dalam waktu 21 hari setelah tanggal Surat Teguran, maka penagihan dilakukan dengan menggunakan Surat Paksa.
Menurut UU Nomor 16 tahun 2009 pasal 1 ayat 21, ”Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak”. Surat
Paksa mempunyai kekuatan hukum yang sama seperti grosse dari putusan hakim dalam perkara perdata yang tidak dapat diminta banding lagi pada
hakim atasan”. Objek pajak yang dapat ditagih dengan surat paksa terdiri dari: Pajak Pusat, Pajak Daerah, kenaikan, denda bukan denda pidana, bunga, dan
biaya. Penagihan pajak dengan Surat Paksa tersebut dilaksanakan oleh Jurusita Pajak Pusat dan oleh Jurusita Pajak Daerah.
Surat Paksa dalam bahasa hukum disebut sebagai Parate Eksekusi Eksekusi Langsung yang berarti bahwa penagihan pajak secara paksa dapat
dilakukan tanpa melalui proses Pengadilan Negeri.
3. Karakteristik Surat Paksa
Dilihat dari segi karakteristiknya, Surat Paksa memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Surat paksa berkepala “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA” b.
Surat paksa mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan grosse akta dari putusan hakim dalam perkara perdata yang tidak dapat diminta
banding lagi pada hakim atasan pengadilan yang lebih tinggi
Universitas Sumatera Utara
c. Surat paksa mempunyai fungsi ganda, yaitu menagih pajak dan menagih
bukan pajak biaya – biaya penagihan. Dengan demikian yang dapat ditagih dengan surat paksa adalah semua jenis pajak pusat dan pajak
daerah serta biaya penagihan pajak , yang terdiri dari : pokok pajak , kenaikan , denda administratif bukan denda pidana , bunga , dan biaya
penagihan pajak. d.
dapat dilanjutkan dengan tindakan penyitaan atau penyanderaan pencegahan.
Apabila pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa kepada penanggung
pajak, pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP. Semua barang milik wajib pajak atau penanggung pajak dapat disita
sebagai jaminan atas utang pajaknya.Setelah disita, bila penanggung pajak belum juga melunasi utang pajaknya, maka sekurang-kurangnya empat belas
hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP, pejabat membuat pengumuman lelang.Jika sekurang-kurangnya
dalam empat belas hari setelah pengumuman lelang wajib pajak atau penanggung pajak tidak melunasi utang pajaknya, maka, akan dilakukan
pelaksanaan lelang di Kantor Lelang Negara.
4 . Isi Surat Paksa
Surat paksa sekurang – kurangya harus memuat : a.
nama wajib pajak , atau nama wajib pajak dan penanggung pajak;
Universitas Sumatera Utara
b. dasar penagihan;
c. besarnya utang pajak; dan
d. perintah untuk membayar
5. Penerbitan surat paksa
Surat paksa diterbitkan apabila terjadi keadaan berikut ini : a.
Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya telah diterbitkan surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis;
b. Terhadap penanggung pajak telah dilaksanakan penegihan seketika dan
sekaligus ; atau c.
Penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
Tindakan penagihan pajak berdasarkan urutan proses pelaksanaannya, alasan dilakukannya tindakan penagihan tersebut, dan waktu pelaksanaannya disajikan
dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Proses Penagihan Pajak
NO. JENIS TINDAKAN
ALASAN WAKTU
PELAKSANAAN 1.
Penerbitan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau
surat lain yang sejenis Pasal 8 sampai Pasal 11
Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
24PMK.032008 Penanggung Pajak tidak
melunasi utang pajaknya sampai dengan jatuh tempo
Setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh
tempo
Universitas Sumatera Utara
2. Penerbitan Surat Paksa
Pasal 7 UU No.192000 dan Pasal 15 sampai Pasal
23 Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
24PMK.032008 Penanggung Pajak tidak
melunasi utang pajaknya dan kepadanya telah
diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau
surat lain yang sejenis Setelah lewat 21 hari
sejak diterbitkannya Surat Teguran atau
Surat Peringatan atau surat lain yang
sejenis
3. Penerbitan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan Pasal 12 UU No.192000
Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajaknya
dan kepadanya telah diberitahukan Surat Paksa
Setelah lewat 2x24 jam Surat Paksa
diberitahukan kepada Penanggung
Pajak
4. Pengumuman Lelang
Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
24PMK.032008 Setelah pelaksanaan
penyitaan ternyata Penanggung Pajak tidak
melunasi utang pajaknya Setelah lewat waktu
14 empat belas hari sejak tanggal
pelaksanaan penyitaan
5. PenjualanPelelangan
Barang SitaanUU No.192000 Pasal 26
Pasal 28 Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
24PMK.032008 Setelah pengumuman lelang
ternyata Penangung Pajak tidak melunasi utang
pajaknya Setelah lewat waktu
14 empat belas hari sejak Pengumuman
Lelang
Sumber : diolah penulis,2011.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara