BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh secara tidak langsung yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs ww.idx.co.id, laporan keuangan, buku-buku, jurnal referensi, surat kabar dan literature ilmiah lainya
berkaitan dengan topik penelitian.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan
situs www.idx.co.id
. 2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai mei 2011.
3.3 Batasan Penelitian
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a.
Variabel bebas Iindependen Variabel adalah: Cash Ratio, Current ratio, Debt to Total Asset DTA, Return on Investment ROI dan Earning per
share EPS. b.
Variabel Terikat depeden variable adalah Dividen kas Tunai c.
Perusahaan yang diteliti adalah Sektor Industri Barang konsumsi yang terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2010
Universitas Sumatera Utara
d. Data Laporan keuangan sektor industri Barang konsumsi di Bursa Efek
Indonesia periode 2004 sampai 2010. 3.4. Defenisi Operasional
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Deviden kas Tunai Y Deviden kas tunai merupakan variabel terikat. Deviden kas disebut juga
deviden per share menggambarkan berapa jumlah pendapatan per lembar saham yang akan didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan
secara tunai oleh perusahaan pada setiap pemegang saham Syamsuddin, 2007:67.
Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Dividen kas =
Saham Lembar
Jumlah kas
Deviden Total
b. Variabel Independen X
1. Cash Ratio X
1
Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui
sejumlah kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan. Cash ratio dapat dihitung sebagai berikut Kuswadi, 2004:200 :
Rumus : Cash Ratio =
Pendek Jangka
g Hu
Kas Setara
dan Kas
tan
Universitas Sumatera Utara
2. Current Ratio X
2
Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang dharapakan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek
Brigham, 2001:79. Semakin tinggi Current Ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka
pendeknya Sartono,2001:116. Current Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Current Ratio =
Lancar Kewajiban
Lancar Aktiva
3. Debt to Total Asset X
3
Debt to Total Asset DTA adalah rasio yang mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan
Brighman ,2001:860. DTA dapat dihitung dengan Rumus sebagai berikut :
Debt to Total Asset =
100 tan
x Aktiva
Total g
Hu Total
4. Return on Investment X
4
Return on Investment ROI atau sering juga disebut dengan Return on Total Asset ROA adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
secara keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan Syamsuddin, 2003
:63. Return on Investment ROI dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Return on Investment =
100 x
Aktiva Total
Pajak Setelah
Bersih Laba
5. Earning per Share X
5
Earning per share EPS merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. Earning per share EPS menggambarkan
profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai Earning per Share EPS semakin besar laba yang
diperoleh, dan kemungkinan jumlah deviden yang dterima pemegang saham akan semakin tinggi Darmadji 2001:139. Earning per share EPS
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Earning per share =
Beredar Saham
Jumlah Bersih
Laba
3.5. Skala Pengukuran Variabel