertanggung jawaban masing-masing dinas harus diserahkan kepada BagianKeuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Karo, karena Laporan Pertanggungjawaban tersebut akan dikonsolidasi, dan akan dihasilkan satu laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo.

2. Struktur Organisasi a Struktur Organisasi Dinas Pendapatan

i. Struktur organisasi Dinas Pendapatan Teridiri dari: 1 Kepala Dinas 2 Bagian Tata Usaha 3 Bidang 4 Sub Bagian 5 Seksi 6 Jabatab Fungsional 7 UPT Dinas b. Bagian Tata Usaha: 1 Sub BagianKeuangan 2 Sub Bagian Umum dan Perlengkapan c. Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri atas: Universitas Sumatera Utara 1 Seksi Pemeriksaan, Pendataan Pajak dan retribusi 2 Seksi Penetapan, Pengawasan Pajak dan Retribusi d. Bidang Penagihan terdiri atas: 1 Seksi Perhitungan, Penagihan, dan Pelaporan Pajak dan Retribusi 2 Seksi Verifikasi, Retribusi dan Penyelesaian Keberatan Pajak dan Retribusi e. Bidang Pasar terdiri atas: 1 Seksi Penata Binaan dan Pemngembangan Pasar 2 Seksi Pembukuan dan Retribusi f. Bidang Pendapatan Dana Bagi Hasil dibagi atas: 1 Seksi penatausahaan bagi Hasil Pajak dan Retribusi serta Pendapatan lain-lain 2 Seksi Legalisasi, Pembukuan dan Benda Berharga

b. Badan Pengawas Pemerintah Kabupaten Karo Bawasda

Badan pengawas daerah merupakan badan yang melakukan pengawasn terhadap dinas-dinas yang pada pemerintah kab.karo,. Struktur organisasi Badan Pengawas Kabupaten Karo disusun berdasarkan Perda No.5 tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Lembaga Teknis Daerah, didalam aturan tersebut ditetapkan bahwa Badan Pengawas bertanggungjawab kepada Bupati Karo. Susunan struktur Organisasi badan Pengawas KabupatenKaro dapat diuraikan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Kepala Badan 2. Bagian tata usaha membawahi 2 Sub Bagian 2.1 Sub Bagian Umum, Perlengkapan, Keuangan, dan kepegawaian 2.2 Sub Bagian Program, evaluasi dan pelaporan 3. Bidang Pemerintahan, Aparatur, Agraria, Keuangan, dan Pendapatan Daerah membawahi 2 sub Bidang yaitu: 3.1 Sub Bidang Pemerintahan, kelembagaan, Aparatur, kesbag, dan Linmas 3.2 Sub Bidang Pengelolaan, Keuangan, Anggaran, Retribusi, dan Pendapatan lain-lain 4. Bidang Perlengkapan, Kekayaan Daerah dan BUMD membawahi 2 Sub Bidang yaitu: 4.1 Sub Bidang Perlengkapan, Peralatan , Kekayaan Daerah dabn BUMD 4.2 Sub Bidang Koperasi, Pariwisata, Perdagangan, Pertambangan dan Energi 5. Bidang Pembangunan, Perekonomian dan Kesejahteraan sosial membawahi 2 Sub Bidang yaitu : 5.1 Sub Bidang Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, Lingkungan Hidup, Pembangunan Daerah dan PU 5.2 Sub Bidang pemerintahan Desa Kelurahan, pendidikan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan perempuan dan Kesehatan 6. Jabatan Fungsional auditor Universitas Sumatera Utara

3. Retribusi Pada Pemerintah Kab. Karo a. Dasar Hukum Pemungutan Retribusi

Didalam elakukan pungutan Retribusi Pemerintah Kabupaten Karo mempunyai dasar hukum yang mengatur pemugutan terhadap retribusi. Dasar Hukum yang mengatur pemungutan retribusi antara lain 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kabupaten-kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak daerah dan retribusi daerah. Dan Perubahannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang pajak dan retribusi daerah. 3. Undang-undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang retribusi daerah. Serta Peraturan-peraturan Daerah Perda yang dibuat atau disusun oleh Pemerintah Kabupaten Karo sebagai dasar hukum dalam melakukan pemungutan retribusi untuk masing-masing jenis retribusi yang dupungut dan dikelola oleh masing-masing Dinaas yang megelola retribusi tersebut.

