Modulasi QPSK Demodulasi QPSK

dimana sinyal informasi digital yang akan dikirimkan ditumpangkan pada fasa dari sinyal pembawa. Modulasi sinyal digital multilevel, dalam prosesnya akan menyebabkan terjadinya simbolisasi kelompok-kelompok bit dibit, tribit, …. sehingga bit stream data disimbolkan dalam kelompok n-bit, maka akan diperlukan 2 n symbol untuk mempresentasikannya. Selanjutnya symbol-simbol akan memodulasi kelakuan sinyal pembawa amplitude, frekuensi, fasa, atau kombinasinya. Tujuannya adalah untuk menghemat penggunaan bandwidth. Pada modulasi QPSK sinyal pembawa mempresentasikan empat keadaan fasa untuk menyatakan empat simbol . Satu simbol QPSK dipetakan oleh dua bit dibit yaitu ‘00’, ‘01’, ‘11’, ‘10’. Setiap dua bit akan mengalami perubahan fasa sebesar 90 sedangkan kecepatan bit informasinya sebesar dua kali kecepatan simbolnya.

2.5.1 Modulasi QPSK

Gambar 2.5 adalah gambar modulator QPSK. Dari diagram blok modulator QPSK tersebut, data awal masukan diproses oleh bit splitter sehingga diperoleh dua buah aliran data yang terdiri dari aliran data ganjil In Phase dan aliran data genap Quadrature. Universitas Sumatera Utara Kemudian masing-masing aliran data akan memodulasi sinyal carrier yang beda fasa antara keduanya sebesar 2 π . Sinyal carrier untuk data ganjil memiliki persamaan cos 2π t f c ,sedangkan sinyal carrier untuk data genap memiliki persamaan sin 2π t f c . -90 I Q BPSK-I Xt Cos 2 πfct sin 2 πfct BPSK-Q QPSK S t ͠ Gambar 2.5 Blok Diagram Modulator QPSK Perkalian antara data masukan dengan sinyal carrier akan menghasilkan sinyal BPSK. Sinyal BPSK-I akan dihasilkan dari perkalian sinyal carrier cos 2π t f c dengan aliran data ganjil. Sedangkan sinyal BPSK-Q akan dihasilkan dari perkalian sinyal carrier sin 2π t f c dengan aliran data genap. Persamaan matematisnya dalam persamaan 2.3 dan 2.4 berikut: φ ω ω + − − − c c Q Q BPSK V t t d t S sin sin 2.3 Universitas Sumatera Utara dengan    = → = = → = 1 1 φ ρ φ Q Q d d φ ω ω + − − − c c I I BPSK V t t d t S sin sin 2.4 Dengan    = → = = → = 1 φ π φ I I d d t S t S t S I BPSK Q BPSK QPSK − − + − 2.5 Kemudian sinyal QPSK didapatkan dengan menjumlahkan antara sinyal BPSK-I dengan sinyal BPSK-Q pada blok rangkaian adder. Secara umum persamaan sinyal QPSK dapat ditunjukkan oleh persamaan 2.6 :     − + = 2 1 2 cos 2 π π i t f T E t S c S S QPSK 2.6 4 , 3 , 2 , 1 ; = ≤ ≤ i T t s s E = Energi per simbol modulasi s T = Durasi simbol modulasi

2.5.2 Demodulasi QPSK

Proses pengambilan data yang dikirim transmitter dimulai dari diterimanya sinyal oleh antena receiver ditunjukkan seperti pada Gambar 2.6 Universitas Sumatera Utara -90 LPF LPF Decision Circuit Decision Circuit PS Converter Data Biner Carrier Recovery S t QPSK Gambar 2.6 Blok Diagram Demodulator QPSK Persamaan matematis dari sinyal tersebut dapat diekspresikan dalam persamaan 2.7 berikut: t f t S t f t S S c q c i π φ π 2 sin . 2 cos . + + = 2.7 Kemudian untuk mendapatkan data genap dan data ganjil, sinyal dengan persamaan di atas masing-masing dikalikan dengan sinyal carrier yang sama pada saat diproses pada modulator. Pada blok diagram sinyal carrier akan dihasilkan kembali setelah sinyal penerimaan diproses melalui carrier recovery. Dari hasil perkalian tersebut akan didapatkan pada lengan in phase sinyal, dengan persamaan 2.8 sebagai berikut: [ ] ϕ π 2 2 2 cos . . 2 1 . + = = t f t s A t c t s t i c i QPSK 2.8 Universitas Sumatera Utara Sedangkan pada lengan quadrature persamaan sinyalnya akan didapat persamaan 2.9 berikut: [ ] ϕ π 2 2 2 sin . . 2 1 . 2 1 . + + = = t f t s A t s A t c t s t q c q q QPSK 2.9 Sinyal pada persamaan di atas selanjutnya akan difilter menggunakan filter LPF dengan tujuan untuk meredam komponen frekuensi tinggi dari sinyal tersebut sehingga pada kedua lengan tersebut hanya tersisa komponen frekuensi rendahnya saja. Sehingga persamaan sinyal pada lengan in phase menjadi persamaan 2.10: t s A t s i i . 2 1 = 2.10 Sedangkan persamaan sinyal pada lengan quadrature menjadi persamaan 2.11: t s A s q q . 2 1 = 2.11

2.6 Standar DVB-T