Umum Ortogonalitas SISTEM OFDM PADA DVB-T

BAB III SISTEM OFDM PADA DVB-T

3.1 Umum

Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM adalah skema transmisi paralel yang mana sebuah data laju tinggi yang bersifat seri dibagi ke dalam sebuah kumpulan substream dengan laju data yang lebih rendah. Setiap substream tersebut di modulasi dengan menggunakan subcarrierss yang berbeda. Dengan demikian, lebar pita dari subcarriers menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan lebar pita kanal yang berelasi. Subcarriers yang independen tersebut mengalami fading yang rata sehingga memudahkan pengaplikasian ekualisasi yang lebih sederhana. Hal ini akan memberikan implikasi berupa waktu simbol substream yang lebih panjang bila dibandingkan dengan delay spread dari waktu pentransmisian kanal radio tersebut. Selain itu, dengan menggunakan frekuensi carrier yang tegak lurus, maka effisiensi spectra dapat dicapai. Untuk mempertahankan agar frekuensi carrier tetap tegak lurus orthogonal maka diperkenalkan sebuah cara yang dikenal dengan sebutan cyclic prefix . OFDM juga dikenal sebagai teknik modulasi multicarriers. OFDM mulai banyak digunakan dalam berbagai sistem komunikasi yang menuntut laju data yang cepat. Teknik ini mulai diadopsi untuk digunakan dalam berbagai teknologi xDSL digital subscriber lines, 802.11x, digital video broadcasting dan WiMAX 802.16x. Universitas Sumatera Utara

3.2 Ortogonalitas

Sinyal-sinyal dikatakan saling tegak lurus orthogonal jika sinyal yang satu dengan yang lainnya saling berdiri sendiri mutually independent. Istilah orthogonal di dalam Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM mengimplikasikan hubungan yang tetap dan terdefinisi diantara semua carrier pada rangkaian. Carrier-carrier tersebut diatur sedemikian rupa sehingga sideband dari tiap carrier overlap dan dapat diterima tanpa adanya intercarrier interference. Hal ini dimungkinkan dengan pengaturan carrier secara orthogonal. Orthogonalitas berarti bahwa tiap carrier diposisikan sedemikian rupa sehingga muncul pada zero energy frequency point terhadap semua carrier lainya. Penggambarannya dengan menggunakan fungsi sinxx seperti ditunjukan Gambar 3.1 Frekuensi Carrier A Carrier B Carrier C Gambar 3.1 Fungsi Gelombang Orthogonal Universitas Sumatera Utara Dua buah sinyal dikatakan saling tegak lurus, dapat dinyatakan : 1. Untuk sinyal waktu kontinu 2 cos 2 cos = ∫ dt t mf x t nf T π π ; n ≠ m 3.1 2. Untuk sinyal diskrit 2 cos 2 cos 1 =             ∑ − = N km x N kn I N k π π ; n ≠ m 3.2 Yang mana s T adalah periode simbol dan N adalah jumlah subcarriers. Jika terdapat sejumlah N- subcarriers pada sistem OFDM tertentu maka, secara matematis besarnya frekuensi subcarriers yang digunakan dapat dinyatakan sebagai : s k T k f f + = ; k = 0,1,2,…,N-1 3.3 Dari Persamaan 3.3 di atas dapat diperoleh jarak setiap frekuensi subcarriers agar orthogonal minimal harus dipisahkan sejauh s T 1 dan dapat dinyatakan sebagai: s T f 1 = ∆ 3.4 Dimana: f ∆ = jarak antara frekuensi subcarriers; s T = periode simbol

3.3 Guard Interval