b. Tarif Retribusi

Didalam menetapkan tarif,Pemerintah kabupaten karo menetapkan tarif sesuai dengan bagaimana jasa yang akan digunakan sesuai dengan ukuran dan pemanfaatan terhadap fasilitas yang akan digunakan oleh pribadi atau badan. Dibawah ini dapat dilihat dua tarif retribusi yang merupakan bagian dari retribusi yang ada pada pemerintah Kabupaten Karo Universitas Sumatera Utara 1 Tarif Retribusi Pasar Struktur besarnya tarif retribusi diukur berdasrkan jenis fasilitas, luas dan lama pemakaian fasilitas pasar. Besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut: a Losd Kelas I Rp. 3.500m 2 hari b Losd Kelas II Rp. 2.500m 2 hari c Losd Kelas III Rp. 1.000m 2 hari d Losd Kelas IV Rp. 500m 2 hari e Lapangan terbuka yang dibatui Rp. 1.500m 2 hari f Lapangan terbuka lantai tanah Rp. 1.000m 2 hari g Kios dan stand di kota Kabanjahe dan Berastagi Rp. 3.000m 2 bulan h Tempat pemberhentian kenderaan parkir pada lokasi pasar: - Mobil barang jenis truk Rp. 2000sekali parkir - Mobil barang jenis pick up, bus umum Rp. 1000sekali parkir -Kereta lembukerbau atao sado Rp. 500sekali parkir - Beca barang kereta sorong dan kendaraan Roda dua Rp. 500sekali parkir j Pengoperasian timbangan dilokasi pasar sayur mayur dan buah - Pasar Berastagi, Kabanjahe dan tigapanah Rp. 4.000haribuah - Diluar pasar kabanjahe, Berastagi, dan Tiga Panah Rp. 2000haribuah 2 Tarif retribusi Izin Mendirikan Bangunan Penetapan jumlah retribusi izin mendirikan bangunan didasarkan atas luas bangunan bertingkat atau tidak, serta letak bagunan dan besarnya uang sempadan ditetapkan untuk: a Kota Kabanjahe, Berastagi, Ibukota kecamatan dan sepanjang jalan umum di Kabupaten karo serta tempat lain ditetapkan sebagai berikut: i Bangunan rumah tempat tinggal biasa dan bertingkat  Permanen lux Rp. 1300m 2  Permanen Rp. 1100m 2  Semi permanen Rp. 800m 2 Universitas Sumatera Utara  Permanen lux bawah Rp. 1300m 2  Permanenlux atas Rp. 1400m 2  Permanen bawah Rp. 1000m 2  Permanen atas Rp. 1100m 2  Semi permanen bawah Rp. 800m 2  Semi permanen atas Rp. 900m 2 ii Bangunan perdagangan pertokoanbiasa dan bertingkat  Permanen lux Rp. 1400m 2  Permanen Rp. 1250m 2  Semi permanen Rp. 1100m 2  Permanen lux bawah Rp. 1400m 2  Permanen lux atas Rp. 1500m 2  Permanen bawah Rp. 1250m 2  Permanen atas Rp. 1350m 2  Semi permanen bawah Rp. 1000m 2  Semi permanen atas Rp. 1000m 2 iii Bangunan Industri gudang Hotel bungalow villa penginapan dan sejenisnya biasa dan bertingkat  Permanen lux Rp. 1500m 2  Permanen Rp. 1300m 2  Semi Permanen Rp. 1100m 2  Permanen lux bawah Rp. 1500m 2 Universitas Sumatera Utara  Permanen lux atas Rp. 1600m 2  Permanen bawah Rp. 1300m 2  Permanen atas Rp. 1400m 2  Semi permanen bawah Rp. 1000m 2  Semi permanen atas Rp. 1000m 2 ivBangunan umum lainnya seperti Pendidikan kantor Tugu, adat, peribadatan dan sejenisnya biasa dan bertingkat  Permanen lux Rp. 900m 2  Permanen Rp. 800m 2  Semi permanen Rp. 500m 2  Permanen lux bawah Rp. 900m 2  Permanen lux atas Rp. 1000m 2  Permanen bawah Rp. 700m 2  Permanen atas Rp. 800m 2  Semi permanen bawah Rp. 500m 2  Semi permanen atas Rp. 600m 2 b Diluar kota kabanjahe, Berastagi, ibukota Kecamtan dan sepanjang umum di Kabupaten Karo serta di Desa-desa yang telah ditetapkan dengan surat Keputusan Bupati karo adalah sebagai berikut: i Bangunan rumah tempat tinggal biasa dan bertingkat  Permanen lux Rp. 900m 2  Permanen Rp. 800m 2  Semi permanen Rp. 500m 2 Universitas Sumatera Utara  Permanen lux bawah Rp. 900m 2  Permanen lux atas Rp. 1000m 2  Permanen bawah Rp. 700m 2  Permanen atas Rp. 800m 2  Semi permanen bawah Rp. 500m 2  Semi permanen atas Rp. 600m 2 c Biaya bangunan Pagar Permanen lux untuk kota Kabanjahe, Berastagi, Ibukota Kecamatan, jalan Protokol dan desa-desa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Karo adalah: i Pagar permanen lux : 1,50 dari biaya pagar ii Pagar permanen : 1.00 dari biaya pagar iii Pagar semi permanen : 0.50 dari biaya pagar d Biaya penggunaan pagar Permanen lux untuk di luar kota Kabanjahe, Berastagi, Ibukota Kecamatan, Jalan Protokol, dan desa-desa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati karo adalah: i Pagar permanen lux0 : 0.75 dari biaya pagar ii Pagar permanen : 0.50 dari biaya pagar iii Pagar semi permanen : 0.25 dari biaya pagar e Seperti Pembangunan sebagai berikut di bawah ini: i tangki Air ii Tangki minyak iii Tiang listrik Universitas Sumatera Utara iv Tower Di kota Kabanjahe, berastagi, Ibukota kecamatan dan jalan Protokol dikenakan biaya izin banguna sebesar 0,50 dari anggaran bangunan tersebut. Dan untukdaerah lain yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Karo adalah sebesar 0.30 dari anggaran bangunan tersebut. Jika pemilik tidak mematuhi ketentuan yang diatur dalam Perda Nomor 30 tahun 2001, maka Kepala Daerah atau Pejabat yang dihunjuk dapat membongkar seluruhnya atau sebagian bangunan tersebut atas biaya dan resiko ditanggung pemilik bangunan.

c. Cara Menghitung Retribusi di Pemkab. Karo

Dalam melakukan pemungutan retribusi di Pemerintah Kab. Karo ,jumlah besarnya retribusi yang ditagih atau diterima dari pribadi atau badan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Pemerintah Kabupaten Karo menghitung besarnya tarif retribusi yang telah ditetapkan dalam Perda dan mengalikannya dengan tingkat jasa yang digunakan oleh pribadi atau badan. Contoh: Iwan berencana ingin membangun sebuah rumah dengan 2 lantai dengan type permanen lux bawah sedangkan lantai 2 hanya permana biasa di Jalan Upah Tendi Sebayang No. 12 kabanjahe. Luas bangunan yang akan dibangun dan telah diukur oleh Dinas PekerjaanUmum adalah 100m 2 . Dan iwan mengurus izin Retribusi Terutang = Tarif Retribusi x Tingkat Penggunaan Jasa Universitas Sumatera Utara Mendirikan Bangunan ke bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah kabupaten Karo. Maka Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Karo menghitung besarnya retribusi Izin Mendirikan Bangunan : 100 m 2 luas lantai 1 x Rp 1300 = Rp. 130.000 100 m 2 luas lantai 2 x Rp 1100 = Rp. 110.000 Rp. 230.000

d. Pengakuan Retribusi di Pemkab. Karo

Retribusi sebagai salah satu sumber Pendapatan asli Daerah pada Kabupaten Karo akan diakui apabila telah diserahkan oleh subjek Retribusi ke kas Daerah. Seluruh Pajak dan Retribusi yang dikumpulkan di Dinas Pendapatan disetorkan ke Bnedahara Umum Kas Daerah Kabupaten Karo paling lambat 3 hari atau jikaKas yang diterima cukup besar maka Bnedahara penerima menyetor langsung pajak dan retribusi ke Bendahara Umum Kas Daerah atau dapat juga disetorkan ke Bank dengan nomor rekening Kas Daerah atas nama Bendahara Umum Kas Daerah.

