Manifestasi Gambaran klinis Pemeriksaan fisik

Proses patogenesis abses paru secara ringkas digambarkan dalam bagan berikut 1 :

II.5. Manifestasi Gambaran klinis

1. Gejala klinis 1,6,7,9,10 Gejala penyakit timbul satu sampai tiga hari setelah aspirasi. Gejalanya menyerupai pneumonia pada umumnya, diantaranya : Aspirasi berulang, M.O Terjebak di sal nafas bawah, proses lanjut pneumonia inhalasi bakteria Ujung saraf paru tertekan Bakteri mengadakan multiplikasi dan merusak parenkim paru Faktor Predisposisi Produksi Sputum berlebih Panas Dilepasnya zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang Proses Peradangan Dikelilingi jar. Granulasi Gangguan Rasa Nyaman: Hiperthermi Proses nekrosis Gangguan Pertukaran Gas Gangguan rasa nyaman: Nyeri Reflek batuk Bersihan Jalan Nafas Difusi- Ventilasi terganggu Kadar O 2 Turun Kelemahan Fisik Intoleransi Aktifitas Kurang Informasi Kurang Pengetahuan Universitas Sumatera Utara a. Panas badan Dijumpai berkisar 70 - 80 penderita abses paru. Kadang dijumpai dengan temperatur 40 C disertai menggigil, bahkan “rigor”. b. Batuk, pada stadium awal non produktif. Bila terjadi hubungan rongga abses dengan bronkus batuknya menjadi meningkat dengan bau busuk yang khas Foetor ex oroe 40-75. c. Produksi sputum yang meningkat dan Foetor ex oero dijumpai berkisar 40 – 75 penderita abses paru. d. Nyeri dada ± 50 kasus e. Batuk darah ± 25 kasus f. Gejala tambahan lain seperti lelah, penurunan nafsu makan dan berat badan.Jari tabuh dapat timbul dalam beberapa minggu terutama bila drainase tidak baik.

II.6. Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai kelainan seperti nyeri tekan lokal, tanda-tanda konsolidasi seperti redup pada perkusi, suara bronchial dengan ronki basah atau krepitasi di tempat abses, mungkin ditambah dengan tanda-tanda efusi pleura. 1 Apabila abses luas dan letaknya dekat dengan dinding dadakadang-kadang terdengar suara amforik, usara nafas bronchial atau amforik terjadi bila kavitasnya besar dank arena bronkus masih tetap dalam keadaan terbuka disertai oleh adanya konsolidasi sekitar abses dan drainase abses yang baik. Apabila abses paru letaknya dekat pleura dan pecah akan terjadi piotoraks empiema toraks sehingga pada pemeriksaan fisik ditemukan pergerakan dinding dada tertinggal di tempat lesi, fremitus vocal menghilang, perkusi reduppekak, bunyi nafas menghilang, dan terdapat tanda-tanda pendorongan mediastinum terutama pendorongan jantung kearah kontralateral tempat lesi. 2 Universitas Sumatera Utara

II.7. Pemeriksaan laboratorium