Berdasarkan karakteristik penarikan sampel maka diperoleh sampel penelitian sampel sebanyak 10 perusahaan .Adapun sampel-sampel tersebut antara
lain :
Tabel 1.2 Sampel Penelitian
No Kode Emiten
Nama Emiten Tanggal listing
1 AQUA
Aqua golden Missisipi Tbk 01 maret 1990
2 DLTA
Tiga Pilar Sejahtera Tbk 30 Juni 1989
3 GGRM
Gudang Garam Tbk 27 agustus 1970
4 HMPS
PT HM Sampoerna Tbk 15 agustus 1990
5 INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk 14 juli 1994
6 KAEF
Kimia Farma Tbk 04 Juli 2001
7 MERK
PT Merck Tbk 01 february 1993
8 MYOR
PT Mayora Indah Tbk 8 Juli 1991
9 TSPC
PT Tempo Scan Pasifik Tbk 17 Juni 1994
10 UNVR
Unilever Indonesia Tbk 11 januar 1982
Sumber : www.idx
.co.id 2011
3.7. Metode Penelitian Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka berupa literature, jurnal, penelitaian terdahulu, dan buku-buku refernsi
untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder berupa laporan – laporan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Analisis Data
Untuk menganalisis data dalam penelitian penulis menggunakan tahap tahap sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang
dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterprestasiakan secara objektif.
2. Analisis regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari Cash ratio, Current ratio, Retur on investmen, Debt to total Asset dan
Earning per share.Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
I + b
5
X
5
+ e
Dimana : Y
= Dividen Kas a
= Konstanta X
1
= Cash Ratio X
2
= Current Ratio X
3
= DTA X
4
= RO X
5
= EPS b
1,2,3,4,5
= koefisien regresi variable X
1,2,3,4,5
e = error
Universitas Sumatera Utara
Data sebelum dianalisis maka model berganda diats harus memenuhi syarat asumsi klasik yang terdiri dari :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng situmorang et al, 2010:91.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas berarti antar variabel independen yang ada dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien
korelasi tinggi atau bahkan sama dengan satu. Menurut Rahayu 2004;87, umumnya Multikolinieritas dapat diketahui dari nilai Variance Inflation
Factor VIF atau Tolerance value. Batas Tolerance value adalah 0,10 dan batas Variance Inflation Factor VIF adalah 10. Apabila hasil analisis
menunjukkan nilai Variance Inflation Factor VIF dibawah 10 dan Tolerance value diatas nilai 0,10 maka tidak terjadi Multikolinieritas
sehingga model reliael sebagai dasar analisis. c.
Uji Autokorelasi Autokorelasi dalam analisis regresi linier berganda bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi di antara variabel bebas dalam penelitian. Autokorelasi disebabkan oleh data penelitian yang berurutan sepanjang waktu
time series saling menganggu antara satu observasi ke observasi lainnya. Autokorelasi biasanya lebih lazim ditemukan dalam dua deret waktu,
Universitas Sumatera Utara
observasi diurutkan dalam urutan kronologis. Penelitian yang menggunakan data cross section kemungkinan besar gejala autokorelasi tidak terjadi.
Pengujian ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin-Watson. Adapun cara mendeteksi terjadi autokorelasi dalam
model analisis regresi dengan menggunakan Durbin-Watson menurut Situmorang 2010:120, dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi berdasarkan uji Durbin Watson sebagai berikut:
Tabel 1.3 Kriteria Pengambilan Keputusan uji Autokorelasi
Jika Hipotesis nol
Keputusan
0 DW dl Tidak ada autokorelasi positif
Tolak dl
≤ DW≤ du Tidak ada autokorelasi positif
No decision 4- dl DW 4
Tidak ada Korelasi negatif Tolak
4- du ≤ DW ≤ 4 - dl
Tidak ada korelasi negatif No decision
du DW 4 - du Tidak ada autokorelasi,positif atau negatif
Tidak ditolak
sumber :Situmorang dkk 2010 : 120
d. Uji heterokedastisitas
Uji heterokedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas atau model regresi yang paling baik dan jika
Universitas Sumatera Utara
berbeda disebut heterokedasitas Situmorang et al, 2010:152. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot .
3. Pengujian hipotesis
a. Uji Simultan Uji-F
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variable bebas yang terdapat didalam model secara bersama-sama simultan terhadap
variabel terikat : H
1
: b
1
CR, b
2
CrR, b
3
DTA, b
4
ROI, b
5
EPS ≠ 0
Artinya CR, CrR, DTA, ROI ,EPS secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap deviden kas. Pada penelitian ini nilai Fhitung akan
dbandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikan α = 5. Penilaian hipotesis pada uji F adalah
Terima H bila F
hitung
≤ F
tabel
Tolak H terima H
1
bila F
hitung
F
tabel
b. Uji parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dengan
pengujian sebagai berikut : H
:bi = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan Cash Ratio, Current Ratio,DTA , ROI , dan EPS terhadap deviden Kas.
H
1
: bi ≠ 0 artinya
1. Cash ratio terdapat pengaruh signifikan terhadap deviden kas
2. Current Ratio terdapat pengaruh signifikan terhadap deviden kas
Universitas Sumatera Utara
3. DTA terdapat pengaruh signifikan terhadap deviden kas
4. ROI berpengaruh signifikan terhadap deviden kas
5. EPS berpengaruh signifikan terhadap deviden Kas.
Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan t table pada tingkat signifikan α = 5 . Krtiteria pengambilan keputusan pada uji-t ini
adalah : H
dterima jika :- t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
1
diterima jika :-t
tabel
t
hitung
t
table
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN