2.3.1.10 OFDM
Urutan blok dimodulasi menurut teknik OFDM. Peningkatan jumlah carrier tidak mengubah payload bit rate yang tetap konstan. Dalam proses ini disisipkan guard
interval yangbertujuan untuk menghindari Intersymbol Interference ISI akibat lintas jamak pada sinyal yang ditransmisikan. Lebar guard interval tersebut dapat 132, 116,
18, atau 14 dari FFT. Siklik awalan diperlukan untuk mengoperasikan jaringan frekuensi tunggal, dimana mungkin ada interferensi ineliminable datang dari beberapa
lokasi yang mentransmisikan program yang sama pada frekuensi carrier yang sama.
2.3.1.11 Konversi Digital ke Analog
Sinyal digital diubah menjadi sinyal analog, dengan konverter digital-ke-analog DAC, dan kemudian dimodulasikan ke frekuensi radio VHF, UHF oleh front-end RF.
Bandwidth yang ditempati dirancang untuk mengakomodasi setiap sinyal DVB-T tunggal menjadi saluran lebar 5, 6, 7, atau 8 MHz. Kecepatan sampel baseband yang
diberikan pada input DAC tergantung pada bandwidth saluran dengan B
f
s
7 8
=
sampels, di mana B adalah bandwidth saluran dinyatakan dalam Hz Hertz.
2.3.2 Kanal
Kanal adalah media elektromagnetik di antara pemancar transmitter dan penerima receiver. Bentuk umum dari kanal adalah kanal Gaussian yang secara umum
Universitas Sumatera Utara
disebut sebagai kanal Additive White Gaussian Noise. Gambar 2.2 mengilustrasikan sebuah kanal dengan dengan respon impuls ht dan noise additive.
ut xt
yt
Gambar 2.2 Bentuk Umum Kanal
Ketika jumlah subcarrier N adalah besar, fungsi transfer kontinu dari respon kanal Hf dapat digambarkan sebagai kurva diskrit persegi empat seperti diilustrasikan
pada Gambar 2.3
f H
3
H
……. H
Gambar 2.3 Kanal dan Respon Kanal dari Dekomposisi Multicarrier
ht
Universitas Sumatera Utara
Masing-masing persegi empat memiliki lebar band frekuensi
s
T 1
Hz. Semakin besar N; lebar band frekuensi persegi empat akan semakin besar dan secara matematika
dapat ditulis sebagai:
[ ] [ ] [ ]
, k
u k
X H
k Y
i i
i i
+ =
untuk i= 1,2,3 …, N
Dimana adalah output kompleks dari N-titik FFT dan
adalah noise.
2.3.3 Receiver
Gambar 2.4 menunjukan blok diagram penerima DVB-T yang terdiri atas tiga blok utama yaitu blok syncronozation dan channel estimation blok channel decoding
dan source decoding dan demultiplexing [3].
Universitas Sumatera Utara
Dari Antena OFDM
Demod 2K8K FFT
AD I Q
Gen Analog
Front End
Sinkronisasi frame waktu
Sinkronisasi frekuensi
Reference Symbols
Extraction Reference
Symbols Extraction
Mapping Frequency
Deinterleaving Viterbi
Decoder Byte
Deinterleaving Reed-Solomon
Decoder Transport
Demux MPEG MPEG Audio
Decoder MPEG Video
Decoder Synconization
Channel Estimation Channel Decoding
Source Decoding Demultiplexing FFT window
amplitude
Gambar 2.4 Blok Receiver DVB-T
Secara garis besar pada sistem penerima DVB-T akan terjadi proses sebagai berikut: 1. Front-end dan ADC: sinyal RF analog dikonversi ke base band dan diubah
menjadi sinyal digital, menggunakan konverter analog-ke-digital ADC. 2. Sinkronisasi waktu dan frekuensi: sinyal base band digital dicari untuk
mengidentifikasi awal frame dan blok. Jika ada masalah dengan frekuensi dari komponen sinyal juga dikoreksi. Guard interval pada akhir simbol yang
ditempatkan juga di awal dimanfaatkan untuk menemukan awal dari sebuah simbol OFDM yang baru.
3. pembuangan guard interval: cyclic prefix dihapus
Universitas Sumatera Utara
4. OFDM demodulasi 5. Ekualisasi frekuensi: sinyal pilot menyamakan sinyal yang diterima
6. Demapping
7. Internal deinterleaving
8. Internal decoding: menggunakan algoritma Viterbi. 9.
eksternal deinterleaving 10.
eksternal decoding 11. MUX adaptasi
12. MPEG-2 demultiplexing dan pendekodean sumber
2.4 Mode Carrier
Pada spesifikasi DVB-T, terdapat dua mode carrier yang dapat digunakan dengan jumlah carrier yang berbeda, yaitu mode 2K dengan 2048 point FFT dan mode
8K dengan 8192 point FFT. Ukuran FFT diberikan sebagai pangkat dari 2. Pada mode 2K, pangkatnya adalah 11 sehingga menghasilkan 2048 point FFT, sedangkan pada
mode 8K pangkatnya adalah 13 sehingga hasilnya 8192 point FFT. Jumlah carrier untuk 8K adalah 6817 dan untuk 2K adalah 1705 [4].
2.5 Modulasi dan Demodulasi QPSK Quadrature Phase Shift Keying
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital bit streamke dalam sinyal carrier. Phase Shift Keying merupakan salah satu teknik modulasi digital
Universitas Sumatera Utara