e. Pengukuran Retribusi di Pemkab.Karo

Pengukuran atas retribusi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten karo dalam memungut besarnya tarif yang digunakan oleh orang pribadi atau badan ialah dengan mengalikan seberapa besar tingkat jasa yang digunakan atau fasilitas yang digunakan. Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur besarnya tarif retribusi didasarkan kepada tujuan atas biaya-biaya yang dibutuhkan atau dperlukan didalam penyelenggaraan atau penyediaan jasa yang diberikan oleh pemerintah terhadap orang pribadi atau badan. Biaya-biaya tersebut bertujuan untuk menutupi biaya yang diperlukan dalam pemberian fasilitas jasa-jasa yang Universitas Sumatera Utara diberikan. Sehingga melaui biaya–biaya tersebut pemerintah menentukan pengukuran seberapa besar biaya retribusi yang ditetapkan didalam menggunakan jasa-jasa tersebut.

f. Pemungutan Retribusi di Pemkab Karo

Pemungutan retribusi yang dilakukan di pemerintah Kabupaten karo dipungut dengan menggunakan Surat Ketentuan Retribusi Daerah SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan wajib retribusi menggunakan Surat SetoranRetribusi Daerah untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusiterutang ke kas daerah. Didalam pembayaran atau penyetoran terhadap retribusi pemerintah daerah menetukan tanggal jatuh tempo ialah paling lama 30 hari saat telah terutang. Kepala daerah atas PermohonanWajib Retribusi setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada wajib retribusi untuk mengangsur atau menunda pembayaran retribusi dengan dikenakan bunga sebesar 2 setiap bulan. Dalam pemungutannya, objek dan subjek masing-masing retribusi tidaklah sama.Masing-masing retribusi memiliki objek dan subjeknya masing-masing, oleh karena itulah didalam penentuan besarnya tiap-tiap retribusi tidak sama jumlah besarnya.

g. Pencatatan Retribusi di Pemkab. Karo

Pencatatan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Karo terhadap retribusi dicatat pada saaat kas diterima pada Kas Daerah Kabupaten Karo, dengan nomor perkiraan tiap-tiap retribusi adalah sebagai berikut: 1 1 2 Retribusi daerah 1 1 2 01 Retribusi pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara 1 1 2 02 Retribusi pelayanan persampahan kebersihan 1 1 2 04 Retribusi pengganti biaya cetak dan akte sipil 1 1 2 06 Retribusi pengabuan mayat 1 1 2 07 Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum 1 1 2 08 Retribusi pasar 1 1 2 13 Ret. Jasa usaha pemakaian kekayaan daerah 1 1 2 16 Sewa alat berat 1 1 2 18 Retribusi Usaha jasa terminal 1 1 2 20 Retribusi rumah potong hewan 1 1 2 22 Retribusi jasa usaha tempat rekreasi dan olah raga 1 1 2 23 Ret. Jasa usaha pemakaian kekayaan daerah 1 1 2 24 Retribusi Izin usaha pariwisata 1 1 2 26 Retribusi izin mendirikan bangunan 1 1 2 26 Retribusi izin mendirikan bangunan pengawasan 1 1 2 29 Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol 1 1 2 30 Retribusi izin gangguan HO 1 1 2 31 Retribusi izin trayek 1 1 2 32 Retribusi izin usaha jasa kontruksi 1 1 2 33 Retribusi vaksin ternak 1 1 2 34 Retribusi pengobatan ternak 1 1 2 35 Retribusi jasa usaha penjualan produksi daerah 1 1 2 36 Retribusi galian, pemotongan jalan untuk pemasangan dan sejenisnya galian C Universitas Sumatera Utara 1 1 2 37 Retribusi usaha pemakaian jalan kabupaten 1 1 2 39 Retribusi izin usaha kecil Didalam pencatatan retribusi, pencatatan yang dibuat oleh Pemkab Karo tidak menggunakan jurnal melainkan menggunakan sistem tata buku ayat tunggal atau lebih dikenal dengan nama single entry.

j. Pelaporan Retribusi di Pemkab. Karo

Laporan yang dihasilkan dalam melaporkan retribusi ialah dalam bentuk Laporan Realisasi Penerimaan Kas dan penyetoran Uang. Laporan ini Realisasi Penerimaan kas dan Penyetoran Uang ini berisi tentang laporan pajak dan retribusi yang dikelola oleh oleh dinas-dinas yang terkait dengan pengelolaan pajak dan retribusi. Laporan tersebut menunjukkan nomor pekiraan pajak dan retribusi, jumlah penerimaan pajak dan retribusi serta jumlah penyetoran ke kas Daerah Kabupaten karo yang telah terealisasi pada bulan ini dan bulan lalu. Pelaporan Penerimaan dan penyetoran uang yang dilaporkan sebulan sekali tepatnya dilaporkan pada bulan berikutnya, dan laporan tersebut diberikan kepadfa bagian keuangan sekretariat daerah untuk selanjutnya disusun menjadi laporan keuangan konsolidasi dari masin-masing dinas. Pajak dan retribusi, yang dikelola oleh dinas lain diserahkan kepada Dinas Pendapatan, dan laporan tersebut akan dilaporkan dalam sebulan sekali. Sedangkan laporan realisasi Anggaran untuk Pajak dan realisasi yang yang dikelola oleh masing-masing Dinas dilaporkan sekali dalam setahun. Universitas Sumatera Utara 4. Pengawasan Internal di Pemkab. Karo Terhadap Retribusi a. Pengawasan Internal oleh Badan Pengawasan Pemerintahan Kab. Karo Pengawasan internal yang dilakukan pemerintah kabupaten karo terhadap penrimaan pendapatan retribusi dilakukan oleh Badan Pengawas Pemerintah Karo Bawasda. Bawasda melakukan pengasan terhadap dinas-dinas yang mengelola pnerimaan retribusi. Selain bawasda, pada masing-masing dinas juga dilakukan pengawasan. Dimana didalam pengawasan ini dilakukan oleh masing-masing kepala Dinas, pengawasan yang dilakukan oleh kepala Dinas tersebutnya ialah Pengawasan Melekat Waskat. Namun Pengawasan yang paling utama dilakukan oleh Bawasda. Didalam pelaksanaan tugasnya Bawasda mela memeriksa penerimaan dan juga kegiatan operasional masing-masing Dinas dalam pengelolaan retribusi. Pengawsan yang dilakukan oleh Pengawas Pemerintah Kabupaten karo terhadap retribusi ialah apakah retribusi telah sesuai dengan tarif yang ditetapkan, bagaimana pemungutan retribusi yang dilakukan oleh masing-masing Dinas, dan pelaporan pendapatan retribusi yang dibuat oleh masing-masing dinas dan apakah telah sesuai dengan Standar Akuntasni Pemerintahan. Selain di dinas badan pengawasan pemerintah karo juga melakukan pengawasan ke Bagian KeuanganSekretariat Daerah terhadap laopran Realisasi pendapatan retribusi yang diserahkan oleh masing masing Dinas. Universitas Sumatera Utara

b. Hubungan Hirarki Badan Pengawas Pemerintah Karo dengan masing- masing Dinas

Dalam melakukan pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemerintah Karo, hubungan hirarkinya denga Dinas-dinas yang ada pada pemerintah Kab. Karo adalah sejajar. Karena baik Bawasda maupun Dinas-dinas yang ada di pemerintah Kabupaten Karo, sama-sama berada di bawah Sekretariat Daerah Kabupaten Sekda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Bawasda memiliki kedudukan yang sama di dalam pemerintahan dengan kantor-kantor Dinas yang lain, namun peran bawasda ialah untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Dinas-dinas dalam melakukan kegiatannya terutama terhadap penerimaan pendapatan yang dikelola oleh masing-masing Dinas.

c. Dasar Hukum Badan Pengawas Pemerintah Kabupaten Karo BAWASDA dalam Melakuakan Pengawasan.

Didalam melakukan tugasnya sebagai badan yang melakukan pengawasan pada Pemerintah Kabupaten Karo, Bawasda memiliki dasar hukum didalam melakukan tugasnya. Dasar Hukum Bawasda dalam melakukan tugasnya yakni:  Keppres No. 74 Tahun 2001  Peraturan Pemerintah PP No. 79 tahun 2005  Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 05 Tahun 2004 Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Penerimaan Retribusi